Pemuda manis bermarga Han itu mulai menggoreskan pensilnya membentuk sebuah sketsa di atas sketch book miliknya. Sambil sesekali meniup-niup poninya yang terkadang menutupi mata.
Hiruk pikuk koridor di sekelilingnya selalu dihiraukan. Karena dia sendiri tahu, kehadirannya sendiri di sini memang tidakㅡatau mungkin memang sengaja tidak dipedulikan.Untunglah, kali ini dia membawa seperangkat iPod beserta earphone yang selalu menemani kesendiriannya. Dengan memperdengarkan nada-nada musik klasik melalui benda tersebut setidaknya Jisung merasa lebih baik.
Setidaknya ada musik yang mau menemaninya di saat teman-teman satu kelasnya justru mengabaikannya lantaran ia yang dinilai sedikit aneh dari pada murid-murid pendiam kebanyakan.
Tapi toh, Jisung tidak peduli.
Yang dipedulikannya saat ini hanyalah;
Sketch book miliknya,
Musik-musik klasik favoritnya,
Dan yang terakhir ...
"JISUNG!!"
Dia, orang yang paling berharga dalam hidup Jisung. Orang yang beberapa kali menjadi saviournya dalam beberapa kejadian yang hampir membahayakan nyawanya.
Jisung tersenyum tipis sembari melepas salah satu earphone dari telinganya. Matanya mengikuti orang itu yang perlahan mendekat kepadanya, dengan tersenyum tentunya.
"Kak Minho,"
Iya.
Dia Lee Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Song For Jisung ㅡ minsung✔
FanfictionHanya keduanya yang tahu, lewat nada-nada musik perasaan mereka diungkapkan. Mungkin hanya Minho yang masih bingung dengan pemikirannya sendiri. Tentang siapa yang berhak untuk hati dan semua rasa cintanya. Tentang siapa yang berhak menjadi pemilik...