III

808 56 19
                                    

Kyla mengerjap-ngerjapkan matanya berusaha membiasakan cahaya yang masuk kedalam kornea matanya.

Kemudian matanya mulai memperhatikan ruangan serba putih yang ia tempati saat ini dan ia menyadari bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit.

'Ya tuhan. Apa yang telah mereka lakukan pada ku dan kenapa aku sampai harus memakai itu?' Batin Kyla sambil melirik ke bagian tangan kirinya yang tertusuk jarum infus.

Baru saja Kyla mengubah posisi baringnya menjadi duduk, terdengar suara seseorang masuk kedalam ruangan Kyla. Dengan refleks, Kyla langsung mengalihkan pandangan matanya ke orang tersebut.

Orang yang memasuki ruangan Kyla adalah seorang pria tampan berambut coklat dengan iris mata berwarna abu terang.

"Tuan Daniel." Cicit Kyla ketika menyadari siapa yang telah masuk ke ruangannya barusan.

"Akhirnya kau sadar juga." Ujar pria yang Kyla panggil Tuan Daniel itu dengan ekspresi wajah nya yang datar.

"Maaf karena telah merepotkan Tuan." Ucap Kyla yang nyaris tidak terdengar namun masih bisa di dengar oleh Daniel.

Daniel menatap Kyla yang kini sedang menundukkan kepalanya seperti tingkah Kyla sebelum-sebelumnya.

"Aku tidak suka berbicara dengan lawan bicara yang tidak menatapku." Tutur Daniel sambil mendaratkan bokongnya di sofa yang tak jauh dari ranjang Kyla.

Ketika mendengar penuturan Daniel, Kyla mengangkat kepalanya dengan ragu dan melihat ke arah dimana Daniel berada.

'Kenapa tatapannya begitu mengintimidasi ku?' Batin Kyla yang saat ini sedang bertatapan dengan Daniel.

Asal kalian tahu, diantara kedelapan saudara pria Kyla, bisa dikatakan Kyla sangat mengagumi Daniel dari segi wajah maupun kepribadian Daniel yang sangat dingin dan irit bicara.

Walaupun banyak yang mengatakan bahwa semua saudara lelakinya tampan tetapi menurut Kyla, Daniel lah yang merupakan sosok pria idaman versi Kyla. Karena menurut Kyla pria dengan kepribadian dingin dan tak banyak bicara sangat keren.

"Aku hanya datang untuk melihat apa kau sudah sadar atau belum. Orang yang kau repotkan bukan aku." Jelas Daniel dengan tiba-tiba.

Mendengar penjelasan Daniel, Kyla mengerutkan kedua alisnya, "Jadi siapa?" Tanya Kyla pada Daniel.

Tetapi Daniel tidak mengubris pertanyaan dari Kyla dan sibuk memainkan ponselnya. Sedangkan Kyla menjadi penasaran.

Seingat Kyla, orang yang terakhir ia lihat sebelum ia tidak sadarkan diri adalah...

Axell.

'Tidak. Tidak mungkin Axell.' Tanpa sadar Kyla menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri ketika memikirkan jika Axell yang membawanya ke rumah sakit ini.

'Pasti Mike, ya semoga orang itu adalah Mike.' Kyla lebih mengharapkan bahwa orang yang membawanya ke rumah sakit adalah Mike.

"Kau benar-benar terlihat seperti orang idiot sekarang." Ucap Daniel yang entah sejak kapan memperhatikan kelakuan Kyla.

Kyla langsung menghentikan gelengan kepalanya dan kemudian menatap Daniel yang sedang menatapnya dengan ekspresi datar.

"Tuan, apa aku boleh tahu siapa yang membawa ku kesini?" Tanya Kyla pada Daniel sekali lagi.

Daniel menggelengkan kepalanya sekilas. "Aku bukan Tuan mu. Berhenti memanggilku Tuan."

Story About KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang