pt.28. Perpisahan (Follow The Heart)

196 24 0
                                    

Tidak ada gunanya mempertahankan seseorang yang sama sekali tak berniat bertahan
Karena akan menyisakan luka di satu pihak.


================================

"Hyun tolong simpan earphone gue di tas kecil lo dong" seseorang menyodorkan tangannya yang memegang ea ef putih dari belakang.

'Siapa?'

Dahyun langsung membuang pandangannya kebelakang. Jinyoung sudah tersenyum kalem sambil menyodorkan earphone di tangan kanannya.

"Oh iya Jin" Dahyun membalas senyum Jinyoung. Ia menaruh earphone yang ditangan Jinyoung kedalam kantong tas kecil berwarna coklat yang dipangkunya.

Dahyun memainkan hp nya dan menyandarkan tubuhnya santai ke belakang. Sunny yang juga asik memainkan hp nya, memasang earphone di telinganya dan tak menghiraukan suasana di sekitarnya, termasuk Dahyun.

Banyak siswa atau siswi yang juga memilih tidur untuk menjelajah di dunia mimpi, agar saat terbangun, perjalanan tak terasa begitu jauh.

"Kok harus sama dia sih?" Dahyun mendengar suara Taehyung samar-samar, dari belakang. Dia menghentikan aktifitasnya dan malah coba fokus menguping.

"Apanya?" Suara Jinyoung terdengar lebih jelas daripada Taehyung.

"Headset lo, kok harus nitip sama Dahyun? Kan sama gue bisa"

"Lah emang kenapa? Kalo gue nitip sama lo ntar rusak lagi. Gue yakin." Suara Jinyoung agak disombong kan.

"Ya enggak lah. Sini biar gue simpan" suara Taehyung terdengar semakin jelas.

"Lah? Eh geblek. Gimana gue mau kasih ke elo? Kan earphonennya udah sama Dahyun."

Dahyun diam-diam terkekeh kecil mendengar percakapan mereka.

"Kok lo mirip cewek gue kalo lagi cemburu ya" Jinyoung tertawa leceh. Membuat Dahyun merasa semakin lawak sendiri.

Dahyun tak mendengar Taehyung membantah lagi.
'Kok malah dia yang ngotot sih, kayak cewek aja'

.
.
.
.
.

Setelah beberapa jam perjalanan dari Seoul ke Gangnam city, akhirnya mereka sampai di sebuah hotel bintang lima yang terlihat sangat mewah dari luar saja. Halaman diluarnya sangat luas, sudah banyak mobil-mobil mewah yang terparkir rapi disana. Dari halaman depan kita sudah bisa melihat lapangan voli yang luas, ada juga tempat bermain anak-anak disampingnya untuk menghibur anak-anak dari pengunjung, bahkan di sisi tertentu ada tempat yang khusus di tumbuhi bunga-bunga warna-warni dan rumput jepang yang terawat berbentuk bukit-bukit kecil seperti bukit di film teletubis, yaitu di area bermain.

Dari depan kita juga sudah bisa melihat teras-teras kamar yang tersusun dan dari sebelah kanan dan sebelah kiri yang ber inti dari pintu masuk hotel yang sangat lebar.

'Wahh...keren' batin Dahyun memandangi sekitarnya.

Sebelum masuk kedalam hotel, Dahyun dan semua murid disuruh berkumpul terlebih dahulu untuk berbagi nomor kamar dan teman sekamar yang sudah ditentukan sebelumnya. Tak terlalu buruk, Dahyun diberi satu kamar dengan Sunny dan 2 teman lainnya, sedangkan Krystal beda kamar dengan mereka, tapi tak masalah, Krystal adalah tipe orang yang gampang akrab dengan siapapun, jadi tak masalah.

Semua murid kembali ke bus untuk mengambil koper mereka masing-masing, sambil berjalan menuju pintu masuk hotel, mata Dahyun dan Sunny tak henti-hentinya menyebar ke segala arah di hotel berbintang lima ini, memandangi betapa indahnya pemandangan yang jarang-jarang mereka lihat ini.

Follow The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang