Episode 9

134 6 0
                                    

Tepat saat So berjalan ke meja altar ritual, titik hujan tiba-tiba berjatuhan dari langit hingga berubah menjadi hujan deras. Rakyat dan keluarga kerajaan menyambutnya dengan suka cita. Kecuali Ratu Yoo dan Yo yang sangat amat marah dan So yang tampak pucat.

Saat So menoleh kembali padanya, tiba-tiba dia mendapat penglihatan itu lagi. Saat dia menggumamkan nama Gwangjong, Ji Mong sepertinya mendengarnya dan langsung menoleh padanya.

Ratu Yoo sangat amat marah hingga dia langsung pergi meninggalkan ritual itu. So kembali ke meja altar untuk bersujud syukur pada langit dengan makeup yang sudah luntur dan bekas lukanya kembali terlihat.

Sambil melihat ke arah So dengan kagum, Won bergumam bahwa seorang pahlawan telah lahir. Tapi dia heran, bagaimana bisa So menyembunyikan bekas luka itu? Jung menduga mungkin dia menggunakan kosmetik untuk menutupinya. Entah siapa yang melakukan itu, tapi orang itu pasti sangat hebat hingga bisa menutupi bekas luka itu dengan sempurna. Mendengar itu, Wook langsung menoleh ke Hae Soo, menyadari pasti Hae Soo lah yang membantu So.

Hae Soo gemetar ketakutan saat akhirnya dia menyadari bahwa So adalah Raja Gwangjong kelak. Raja yang terkenal membunuh saudara-saudaranya demi mendapatkan tahta. Pikiran itu membuat Hae Soo langsung menatap Wook dengan cemas.

Walaupun sekarangnya bekas lukanya kembali terlihat, tapi saat dia kembali diarak keliling kota, rakyat sekarang memuja-mujanya. Hanya So yang menatapnya dengan raut ketakutan dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah So akan menjadi raja karenanya? Karena dia membantu menutupi bekas lukanya?

Tapi sesaat kemudian dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu tidak mungkin. Namanya sudha tercatat dalam sejarah sebagai Raja Gwangjong, jadi So akan tetap menjadi raja walaupun dia tidak melakukan apapun untuk membantunya.

Tiba-tiba Wook menariknya menjauh dari kerumunan. Tapi Hae Soo begitu larut dalam pikirannya, memikirkan Gwangjong yang nantinya akan membunuh saudara-saudaranya. Memikirkan apakah mereka semua nantinya akan mati karenanya?

"Apakah orang itu akan menjadi seperti karena aku?" gumamnya lirih. Dia begitu ketakutan memikirkan itu hingga dia langsung mewanti-wanti Wook untuk berhati-hati. So berpaling kembali pada So dan Wook mengikuti arah pandangannya walaupun dia sama sekali tak mengerti maksud Hae Soo.

Walaupun Ji Mong mengklaim bahwa So terpilih karena kehendak langit, tapi Yo yakin itu tidak mungkin. Saking yakinnya, dia terus menggerutu murka seorang diri mengklaim seharusnya dialah yang membuat hujan turun. Ratu Yoo datang tak lama kemudian dan langsung menampar Yo, dia benar-benar marah karena Yo kehilangan kesempatan sebagus ini.

Tidak seharusnya Yo melepaskan kesempatan ini begitu saja. Jika ada seseorang yang hendak mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya, seharusnya dia mengoyak leher orang itu. Yo tercengang dan ketakutan melihat kemarahan ibunya, dia berusaha membela diri bahwa semua ini adalah kesalahan.

Tapi Ratu Yoo tidak mau terima adanya kesalahan apapun. Jika dia akan menjadi ibu raja maka Yo harus kejam. Ratu Yo yakin kalau Hae Soo lah yang membantu So menutupi bekas luka itu. Kesal dengan semua orang yang tinggal di Istana Damiwon, Ratu Yoo bersumpah akan membakar Istana Damiwon.

Setelah ritual usai, So pergi menghadap Raja dan Putra Mahkota sudah pulang saat itu. Raja benar-benar senang dan bangga dengan keberhasilan So. Putra Mahkota pun senang karena So telah menggantikannya karena dia terlambat datang gara-gara terhalang oleh sekumpulan pencuri.

Raja senang akhirnya setelah sekian tahun, sekarang So bisa kembali memperlihatkan wajahnya pada ayahnya. So tercengang mendengar ucapan ayahnya yang membuatnya punya keberanian dan kepercayaan diri untuk memangil raja dengan sebutan 'ayah'.

"Tunjukkanlah wajahmu pada dunia dan percaya dirilah mulai sekarang" nasehat Raja "Abdikan dirimu untuk membantu Putra Mahkota membangun negeri yang baik. Kau harus menjadi sumber kekuatan yang besar (bagi Putra Mahkota). Ayahmu percaya padamu"

"Saya... menerima perintah Yang Mulia" ucap So dengan penuh haru. Ji Mong dan Putra Mahkota pun turut senang untuknya.

Moon Lovers Scarlet Heart RyeoWhere stories live. Discover now