Tentang kisah singkat Daniel, Sejeong dan Guanlin. Tentang kesempatan, kehilangan, dan mempertahankan siapa yang berhak.
Bukan hanya itu. Sedikit kisah Ong dan cerita Lalisa yang terdengar familier juga akan menemanimu saat membacanya.
Enjoy my fir...
Seorang lelaki blonde dengan ripped denim jacket memasuki kafetaria sebuah kampus yang hanya ada dua pengunjung di dalamnya. Tubuhnya yang kurus tinggi semampai membuat ia agak merunduk saat melewati daun pintu.
Pandangan seorang gadis bermata bulat besar dengan bibir tebal langsung mengarah padanya. Ia meletakkan minuman anggurnya di meja setelah sempat meneguknya.
Guanlin melepas headset yang berwarna senada dengan kemeja di dalam denimnya, "aku kira kamu nggak bakalan dateng. Ternyata udah sampe duluan."
"Ya iya lah, orang aku yang ngajak ketemu. Emang kamu, ngajak ketemu nggak pernah, ngasih kabar juga jarang, jalan apalagi," sang gadis langsung protes.
Guanlin terkekeh, "Lisa, Lisa.... Lebih buruk mana antara yang nggak pernah ngajak jalan sama yang selingkuh?"
Hanya helaan napas kasar yang terdengar. Tidak ada jawaban, Lisa malah menatap malas seisi kafe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tuh kan?" Guanlin berdecih mengalihkan pandangan, "berarti emang bener, kamu yang ada di foto Sehun sunbae yang dikasih liat ke aku."
"Foto yang mana?" tanya Lisa seolah tidak tahu apa-apa.
"Kamu lagi jalan sama Jungkook hyung." Guanlin menatap tajam Lisa hingga ia tak berani balas menatapnya.
"Dasar paparazzi sampah," desis Lisa mengatai Sehun, seniornya di kampus.
"Nggak usah ngatain Sehun sunbae. Kamu sendiri ngapain berdua sama Jungkook hyung? Harus ya, pake nempel-nempel segala?" tanya Guanlin lembut. Ia sengaja menahan diri untuk tidak meluap agar Lisa tidak marah nantinya. Lagipula ia sudah kebal menanggapi hal seperti ini.
"Ngerjain tugas lah," jawab Lisa jutek.
"Kalian beda semester, Lisa," timpal Guanlin.
Lisa hanya diam. Ia sibuk memainkan kukunya dengan wajah cemberut. Meski begitu, ia benar-benar tak berani saat diinterogasi Guanlin seperti ini. Ia hanya akan mulai bicara ketika ditanyai Guanlin.
Mungkin keputusannya mengajak Guanlin bertemu sore ini adalah hal bodoh.
"Ini udah keempat kalinya aku dapet laporan dari temen-temen kuliah kamu, kalo kamu lagi berduaan sama cowok lain. Tiga kali kamu sama Jungkook hyung. Sisanya kamu lagu sama Hanbin hyung. Kamu nggak mikir apa kalo selama aku di Taipei tuh mikirin kamu mulu, gimana keseharian kamu di sini, nahan kangen tiap hari, mau telepon takut ganggu kegiatan kamu, eh malah kedapetan kamu duain aku. Bahkan nggak cuma sekali."
"Maaf." Hanya itu yang Lisa ucapkan. Entah tulus atau tidak, baginya yang penting Guanlin mendengar.
Guanlin menghela napas, memijat pelipisnya, "aku udah bela-belain pindah kesini, tinggal sendirian, ngurus apa-apa sendiri. Itu semua aku lakuin bukan sekadar pengen ngelepas kangen sama kamu, tapi aku juga pengen ngejagain kamu di sini."