part 11

74 14 9
                                    

Daniel menuangkan susu cair bersamaan dengan air panas ke dalam cangkir yang berisikan kopi bubuk. Setelah mengaduknya hingga tercampur, ia menambahkan krimer di atasnya lalu kembali diaduk.

Cowok itu menaruh cangkir kopi susu buatannya tadi ke nampan dan bersiap mengantarkan pada pelanggan yang sekarang duduk di bawah kipas angin tepat di tengah ruangan, sedang menulisi secarik kertas di antara buku-bukunya yang berserakan di meja.

"Permisi," ucap Daniel pada mahasiswi itu lalu meletakkan kopi susu pesanannya dengan hati agar tidak tumpah ke buku-buku miliknya.

"Oh iya, terima kasih." Mahasiswi itu menatap Daniel sekilas dan kembali menunduk. Setelah mengangguk sejenak Daniel pun meninggalkan mahasiswa itu, kembali ke meja kasir.

Daniel duduk di sofa empuk di balik meja kasir. Ia melepaskan celemek hitamnya dan menanggalkan begitu saja di punggung sofa.

Ini sudah memasuki jam ketiga Daniel berada di kafe setelah pulang sekolah. Begitu bel pulang berbunyi tadi, Daniel langsung mengambil motor dan membawanya ke kafe. Sejeong? Cewek itu sudah ngacir duluan ke kelas Guanlin. Untuk pulang bersama pastinya. Bahkan saat masih pelajaran tadi, Sejeong sudah berpesan pada Daniel untuk tidak perlu menjemputnya besok pagi.

Berarti mulai sekarang tugas Daniel sudah selesai. Yah, tugas untuk mengantar jemput Sejeong. Tapi kalau untuk menjaganya, masih belum selesai. Meski sampai ia menjadi milik Guanlin nanti, ia tetap akan menjaga Sejeong. Entah kenapa nalurinya sebagai kakak dari Sejeong yang ingin melindungi adiknya keluar begitu saja.

Daniel mengedarkan pandangannya ke penjuru kafe. Seperti ada yang hilang.

Ah ya, Ong.

Daniel tahu cowok itu sedang pergi bersama Guanlin dan Sejeong. Setahunya, mereka bertiga akan pergi ke mall yang baru saja resmi dibuka dan Ong serta Sejeong bebas ingin membeli apa saja lalu Guanlin yang akan membayar semuanya. Harga diri Ong sebatas traktiran guys.

Karena merasa kafenya sunyi, Daniel hendak memutar musik dan menghubungkan ke tape kafe. Ia memilih lagu Night Changes dari One Direction. Lagu kesukaannya dengan Sejeong ketika sedang merasa bosan.

Dan di saat itu juga, hujan mengguyur ibu kota. Tidak terlalu deras, namun dapat membuat siapa saja basah kuyup jika nekat menerobosnya. Beberapa orang yang tadinya tengah berjalan kaki mendadak berteduh di teras kafe milik Daniel.

Lama-lama Daniel merasa bosan. Ditambah lagi tidak ada Ong yang biasanya terus mengoceh walau Daniel abaikan.

Ngomong-ngomong apa Ong dan Sejeong sudah selesai jalan-jalan? Hari sudah hampir gelap. Ke mana Ong akan pulang setelah ini? Apa Sejeong sudah sampai di rumah dengan aman?

Daniel berdecak malas. Ia masih khawatir dengan dua sahabatnya. Sepertinya ia memang tidak bisa membenci orang-orang itu.

Lagu Night Changes masih belum habis. Daniel menyalakan ponsel dan membuka instagram. Di berandanya, postingan yang terlihat paling atas adalah akun Guanlin yang diunggah baru sekitar lima menit yang lalu. Yah memang, ia sudah menjadi mutual dengan Guanlin. Fotonya masih buram-oh, sudah terlihat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
One and Only Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang