Di Padang Rumput yang Luas
Terlihat papan bertuliskan [Ritual Pemakaman Istri Pangeran Wook, Nona Hae.] Semua Pangeran bersama dengan Hae Soo membungkuk memberikan hormat. Pangeran Wook membawakan tongkat api dengan menahan rasa sedihnya mulai memakar peti istrinya. Hae Soo mulai menangis tersedu-sedu melihat sang kakak ipar yang meninggal dan dibakar didepan matanya.
Baek Ah duduk sendirian melihat gambar Nyonya Hae yang terlihat sangat cantik, tanganya meraba gambarnya membuat air matanya mengalir. Hae Soo terus menangis, Wang So hanya bisa menatapnya, Wang Wook terus menahan rasa sedihnya melihat peti sang istri sudah dilalap oleh api.
Hae Soo duduk berjarak dengan Baek Ah, bertanya-taya apakah ia akan bisa bertemu dengan Nyonya Hae lagi karena sekarang sudah sangat merindukannya. Baek Ah mengatakan kalau Hae Soo hanya perlu tetap mengingatnya.
"Aku juga.... Aku juga akan tetap mengingatnya." Kata Baek Ah menatap Hae Soo, Hae Soo pun membalas meantapnya
"Aku mengyukainya, Mempunyai teman yang seperti itu." Kata Hae Soo sedikit tersenyum lalu Keduanya sama-sama bersedih mengingat Nyonya Hae sekarang sudah pergi untuk selama-lamanya.
Hae Soo masuk ke ruang Nyonya Hae melihat Wang Wook duduk sendirian, Wang Wook meminta agar pergi tak usah menyalakan lilin. Hae Soo berjalan mendekat, Wang Wook menyesal karena tidak bisa mengatakannya padahal tahu Nyonya Hae sangat ingin mendengar itu.
"Aku tidak bisa bilang padanya kalau aku mencintainya... Aku tidak bisa melakukannya. Tapi, Hae Soo... ternyata perasaan itu adalah cinta. Kupikir perasaan itu hanya perasaan bersyukur. Ternyata itu cinta." Ungkap Wang Wook menahan air matanya.
"Kupikir dia hanya ingin menghiburku. Ternyata itu cinta. Apa yang harus kulakukan sekarang, Hae Soo? Aku seharusnya mengatakan kalimat itu padanya. Dia sudah menunggu terlalu lama." ucap Wang Wook menangis memegang baju Hae Soo, seperti merasa menyesal.
"Aku yakin Myung Hee sudah tahu. Dia pasti sudah tahu. Kau bisa berhenti sekarang." Kata Hae Soo menenangkan dengan berjongkok memegang bahunya.
Wang Wook makin menangis menyesali kenapa harus sekarang padahal selama ini sudah mendapatkan semua cintanya dan Kenapa ia baru menyadarinya sekarang. Hae Soo hanya bisa diam sambil menahan tangisnya, melihat Wang Wook sangat-sangat terpukul dengan kepergian Nyonya Hae.
Hae Soo melamun dalam hatinya bertanya-tanya Apa yang akan terjadi sekarang, Apa yang harus dilakukan dengan hidupnya, bahkan tidak bisa memikirkan apapun. Tiba-tiba terdengar ketukan dari jendela, Hae Soo bertanya siapa itu tak ada sahutan, akhirnya membuka jendela kamarnya. Munculkan sebuah boneka jari dari jendelanya.
"Astaga ! Para pria yang tidak memakai pakaian itu adalah pangeran." Ucap si boneka muda
"Dasar... Kau wanita cabul. Kau ingin mendapat masalah rupaya." Balas boneka pria yang terlihat seperti Wang Eun.
Hae Soo kesal melihatnya merasa kalau itu pasti mengejeknya, tapi akhirnya bisa tersenyum melihat adegan saat Hae Soo memukul wajah Wang Eun dengan kepalanya. Wang Eun tersenyum melihat Hae Soo tertawa kembali memainkan bonekanya tapi yang terjadi malah jatuh berguling karena pengawal sudah tak sanggup menopang badanya sampai ke jendela.
Hae Soo keluar kamar melihat Wang Eun dengan dua bonekanya, bertanya Darimana mendapat ide untuk melakukan pertunjukan boneka, membuatnya sedikit terharu lalu memujinya Pangeran sangat luar biasa dengan mengangkat jempolnya. Wang Eun merasalega kalau Hae Soo menyukainya.
"Aku pikir kau masih merasa sedih sejak kematian kakak iparku." Kata Wang Eun lalu bertanya apa maksud dengan jari jempol yang diberikan padanya.
"Ini sempurna... yang terbaik. Ibu jari adalah kepala dari kelima jari." Jelas Hae Soo,
![](https://img.wattpad.com/cover/152209238-288-k294639.jpg)
YOU ARE READING
Moon Lovers Scarlet Heart Ryeo
DiversosDalam serial drama "Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo" berkisah tentang seorang pewaris Kekaisaran yang bernama Wang Soo yang di perankan oleh Lee Joon-Gi namun Ia tak mengungkapkan jati dirinya ketika di muka umum dan tak suka sorotan terlalu berlebi...