So mendorong Hae Soo ke tiang dan memaksa Hae Soo untuk menatap wajahnya dan bekas luka yang mencoreng wajahnya.
Tapi begitu Hae Soo melakukan perintahnya, So jadi semakin marah dan berkata bahwa dia benci tatapan seperti itu, jadi dia memperingatkan Hae Soo untuk tidak lagi menatapnya dengan tatapan itu. Hae Soo bingung sendiri, memangnya dia menatap seperti apa? Dia tidak pernah menatap So dengan cara berbeda.
"Kau merasa kasihan padaku. Kau mengkasihaniku! Apa kau pikir aku akan berterima kasih untuk itu? Apa kau tahu bagaimana rasanya mendapatkan rasa kasihan dari orang sepertimu?"
Hae Soo terdiam mendengarnya dan mulai menurunkan pandangan matanya dari So. So pun perlahan melepaskan cengkeramannya dan memperingatkan Hae Soo untuk tidak muncul lagi di hadapannya "Lain kali... aku tidak tahu apa yang akan kulakukan (padamu)"
Malam harinya, So kembali memakai topengnya dan berbaring sambil merenung menatap langit malam. Baek Ah datang saat itu untuk meminta maaf karena tidak mampu menghentikan apa yang terjadi di pesta tadi. Dia meyakinkan So bahwa Eun juga menyesal, jadi dia memohon agar So tidak marah.
"kuperhatikan kau tidak melihatku tadi? Kenapa kau menutup matamu alih-alih melihatku?"
"Karena kupikir, Hyungnim tidak akan menyukainya"
Mendengar itu, So mengeluh bahwa perasaan manusia itu memang rumit. Dia merasa marah pada orang yang melihatnya dan marah juga pada orang yang tidak melihatnya. So mendesah karena dia bahkan tidak bisa mengetahui perasaannya sendiri.
Tapi dia ingin Baek Ah untuk selalu melihatnya apapun yang terjadi mulai sekarang. Baek Ah berusaha membela Hae Soo yang menurutnya hanya termanipulasi oleh Yo. Tapi So langsung menyelanya, tidak mau mendengar tentang Hae Soo lagi.
Suatu pagi, Hae Soo menemani Dayang Oh mendandani Raja. Saat Raja menyinggung kedekatannya dengan para pangeran, Hae Soo mengaku bahwa sekarang dia jarang bertemu para pangeran. Raja senang dengan hal itu, bahkan memuji Hae Soo cukup pintar dan tahu diri.
Saat waktunya bagi Dayang Oh untuk menguncir rambut Raja, Ratu Yoo tiba-tiba datang dan bersikeras untuk mengurusi rambut Raja. Saat Dayang Oh menyerahkan tusuk rambut sederhana yang terbuat dari kayu, Ratu Yoo langsung protes.
Tapi Raja memberitahunya bahwa dia memang sengaja memakai pakaian sederhana karena negeri mereka tengah dilanda bencana kekeringan. Ratu Yoo akhirnya menghentikan protesnya dan memakaikan tusuk rambut kayu itu.
Di tempat lain, Hae Soo menyajikan berbagai macam teh untuk Ratu Hwangbo dan para pangeran sesuai dengan kesukaan masing-masing pangeran. Tapi saat Hae Soo hendak menyajikan teh untuk So, So menolak.
Hanya dia satu-satunya diantara para pengaran yang memprotes perbuatan mereka ini, negeri mereka tengah dilanda bencana kekeringan tapi mereka malah minum teh. Ratu Yoo menyetujui pendapat So. Seharusnya mereka memang hidup dalam kesederhanaan saat negeri mereka dalam keadaan kesusahan.
Cemas dengan penolakan So terhadap teh yang disajikannya tadi, Hae Soo bicara berdua dengan Baek Ah di luar untuk memastikan apakah informasi dari Baek Ah sudah benar, apa minuman kesukaan So benar-benar daun teh segar dan apakah makanan kesukaannya benar-benar kue-kue madu?
Baek Ah meyakinkannya bahwa dia informasinya benar adanya. Ah, ternyata Hae Soo memang sengaja ingin melayani So dengan makanan dan minuman kesukaannya. Tapi karena Hae Soo tidak mau terlalu kentara, Baek Ah terpaksa harus mencari tahu makanan dan minuman kesukaan para pangeran yang lain juga.
"Augh! Lalu kenapa dia sama sekali tidak menyentuhnya?"
"Kalau begitu tanya saja sendiri padanya. Tanya padanya apa yang harus kau lakukan supaya dia tidak marah lagi padamu"
YOU ARE READING
Moon Lovers Scarlet Heart Ryeo
AcakDalam serial drama "Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo" berkisah tentang seorang pewaris Kekaisaran yang bernama Wang Soo yang di perankan oleh Lee Joon-Gi namun Ia tak mengungkapkan jati dirinya ketika di muka umum dan tak suka sorotan terlalu berlebi...