part 12 one day galven (part 2)

75 3 0
                                    

Sepuluh menit setelah mobil venus melaju...

"Ven"

"Ya?"

"Mau kemana sih sebenernya?"

"Be patient honey , sebentar lagi juga nyampe"

"Hmm sebenernya gua masih ga nyaman sama kondisi ini ven"

"Why gal, karena gua terus terusan panggil lo sayang sepihak , tanpa pernah lo bales juga?"

"Big no, maaf kalo gua masih belum bisa kayak lo yang pasrah dan ikhlas nerima takdir pernikahan ini , tapi lo tau kan pernikahan itu terlalu dadakan beda waktu, beda tempat (bukan bumi) dan plis se songong songongnya gua dengan segala kelakuan tomboy gua honestly gua gapernah pacaran ven dan itu bikin gua kikuk mau ngapa ngapain belum lagi misi misi aneh itu gua bener bener masih gapaham"  galaksi mengutarakan seluruh isi hatinya dengan gelisah tanpa sedikitpun menatap venus

Hening sejenak...

"Maafin gua gal , gua tau gua salah main akrab akrab sama lo Tapi itu ngalir gitu aja waktu ketemu sama lo. Lo pasti masih inget kan first day gua sekolah gimana? Cuek bebek kan? Emang itu sifat asli gua , dan lebih herannya lagi sifat bawaan badan gua itu bisa berubah 360 derajat bahkan dalam kurun waktu ngga sampe 24 jam setelah ketemu lo"

"hmm ya gua maklumin kok ven, tapi untuk sementara plis hentiin panggilan sayang itu, karena gua masih susah buat biasa"

"Whatever you want my queen, tapi sabar ya ini mulut udah kejedok kebiasaan mungkin bakal sering keceplosan hahaha"

"Hahaha its okey honey" ucap galaksi tanpa sadar

"Can you repeat again? just the last word please" ucap venus dengan seringai jail , dia meminggirkan mobil dan berhenti. Dia menatap ke arah galaksi  karena posisi yang kelewat sadar , first time galaksi memanggil dia "sayang" 

"Eh apa emang aku tadi ngomong apa, aku kan cuman ketawa sama ngomong its okay?" galaksi sendiri bingung kenapa venus menatap nya seperti itu , dia merasa hanya mengatakan itu.

" hmm saking terlalu salting kah gal, sampe sampe kamu udah gapake lo-gue?" wajah venus semakin mendekat ke arah wajah galaksi.

"Loh loh ini sebenernya bahas apa sih, udah ah ini juga kenapa mobilnya berenti. Terus perkara lo-gue itu gua lagi pengen ganti aja biar lebih sopan" ucap galaksi cepat berusaha menutupi wajahnya yang kelewat memerah.

"Haha oke gal Aku berenti bahas deh, emang istri idaman baru 2 hari jadi istri aja udah bahasanya sopan sama suami " ucap venus sambil mengacak rambut galaksi pelan karena gemas 

"Eh, plis ven udah janji kan gabahas itu itu dulu, and ones again don't touch my hair!!" ucap galaksi kesal

"Iya iya maaf gal, gadiulangin lagi dah tadi khilaf. Eh udah nyampek ayo turun"

"Eh udah nyampe beneran?"

"iya , i'm seriously"

Keduanya kompak turun , mungkin tempat ini asing bagi galaksi tapi tidak dengan venus

"Kamu ngajak aku ke bukit ven?"

"Iya, kamu siap?"

"Siap buat?"

"Aku lamar disini resmii"

"venusssss aku ga lagi becandaaa!!!!!"

" haha ok ok, sebenernya ada rahasia di bukit ini"

"Hmm  rahasia apa lagi ini? kamu punya dino?"

" hhh ya enggaklah udah sini nurut aja" venus menggandeng tangan galaksi dan berjalan lurus ke depan dengan sangat cepat diikuti galaksi yang pasrah dibelakangnya.

Mereka kemudian terus berjalan hingga menuju ke sebuah batu yang cukup besar seukuran tinggi jerapah , batu itu tertutup dengan pepohonan dan ada aliran sungai jernih kecil dibawahnya, secara perlahan namun pasti venus mencoba membuka lumut yang menutupi batu dengan tangannya. Tapi justru simbol di batu itu yang mencengangkan galaksi.

"Lohh lohh simbol ituu, kok bisaa adaa beginian disini? , ini jalan rahasia lagii?" ucap galaksi karena bingung dengan ukiran yang ada di batu itu, ukiran dengan pembatas persegi dengan dua simbol bintang dan bulan beserta lubang kuncinya.

"Hmm waktu aku kecil , sebelum kakek gaada kakek pernah ngajak aku kesini , katanya "kamu baru bisa buka kalung itu kalo kamu sudah menemukan " pasangannya" dan berhasil "upgrade" juga venus. Setelah itu terjadi kamu harus segera ajak dia kemari"  venus berusaha menjelaskan pelan pelan ke galaksi

"Jadi kunci kalung ini dimasukin ke batu ini ya ven?"

"Hmm kayaknya iya kalo diliat dari bentuk upgrade nya sih gitu fungsinya, yaudah pas itungan ke 3 kita masukin kuncinya bareng bareng ya 1,2,3"

Galaksi dan venus memasukkan kuncinya bersamaan dan itu membuat batu itu mengeluarkan sinar kemerahan yang sama persis seperti di rumah galaksi dulu, batu yang semula utuh itu kini retak menjadi dua...

" Aa...aaapaaa iniii" ucap galaksi venus serempak

"Kok kayak ruang kontrol gini ya" ucap venus dengan wajah selidik dan mengamati ruang yang cukup besar dan megah itu , terlihat sekali kemajuan teknologinya 5x lipat dari yang  biasa dia lihat di bumi

"Hmm ini apa ya? , ven aku boleh tekan tombol biru paling gede di sudut itu nggak setidaknya cuman tombol itu yang modelnya ga ribet"

" ya kalo kamu yakin, teken aja gal kali aja ada hadiah surprise nya wkwk" ucap venus dengan cekikikan, tapi dibalik itu venus berusaha menutupi kekhawatirannya karena  dia juga penasaran dengan fungsi tombol itu.

"Hhh dikira cupcake surprise kali ada hadiah, yaudah aku teken aja deh daripada penasaran" galaksi tanpa pikir panjang langsung menekan tombol.

seketika lantai tempat mereka berdiri membuat lubang kecil yang semakin lama semakin besar galaksi dan venus dibuat panik bukan kepalang , tapi terlambat mereka sudah masuk lubang itu.

Mereka seperti terseret ke sebuah tempat 3 dimensi tidak ada lantai atau pembatas untuk berpijak hanya terliat warna warni seperti aurora, saat menengok kanan kiri. setelah cukup lama terombang ambing, venus dan galaksi pun jatuh ke tanah penuh rerumputan.

"Aduhh , eh ini dimana?" venus yang terjatuh lebih dulu mencoba bangkit dan menolong galaksi yang jatuh juga, dia mengamati sekitar.

" loh ven kayaknya aku tau deh ini dimana"

"Emang dimana gal?"

"Ini halaman belakang rumahku, tapi kalo liat model taman nya kayak pas aku masih kecil" 

"Hah are you serious?"

"Ya, i'm seriously ada yang dateng ayok sembunyi ke semak semak belakang , eh tunggu kok ada air netes ke rambut hah ujaann"

Dari seberang tempat venus galaksi bersembunyi tiba tiba keluar anak perempuan kecil dari rumah itu, dia pergi menuju halaman belakang sambil celingak celinguk setelah aman dia mengambil kalungnya.

"Slapppp"

"Flashback memori galaksi datang bersautan dengan rasa de javu yang dirasakan oleh galaksi"

"Galaksi , kamu gapapa kan? Kok dari tadi megangin kepala terus, kamu kenal anak itu?"

"Itu aku ven , aku versi kecilku, kita lagi liat masalalu ven"
Ucap galaksi dengan wajah setengah shock

" hah apaa!!, bener bener gabisa dipercaya!!!!" ucap venus dengan
Ekspresi wajah yang jauh lebih shock daripada galaksi

Mereka berdua tetap melihat ke arah galaksi kecil yang sibuk bersenandung, dengan fikiran masing masing kenapa mereka bisa kembali ke masalalu?

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang