VI.I

714 56 15
                                    

Kini sudah jam 01.10 tengah malam. Ferro dan Kyla baru tiba di mansion. Ferro langsung menggendong Kyla yang tidak sadarkan diri kedalam mansion.

"What the hell are you doing, Ferro? Kenapa dia-" Terdengar suara Callie yang sepertinya baru keluar dari dari lift. Dan dari penampilan Callie sekarang sudah di pastikan ia baru akan keluar untuk bersenang-senang.

Begitulah mereka. Hidup penuh kebebasan di temani dengan kemewahan yang berlimpah. Bagi mereka pergi dan pulang pada jam berapapun tidak masalah.

"Shut up, Callie. Not your business." Ferro dengan cepat memotong ucapan Callie karena sudah malas mendengar semua ucapan yang keluar dari mulut Callie jika sudah berkaitan dengan Kyla.

"Jalang itu sudah berhasil menggodamu rupanya." Sindir Callie saat Ferro yang langsung berjalan melewatinya begitu saja.

Ferro sama sekali tidak mempedulikan perkataan Callie dan terus berjalan menuju ke lift untuk membawa Kyla ke kamarnya yang berada di lantai 3. Sedangkan Callie, ia tidak terima dengan perlakuan Ferro padanya.

Walaupun harus Callie akui, Ferro memang satu-satunya saudara lelakinya yang paling dingin padanya dan tidak begitu dekat dengannya. Mungkin jika kemarin Callie masih bisa memaklumi sikap dingin Ferro padanya, tetapi sekarang berbeda setelah melihat Ferro yang telanjang dada dengan rambut serta celana yang terlihat basah sedang menggendong Kyla yang juga basah terlebih Kyla menggunakan jas yang sudah pasti adalah milik Ferro.

'Ferro bersama Kyla si jalang. Aku penasaran apa hubungan mereka berdua saat ini.' Callie membatin sambil mencari ponselnya dengan meraba isi dalam tas limited edition keluaran Chanel yang ia beli baru-baru ini.

Callie sudah mendapat ponselnya. Kemudian jemarinya menyentuh layar ponselnya. Matanya mencari nama kontak yang akan ia hubungi.

Melvin Caltheir.

"Kau sedang apa, Call?" Callie terlonjak kaget saat Lucas yang baru pulang memegang bahunya. Padahal Callie baru saja akan menyentuh kata Call di ponselnya.

"Kau mengejutkanku, Luc. Aku sedang ada urusan." Callie memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas miliknya. Ia mengurungkan niatnya untuk menghubungi Melvin.

"Kau membuatku curiga.” Ujar Lucas dengan tatapan curiganya pada Callie. Lucas bukanlah orang bodoh yang tidak mengetahui gerak-gerik mencurigakan seperti Callie saat ini.

"Tidak ada yang aku sembunyikan Lucas sayang. Ngg, Lucas? lebih baik kau ke lantai 3 dan lihat apa yang terjadi di atas sana. Setelah itu beritahu aku. Aku ada urusan di luar sebentar." Pinta Callie pada Lucas yang lebih terdengar seperti perintah.

"Lantai 3? Itukan hanya ada kamar Axell, Daniel, Melvin dan kamar ku. Memang ada apa di atas sana? Mereka sedang melakukan Sex party?" Callie memutar bola matanya setelah mendengar pertanyaan-pertanyaan dari Lucas.

"Kau melupakan kamar Kyla yang juga berada di lantai 3. Apa didalam otakmu hanya ada sex? Lebih baik kau lihat saja sendiri." Jawab Callie dengan menahan rasa kesalnya.

"Apa tadi sebelum aku pulang ada terjadi sesuatu?" Callie menganggukkan kepalanya dengan malas karena Lucas yang begitu banyak tanya.

"Sudahlah kau penasaran kan? Aku juga. Jadi cepat kau keatas lebih tepatnya kekamar Kyla dan lihat ada apa disana. Jangan lupa beritahu aku nanti. Aku pergi."  Callie kemudian langsung berlalu dari hadapan Lucas.

Sedangkan Lucas, setelah kepergian Callie ia langsung menuju ke lantai 3. Untuk menuntaskan rasa penasarannya karena ucapan Callie.

***

Story About KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang