Malam tak pernah salah mengartikan Sunyi telah menjadi bagian tak terpisahkan Angin berhembus dengan perlahan Membawa kabar; Menerbangkan angan Hingga tak tersadarkan, bahwa Rindu darimu telah datang Bersama sepoi; hingga membuat daun berjatuhan Tanpa aturan, Tanpa haluan, Tanpa perizinan Begitupun dengan Rindu yang datang Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan Membukakan lalu mempersilahkan? Atau mungkin, Mengusirnya secara perlahan; atau bahkan spontan secara terang-terangan? Ah, aku tak yakin Aku tak akan tega jika ingin mengusirnya Namun, jika aku mempersilahkan Ia akan berpulang pada waktu yang telah ia tetapkan Aku takut ia hanya akan singgah Kau tahu? Singgah itu tak akan lama Hanya sementara, Aku inginnya ia menetap saja Namun apa daya, jika ia hanya ingin menyapa melalui perantara Rindu yang sebenarnya tak berdosa namun selalu kau anggap bedebah dan bernoda
—NisaApriliya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.