"Nah, anak-anak. Minggu ini saya akan mengadakan latihan paduan suara untuk merekrut anggota tim paduan suara yang baru. Menggantikan kakak-kakak kelas kalian," kata pak Baekhyunㅡ seorang guru kesenian, yang kebetulan siang itu mengajar di kelas Jisung.
Jisung hanya mengangguk-angguk paham.
Sudah menjadi rahasia umum jika ekstrakulikuler paduan suara ini selalu diperuntukkan untuk murid-murid kelas 11 seperti dirinya.
"Jadi, adakah di sini yang berminat untuk mencalonkan diri sebagai ketua klub paduan suara?" lanjut pria itu.
Seluruh kelas langsung mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Mencari, sekiranya siapakah yang paling cocok untuk ditunjuk sebagai ketua klub paduan suara yang baru.
"Ada saran? Ya, Sunwoo?" ujarnya begitu seorang pemuda bernama Sunwoo mengacungkan tangannya.
"Errㅡ saya pikir, Seungmin pantas untuk menjadi ketua klub padus selanjutnya. Bukannya, dia dulu sebelumnya pernah memenangkan lomba padus tingkat provinsi, pak?" Jelas Sunwoo panjang lebar.
Disahuti oleh anggukkan seisi kelas.
"Iya, bener. Seungmin aja,"
"Dia 'kan, suaranya bagus."
"Pinter banget Sunwoo kalo milih, suka heran."
"Situ suka heran? Heran aja nggak suka sama situ,"
Fokus pak Baekhyun beralih pada pemuda yang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri, "Jadi, Seungmin? Kamu mau?"
Seungmin melirik ke seluruh penjuru kelasnya.
"Iya-iya! Please, jawab iya!"
"Kapan lagi bisa jadi ketua klub bergengsi di sekolah?"
"Lumayan, siapa tau bisa menang lagi tahun depan. Bukan di provinsi, tapi nasional. Atau bahkan internasional,"
"Seungmin?" Interupsi pak Baekhyun saat sadar Seungmin tak kunjung menjawab pertanyaannya.
Seungmin pada akhirnya tetap mengangguk, "Errㅡ oke?"
Dan disambuti sorakkan seluruh penjuru kelas.
Tapi, mereka mendadak hening begitu Jisung mengacungkan tangannya. Berbagai macam pemikiran memenuhi benak mereka, seperti;
'Kenapa lagi dia?'
Pak Baekhyun membenarkan letak kacamatanya yang sedikit merosot, "Iya, Han Jisung?"
"Kalo boleh saya menawarkan diri, saya bisa jadi pianis di ekskul paduan suara."
***
"Ciee, Jisung. Aku nggak nyangka kamu bisa main piano," ledek Seungmin sambil menusuk-nusuk pipi gembil sahabatnya itu.
Jisung mendelik tak suka kepada Seungmin, "Apa sih, Min!"
"Uwu, liat deh. Dia malu-malu," kata Seungmin sembari menyenggol Felix yang sedang memakan bekalnya.
Felix melirik mereka berdua, "Makan dulu. Nanti lagi kalo mau godain Jisung, habis makan. Pasti aku bantuin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Song For Jisung ㅡ minsung✔
FanficHanya keduanya yang tahu, lewat nada-nada musik perasaan mereka diungkapkan. Mungkin hanya Minho yang masih bingung dengan pemikirannya sendiri. Tentang siapa yang berhak untuk hati dan semua rasa cintanya. Tentang siapa yang berhak menjadi pemilik...