Fifty

55 5 1
                                    

Warning!
Chapter ini mengandung +1900 words

Enjooyyy!

~~~


Gadis itu tidak serta merta langsung pulang,dia merasa butuh ketenangan sejenak.Dia tidak yakin berada di apartement bisa membuat nya tenang,terlebih disana ada kakaknya yang menyebalkan tapi sialnya sangat ia sayangi.

Yura memutuskan ke tempat favoritenya dulu,sewaktu masih SMA.

Sungai Han.

Destinasi yang Yura pilih ketika pertama kali berpacaran dengan Jeongin.

Hahh..

Jika mengingat hal itu,Yura semakin merasa rindu terhadap lelakinya.Yang sayangnya sudah tidak ada kabar apapun selama 5 tahun ini.

Yura kadang berpikir untuk melupakan Jeongin,namun keyakinan serta cintanya pada Jeongin malah memperkuat Yura untuk bertahan.Bahasa sekarang nya adalah budak cinta.Ya,terserah kalian mau mengatakan apa tentang Yura.Yang jelas Yura tidak akan menghiraukan ucapan kalian.

Hanya menunggu yang dapat Yura lakukan,menunggu juga Yura lakukan sebagai bukti,bahwa cintanya tulus tanpa ingin ditimbal balikkan dengan apapun.

Lupakan sejenak tentang Jeongin,lupakan pula masalah Yura dengan Hyunjin tadi.Sekarang,Yura hanya perlu menenangkan dirinya dan setelah itu semua nya akan baik-baik saja.

Mungkin...

Ngomong-ngomong,Minggu depan sahabat Yura akan segera menikah.

Ya,Yugyeom.Tambatan hati pria itu adalah teman sebangku nya semasa SMA dulu.Yura cukup senang mendapatkan kabar itu.Dia bahagia akhirnya Yugyeom menemukan kebahagiaan sejatinya.Dan Yura berharap segalanya akan indah untuk Yugyeom dan Nancy.

...

Gadis itu duduk di bangku kayu panjang menghadap ke arah sungai Han.

Pemandangan yang indah,senja bersama jingga nya mampu membuat Yura merasa tenang.

Gadis itu menutup matanya,merasakan semilir angin sore yang menyapa kulit nya.Hingga getaran ponsel membuat manik itu terbuka merasa terusik.

Bang Jihoon♡
Ini udah jam pulang lo,
Cepet pulang.Jangan terlalu
lama di luar.Gue tau Hyunjin
ga sama lo.

Yura menghela nafas,satu masalahnya belum juga tuntas sejak 6 tahun silam.Sebenarnya apa mau orang itu? Mengganggu aktifitas serta ketenangan Yura dan Jihoon.Menyebalkan.

Jari lentiknya mulai menuliskan beberapa kalimat balasan untuk kakaknya.

You
Iya.Otw pulang.

"Kapan gue hidup tenang sebenernya?" Monolognya kemudian meraih tas nya dan bergegas pergi.

~~~

1 week later..

"Nak,ayo turun.Kita makan malam bersama."

Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu membuka pintu kamar putranya lebar,kemudian masuk ketika sang putra tak bergeming sama sekali pada ucapannya.

"Apa yang kamu pikirkan sebenarnya? Kau tak lelah terus duduk dan menatap ke arah jendela itu? Apa yang kau lihat?" Wanita itu mengusap helai rambut putra tercinta nya.

 KETUA OSIS YANG JEONGIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang