Fourty Eight

54 6 3
                                    

3 months latter...

"Bagaimana? Apa laporan nya sudah jelas?"

Dengan membolak-balik data-data yang tertumpuk di depan nya,Jimin mengernyitkan dahi nya serius.

"Belum tuan,namun sudah ada beberapa pihak terkait yang mulai terkuak.Tapi dalang dari semuanya belum juga dapat terselidiki."

Helaan nafas terdengar berat Jimin hembuskan.Jarinya mulai mengurut pangkal hidung bangirnya.

"Sudah hampir 6 tahun penyelidikan ini berjalan,mengapa belum juga kita temukan titik terang nya? Berapa orang yang sudah kau kerahkan sebenarnya?" Tanya Jimin penuh lelah

Orang yang ditanyai hanya mampu tertunduk,merasa payah dan bersalah sekaligus.

"Maaf tuan,akan ku kerahkan detektif-detektif terbaik di negara ini.Ku pastikan tahun ini adalah akhir dari penyelidikan kita."

Jimin kembali menghembuskan nafasnya berat,"Aku hanya butuh penutup untuk penyelidikan ini.Itu terserah bagaimana usahamu.Aku hanya ingin tau siapa orang yang dengan tega nya ingin menghancurkan anak-anak dari kakak ku."

"Baiklah,sekarang kau boleh pergi."

Orang kepercayaan Jimin itu pun membungkuk sopan sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan Jimin seorang diri di dalam ruangan nya yang dingin.

Jimin menyenderkan punggung nya yang terasa pegal pada senderan kursi kerja nya.

Dia memejamkan mata sebentar,sekelebat bayangan sang kakak muncul di dalam benak nya membuat ia kembali membuka mata dan menghembuskan nafas beratnya yang ke sekian kali.

"Yeol-ie hyung,apa sebenarnya hubunganmu dengan orang yang ingin mencelakai anak-anakmu?" Monolognya.

KETUA OSIS YANG JEONGIN


"YURAAA!!"

Yura menoleh dengan cepat sembari bahunya terangkat akibat terkejut.

Setelah mengetahui siapa manusia-manusia yang memanggilnya begitu heboh,Yura berdecak keras.

"Apa sih ah?! Ngagetin aja!" Cecar gadis itu setelah orang orang yang memanggilnya berlari mendekat.

"Yuraaa~ ga boleh galak lohhh"

"Ishh iya nihh... si Yura galak terus dari dulu"

Yura menepis jari telunjuk itu dengan kesal karena telah menyolek dagu nya.

Yura merotasikan bola mata nya malas,

"Males tau gue sama kalian berdua.Makin tua bukan nya makin sadar diri eh ini malah makin gila." Celetuk Yura

Yang dikatai mencebikkan bibir mereka bersamaan,

"Iya tau kembaran.Gausah sok kompak gitu napa sih" ucap Yura

"Apa sih Yura?! Gitu banget." Balas Yunnie sembari mengerling malas.

"Tau tuh." Sahut Yannie

Iya,mereka bertiga kembali bersama dengan berada di satu universitas dan fakultas yang sama.

Semenjak ditangani oleh Rose 5 tahun silam,Yura bercita-cita menjadi seorang dokter yang akan selalu membantu sesama.Ya jadilah dia mengambil jurusan ini sebagai bidang yang akan ia tempuh.

"Ke kantin fakultas Sejarah yuk" ajak Yunnie

Yura dan Yannie dengan kompak senyam-senyum seolah meledek Yunnie,

"Dih,napa lo bedua?"

"Mau ngecengin kan lo?" Ledek kembaran nya

Kemudian Yura memasang mimik muka yang sangat menyebalkan bagi Yunnie

 KETUA OSIS YANG JEONGIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang