"Semoga kita tak berubah hanya karna aku mengambil satu hal yang kau suka, atau kau mengambil satu hal yang ku suka, 'pria itu' "
***
Dahyun melihat Sana seperti menulis sesuatu di kertas kecil diatas mejanya sebelum pulang
Tapi saat Dahyun menegur nya, Sana langsung melipat kertas itu kecil dan menggenggamnya ditangan.Dahyun tak terlalu memperdulikan hal itu. Mereka langsung pergi dari kelas dan pulang kerumah, dalam perjalanan, Dahyun merasa Sana sedikit aneh, tidak seperti biasanya, dia hanya jalan melihati jalan di depanya dan diam tanpa mengajak Dahyun bicara .
"San, katanya bulan depan nanti ada pensi lo disekolah kita, katanya mereka mau ngundang boyband, tapi belum tau siapa, dan boyband dari sekolah kita juga bakalan gabung, lo mau ikut gak?"
Dahyun mencoba memulai percakapan untuk mengusir sepi selama perjalanan mereka
" ah? Apa? Pensi apaan?"
Sana terlihat tersentak dari lamunanya dan menjawab Dahyun"Itu loh, setiap tahun sekolah ini kan ngadain pensi gitu di sekolah dan ngundang idol idol keren, lo mau ikut gak?kalo gue udah pasti ni"
Jelas Dahyun"Emm..gue juga kayaknya pernah denger sih sebelum masuk sini, kayaknya seru tuh" jawab Sana singkat
Dahyun tampak agak memperhatikan Sana sedikit
"Lo kenapa sih? Kayaknya lagi mikirin sesuatu banget." tanya Dahyun untuk menjawab rasa penasarannya
"Ha? Apanya? Emang gue keliatan aneh ya? Apanya? Seragam gue?dimana?mukak gue keliatan kusam ya? Aaa please dong..kasih tau guee!!"
Sana langsung mulai heboh sendiri kalo udah masalah kecantikkannya, dia selalu ingin dilihat cantik sama cowok- cowok ganteng yang lewat, dan kecantikannya itu ternyata berhasil buat mata mata cowok yang lewat lengket di muka Sana.
Dahyun cuma memasang muka datar melihat gaya centil temannya itu, dan langsung berjalan cepat melewati Sana.
" eh Hyun tunggu..Cepetan kasih tau guee"
Sana merengek mengejar Dahyun yang semakin lama mempercepat langkahnya karena males ngeliat tingkah centil Sana.***
*KRIKRIKRIKKK
Dahyun langsung menaruh tangannya diatas handphone nya disamping kasur untuk mematikan alarm yang suaranya super besar yang bisa membangunkan seluruh anak kos.
Dia mengambil handphone lalu melihat jam
'Ah masih jam enam kurang ternyata' dalam hati Dahyun dan kembali tidur.Beberapa menit kemudian
"Dahyun.. Bangun cepet! Tinggal kamu yang belum mandi, temen kamu udah pada mau berangkat tu!"
Tiba tiba ibu kos Dahyun menerobos kedalam kamarnya dan langsung menarik guling yang tengah enak dipeluk Dahyun serta menggoyang goyangkan badan Dahyun agar langsung terbangun.
"Iya buk,masih jam enam kok"
Jawab Dahyun malas dengan masih menutup matanya dan berbaring diatas kasur"Eh! Liat itu jam udah jam tujuh lewat! Kamu kan anak baru gak boleh terlambat. Ayo cepat bangun!" balas ibu kos Dahyun sambil membuka jendela kamar Dahyun.
"Hah!? Tujuh lewat?" Dahyun langsung bangkit dari tidurnya sampai menendang gulingnya ke lantai " buk..! kok nggak banguni dari tadi??" sambungnya dan langsung mengambil handuk yang bergantung di dekat tempat tidurnya.
Dahyun langsung berlari keluar dan membawa pakaianya menuju kamar mandi sedangkan ibu kos Dahyun hanya memasang muka datar dan heran melihat tingkah Dahyun.
Dahyun berlari begitu kencang sampai hampir menabrak meja makan didepanya 'dikit lagi nyampe kamar mandi! Cepet Hyun!' tekad Dahyun dalam hatinya.
Tiba tiba Dahyun berhenti didepan kamar mandi, matanya melongo lebar melihat ke arah kamar mandi, ternyata masih ada dua anak lagi yang masih ngantri mandi.
Dia langsung memasang mukanya kesal dan sedikit mengerutkan keningnyaPadahal dia sudah capek-capek lari dari kamar eh ternyata Dahyun lagi di bohongin. Dahyun langsung melihat jam yang bergantung di dinding sebelah kirinya. Ternyata masih jam setengah tujuh.
'Dasar! Pe'ak banget gue sampe dibohongin gini!' kesal Dahyun dalam hatinya.
Dia melihat ibu kos menuju ke arahnya dan Dahyun langsung membalikkan mukanya agar tidak terlihat. Dia merasa malu karna gampang dibohongin emak emak.
"Hihihi mangkanya Hyun, tidur jangan di lama lamain" ajar ibu kos Dahyun padanya sambil nyengir nyengir geli dan mulai mengambil bahan makanan untuk membuat sarapan dari kulkas.
"Hehehe..iya buk" jawab Dahyun singkat karna tak mau memperpanjang nya.
Dahyun menarik salah satu kursi dari meja makan dan duduk disana untuk menunggu gilirannya mandi.***
Setelah siap mandi dan mempersiapkan barang-barang sekolahnya Dahyun berangkat ke sekolah sambil membawa 2 buku tebal di tangannya karena terlalu berat untuk ditaruh di tasnya.
Saat masuk gerbang Dahyun melihat Sana sedang berjalan menuju kelas mereka.
"Sana!" teriak Dahyun dan menyusul Sana yang sudah berhenti dan menoleh pada Dahyun.
Dahyun berlari menghampiri Sana yang menunggunya.
"Yuk!" ajak Dahyun saat ia sampai disamping Sana.
Mereka berjalan berdua menuju kelas dengan sesekali menyalami guru yang lewat menuju kantor guru.Mereka menaiki tangga yang menuju kelas mereka, begitu sampai Dahyun dengan semangat membuka pintu kelas dan masuk begitu saja
"E eh! Awas..udah di pel"
Suara seorang cowok yang masih asing di telinga Dahyun terdengar entah dari mana. Refleks dia langsung melihat ke lantai yang diinjaknya. Lantai itu terlihat kotor karena jejak kaki Dahyun yang menginjaknya 'duh!! Ternyata ada yang lagi piket..!' sesal Dahyun dalam hatinya."Maaf maaf"
Dahyun mencoba mencari asal suara cowok yang di dengar nya tadi, dia memutar kepalanya kesana sini, saat kepalanya menoleh ke samping kanan dia tiba tiba diam sejenak.'C-cowok itu?'
Dalam hatinya kaget sambil melebarkan matanya sebentar.Cowok itu yang dimaksud adalah Taehyung ternyata. Tae berdiri diatas meja yang digeser ke dekat dinding dekat pintu masuk lalu seperti menunggu lantai yang di pelnya kering. Taehyung menatap mata Dahyun yang belum berhenti meliriknya dengan wajah polos.
"Em maaf, itu lantainya belum kering lo"
Tae mengingatkan Dahyun yang masih belum menggerakkan kakinya dari lantai basah ituDahyun langsung mengalihkan pandanganya dan sedikit mundur untuk menghindari lantai yang basah itu
"Assalamu alaikum"
Tiba-tiba Sana datang dan mendorongnya kembali kedalam 'aduhh!' kesal Dahyun dalam hati. Kaki Dahyun tersandung arghh.. Dahyun sudah yakin badannya pasti akan jatuh kelantai.
Belum sempat merasakan sakit melawan lantai, tiba tiba Dahyun merasa ada tangan besar yang menggenggam lengan nya'Siapa?'
====================
Okeee lanjutannya ditunggu yaa. Lishred updetnya random ya, jadi ditunggu aja.Sorry ya typo bertebaran.
SEMOGA PENASARANN!!
ANYEONGG🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
Follow The Heart
FanficAku takut Tae. Aku takut aku ingin tetap bersamamu walaupun aku paham aku tak seharusnya di sisimu.