Four

245 18 0
                                    

.
.
.
.
Grepp

Jeongin narik tangan gue dan dia ngeletakin tangan gue di pinggang nya.

'Jantung gue astaga'-batin gue

"Pegangan,lo nanti jatuh.Gue gamau repot gegara lo." Teriak dia

Gue dengan awkward nya mencoba memeluk Jeongin lagi.

Tiba - tiba aja Jeongin narik tangan gue lagi, sekarang sedikit kasar.

Gue ngerasain tangan gue sakit.

"Aw,tangan gue sakit bangsat!" Umpat gue.

"Eh sorry,lagian lo lama sih pegangannya." Dia mengelus tangan kanan gue yang ada di pinggang nya.

"I-iya gapapa.Lo fokus nyetir aja,tangan gue gapapa kok."

Dia melepaskan tangan nya dari tangan gue.

Terus dia membelok kan motornya ke suatu tempat,emm tempat itu seperti...

Emm

Apa ya namanyaa...

Oh iya

Taman.

Dia bawa gue ke taman.

"Turun." Perintah dia.

Gue agak ngga konek sih,gue terlalu fokus melihat taman ini.

Taman nya tuh bagus banget,ada lampion di setiap pohon disini.

Danau nya juga bagus.

"Heoh apa? Lo bilang apa tadi?" Kata gue agak kek orang bego gitu

"Turun!" Ulangnya

"Oh iya gue lupa." Gue nyengir kuda kemudian gue turun dari motor sport milik Jeongin.

"Ngapain kesini?" Tanya gue

"Kenapa?" Dia balik nanya

"Kenapa apa?" Gue jga balik nanya

"Maksud gue,kenapa? Lo ga suka?" kata dia.

"Oh nope.I really like it." gue senyum lebar memperlihatkan sederet gigi putih gue.

Jeongin senyum tipis.

Gue berjalan ke bangku taman deket danau.

"Gue lupa kapan terakhir kali gue ke taman bareng bang Jihoon." Ujar gue sembari menatap langit di Korea.

Jeongin duduk di sebelah gue.

"Lo deket banget sama abang lo?" Jeongin nanya ke gue tapi matanya ke arah dua angsa yang lagi berenang di danau.

Gue nengok ke dia sebentar,terus balik ngeliat langit lagi.

"Banget.Gue deket banget sama dia.Dia ayah gue,ibu gue,kakak gue,kadang juga bisa jadi adik gue." Gue tertawa kecil.

Tanpa sadar air mata mengalir sempurna di kedua pipi gue.

Buru - buru gue menyeka air mata gue kasar.

"Lo sayang sama dia?" Tanya Jeongin lagi,tapi kali ini dia natap ke gue.

Gue juga balik natap dia.

"Iyalah.Gue sayang banget sama dia."

Gue balik lagi ngeliat langit

"Kalo lo sayang sama abang lo,berhenti menyakiti hati nya." Katanya datar

Gue spontan menatap Jeongin intens,gue ga ngerti yang dia omongin.

"Maksud lo apa?" Tanya gue.

Muka dia datar ngeliat gue.

 KETUA OSIS YANG JEONGIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang