Hae Soo mengingat kalau Wang So bilang tidak perlu menjadi raja asalkan mereka selalu bersama tapi Sekarang, Wang tak pernah bilang begitu lagi. Wang So mengingat mereka sudah janji tidak saling berbohong lagi.
"Aku memulai ini agar aku bisa mengakhiri pertumpahan darah di antara saudara-saudaraku. Tapi... saat aku membangun istana baru di luar sana...aku sadar bahwa dunia bisa berubah jika rajanya berubah. Aku tidak akan dikendalikan oleh siapapun. Dan aku bisa menghentikan pertumpahan darah di keluarga kami. Maka menjadi raja... adalah suatu keharusan bagiku." Jelas Wang So. Hae Soo hanya tertunduk diam.
"Kenapa? Apa Kau tidak suka aku jadi raja?" tanya Wang So
"Aku memang tidak suka. Tapi, aku lebih tidak suka jika harus berpisah darimu." Ungkap Hae Soo, Wang So pun mengucapkan Terima kasih.
"Kau akan menjadi raja." Ucap Hae Soo menyakinkan, Wang So tahu akan hal itu.
"Tapi, kau tidak boleh... Kau tidak boleh membunuh saudara-saudaramu. Kau bisa berjanji padaku, 'kan?" kata Hae Soo, Wang So memegang tangan Hae Soo menganggukan kepalanya.
Beberapa penjaga bertugas di depan istana, lalu salah satu berteriak kalau Pangeran Wang So datang dan Pasukan mereka sedang menyerang jadi memerintahkan agar menutup pintu gerbang istana. Sementara Hae Soo terlihat gugup sampai tanganya gemetar ketika memberikan teh pada Wang Yo.
"Kau... apa yang kau rahasiakan dariku? Apa kau meracuni tehnya?" ucap Raja menepis gelasnya, Hae Soo dengan wajah ketakutan mengatakan tak seperti itu karena Dayang yang lain juga sudah mencicipinya.
"Karena kondisiku begini, kalau dipikir-pikir... semua ini bermula darimu." Ucap Wang Yo menyalahkan Hae Soo, Hae Soo binggung.
"Moo Hyungnim, Eun, dan istrinya Eun... Bahkan Raja Taejo. Semua orang mati itu mengganggu pikiranku. Itu semua salahmu. Aku sudah buat keputusan membunuh saudara-saudaraku dan menjadi raja. Semua karena kau... menyamarkan bekas lukanya So dan merampas kursiku. Karena dia merampas apa yang menjadi milikku..." ucap Wang Yo marah
Ratu Yoo datang masuk ke kamar anaknya, memberitahu kalau Wang So menyerbu Istana dan melaksanakan pemberontakan, lalu buru-buru mengambil kertas dan pena agar menuliskan wasiatnya sekarang.
"Tuliskan bahwa kau akan menyerahkan tahtamu untuk Jung. Cepat, sekarang." Kata Ratu Yoo. Wang Yo bingung ibunya menyuruh menuliskan surat padahal ia masih hidup.
"Kita tidak bisa kehilangan takhta. Cepat. Tuliskan bahwa Jung akan menjadi raja baru. Maka kita merencanakan masa depan kita. Cepatlah" kata Ratu Yoo
"Lalu... bagaimana dengan aku? Apa aku ini bukan anak Ibu? Ibu, jadi menurutmu aku ini apa bagimu? Apa Hanya pion yang ada untuk menduduki kursi takhta? Apa Ibu tidak memerlukan anak yang tidak sanggup jadi raja lagi?" ucap Wang Yo merasa kecewa
Ratu Yoo memohon agar anaknya tak bersikap seperti itu, karena mereka akan kehilangan segalanya kalau sikapnya seperti ini dan meminta agar menyerahkan tahtanya pada Wang Jung sekarang. Wang Yo merasa mengerti dengan perasaan Wang So sekarang lalu memerintah pengawal agar mengusir Ratu Yoo keluar dari ruanganya. Ratu Yoo berteriak histeris saat dibawa oleh dua pengawal, Hae Soo yang melihatnya hanya terdiam.
Yeon Hwa masuk ke dalam ruangan ibunya memberitahu Wang Wook tidak ada dimanapun dan Park Soo Kyung berpihak pada Wang So, jadi Penjaga Istana tidak akan sanggup melawan mereka. Hwang Bo terlihat menatap dingin, Yeon Hwa binggung melihat tatapan yang berbeda dari ibunya.
"Bergantung pada keputusanmu, aku juga akan setuju denganmu. Aku sadar setelah melihat kakakmu. Aku gagal dalam mendidik kalian. Jika kau ingin mengambil alih istana, Maka kau harus mengorbankan sesuatu."kata Ratu Hwang Bo, Yeon Hwa kaget melihat ibunya yang berpihak padanya.
YOU ARE READING
Moon Lovers Scarlet Heart Ryeo
RastgeleDalam serial drama "Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo" berkisah tentang seorang pewaris Kekaisaran yang bernama Wang Soo yang di perankan oleh Lee Joon-Gi namun Ia tak mengungkapkan jati dirinya ketika di muka umum dan tak suka sorotan terlalu berlebi...