Kyla mendecak kagum saat ia baru saja menginjakkan kakinya di salah satu mall terkenal di Milan. Kyla tidak menyangka bahwa Daniel akan membawanya ke tempat seperti ini.
“Ini benar-benar Galleria Vittorio Emanuele II yang biasa aku lihat dari layar ponsel.” Gumam Kyla yang matanya sibuk menelusuri mall yang menjadi pusat mode di Milan itu.
“Kau akan berdiri di sini sampai kapan?” Tanya Daniel dengan datar. Kemudian ia berjalan duluan meninggalkan Kyla di belakang.
“Tch. Menyebalkan.” Kyla langsung berlari kecil menyusul Daniel. Kyla tidak ingin tersesat untuk kedua kalinya. Dan akhirnya mereka berjalan berdampingan setelah Kyla mampu menyetarakan langkahnya dengan Daniel.
Banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka. Ada beberapa dari mereka memandang Daniel dengan kagum dan memandang Kyla dengan tatapan tidak suka. Kyla sudah terbiasa dengan tatapan itu. Tapi Daniel?
Pria berwajah dingin yang Kyla juluki bastard itu sangat tampan dengan penampilan menarik yang tak ada kekurangan sedikitpun dan tentu saja sangat sempurna di mata kaum hawa. Sedangkan Kyla? wajah nya polos tanpa polesan make up. Tak lupa tubuh nya yang kecil dan tidak begitu tinggi dengan penampilannya yang biasa saja. Sangat tidak mencerminkan anak seorang Vegard Sert.
Kyla yang sejak tadi melangkah dua kali lebih cepat dari Daniel agar dapat menyetarakan langkahnya dengan langkah besar Daniel itu tiba-tiba memelankan langkah kaki nya. Kyla memutuskan untuk berjalan mengikuti Daniel dari belakang.
Daniel yang berjalan di depan Kyla itu tiba-tiba menghentikan langkah nya di tengah kerumunan orang yang sedang berlalu lalang. Kyla yang berada di belakang Daniel ikut menghentikan langkahnya. Kemudian mengangkat kepalanya menatap Daniel yang sudah berbalik menatap nya.
“Jalan di samping ku.” Ucap Daniel dengan nada perintah.
“Aku..”
“Cepat, Kyla.” Kali ini Daniel berujar dengan pandangan yang menyiratkan aku tidak suka di bantah.
Dengan berat hati Kyla melangkah mendekat ke samping Daniel lagi. “Kamu tidak masalah di lihat-lihat seperti itu?” Kyla bertanya pada Daniel sambil berjalan.
Daniel menatap Kyla sekilas. “Kau terganggu?”
“Tidak. Aku hanya tidak enak padamu.”
“Kenapa?” Daniel kembali bertanya sambil mengerutkan alis nya.
“Aku tidak pantas.” Jawab Kyla sekenanya.
Daniel memilih diam. Tak ada lagi pembicaraan diantara Kyla dan Daniel. Mereka melangkah sampai akhirnya berhenti di depan toko pakaian yang berhasil membuat mata Kyla terbelalak sempurna saat melihat nama Versace terpampang jelas di depan toko.
Kyla langsung menahan lengan Daniel saat pria itu akan melangkah masuk ke dalam. “Bukankah pakaian di sini mahal? Kita cari yang lebih murah saja.” Ujar Kyla dengan pelan kepada Daniel.
“Kau tidak akan mendapatkan tempat yang menjual pakaian murah di sini.” Jawab Daniel dan kemudian melangkah masuk. Kyla yang di belakang Daniel hanya bisa mendesah pasrah sambil mengikuti langkah Daniel.
Banyak pekerja disana yang langsung membungkukkan badan mereka sambil tersenyum ramah kepada Daniel. “Apa ada yang bisa saya bantu, Mr Raveno?” Tanya seorang wanita muda yang merupakan manager toko itu langsung menghampiri Daniel.
“Cari pakaian yang pas untuk nya.” Ujar Daniel sambil menunjuk Kyla yang berdiri di sampingnya dengan canggung. Wanita itu langsung memperhatikan Kyla dari atas hingga bawah.