Kepada
Rehan AbdillahEntah berapa tahun lalu itu, sejak kamu dan aku masih berpredikat sebagai dua orang kekasih, kamu pernah bilang kepadaku untuk tidak merahasiakan apapun. Kamu selalu bercerita kepadaku apa yang membuatmu sedih, apa yang membuatmu senang, dan apa yang membuatmu gelisah tiada henti.
Begitu pula sebaliknya. Kamu selalu merelakan waktumu untuk mendengarkan keluhanku, senang sedihku, dan segala perasaan yang berkecamuk dalam diriku.
Namun kali ini aku mohon maaf dengan sangat, sebab aku harus merahasiakan padamu bahwa aku masih mencintaimu seperti beberapa tahun yang lalu. Aku selalu ingin mengutarakannya demi menjaga perjanjian—untuk tidak merahasiakan apapun—yang kita buat, tapi waktunya selalu tidak tepat, dan aku selalu gagal.
Aku takut.
Aku takut kamu akan bilang bahwa kita ini adalah dua orang mantan. Dua orang mantan yang periode saling cintanya sudah berakhir dan tidak bisa diulang kembali. Aku takut kamu akan berhenti bercerita tentang dirimu dan pacar-pacar barumu jika kamu tahu aku masih mencintaimu.
Aku takut kamu akan merahasiakan lebih banyak hal daripada aku yang hanya merahasiakan soal perasaanku.
Aku lebih takut untuk kehilangan seorang sepertimu. Seandainya kamu membaca catatan ini, aku bahkan tidak tahu apakah kamu masih akan memaafkanku, atau justru menciptakan jarak.
Sebab aku tahu, kamu pasti tidak mau dicintai lagi oleh orang sepertiku.
Jakarta, 14 Januari 2018,
Giovanka Alicia
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampaikan Pada Pacarmu, Aku Pernah Mencintaimu
Kısa HikayeBukan maksudku ingin merebut kamu kembali dari gadis itu. Inginku hanya kamu. Kamu, untuk menyampaikan padanya, bahwa bukan hanya dia yang mencintaimu, tapi aku juga-pernah. Mungkin sekarang sudah tidak. Bisa jadi, sekarang masih. Siapa yang tahu pa...