"Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini...."
Plak
"Wadooh!"
Daniel berdecak malas menyaksikan Ong yang kini sedang mengusap bokongnya setelah terkena pukulan buku tulis milik Daniel.
"Opo sih?"
"Congor lo berisik!"
"Dih? Gue nyanyi tauk!"
"Nyanyi apa nyindir, hah?!"
Kemudian Daniel menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Mengabaikan Ong yang masih bernyanyi ria. Maksudnya sih untuk menghibur Daniel ala-ala happy virus gitu, tapi jatuhnya malah Daniel pengen nendang cowok itu dari monas.
Biar koit.
Daniel mah ikhlas lahir batin.
Hari ini Daniel mengajak Ong untuk berangkat lebih pagi. Terlampau pagi malah. Semalam Ong memang menginap di rumah Daniel untuk yang kesekian kalinya.
Dan, itu artinya Daniel tidak berangkat bersama Sejeong. Untungnya Jihoon sedang berada di rumah, sehingga bisa mengantar adiknya ke sekolah. Jadi Daniel tidak akan mendapat masalah lain.
Moodnya pagi ini sudah buruk. Sudah pasti dalangnya adalah Sejeong. Maka dari itu ia tidak ingin Sejeong menjadi orang yang pertama kali lihat di pagi ini, seperti hari biasanya.
Satu persatu teman sekelas Daniel mulai datang dan memenuhi bangkunya masing-masing. Suasana mulai ricuh. Sekumpulan anak perempuan yang ketawa-ketiwi sibuk menggosip di barisan depan sudah membuat Daniel risih. Ditambah lagi dengan Daehwi, Woojin, Seonho, Jaehwan yang ikut bernyanyi dengan hebohnya bersama Ong. Bikin Daniel mau meledak saja.
"Selamat pagi Niel sayang!"
Itu suara Sejeong.
Daniel mendongak kaget.
Sejeong Tolong ya kata terakhir itu nggak usah ikut serta sekalian.
"Pagi." Daniel ikut tersenyum. Terpaksa.
"Niel lo jahat banget dah ninggalin gue. Mana semalem nggak bilang-bilang dulu lagi. Kan gue gelagapan kudu bangunin bang bihun dulu. Tau sendiri kan bang bihun kebonya kayak apa. Sama kebonya kayak lo." Setelah mengoceh dan tertawa, Sejeong langsung duduk di bangkunya.
"Ya maap, Ong tuh yang ngajakin berangkat pagi," dusta Daniel sekenanya. Sejeong hanya mengangguk dengan pipi menggembung. Daniel yang melihatnya seperti ingin menggigit pipi chubby itu.
Melihat Sejeong sibuk berkaca sambil merapikan tatanan rambutnya, Daniel pun membalikkan badannya menatap ke depan. Ia mengembuskan napas dan memegang dadanya yang berdetak tak karuan.
Sial, Sejeong semakin cantik hari ini. Daniel tahu, alasan Sejeong mempercantik diri adalah tak lain tak bukan hanya karena Guanlin.
Baiklah, mulai hari ini siap-siap saja Daniel akan menyaksikan hal-hal yang tidak terduga.
"Niel, liat gue udah cantik belum?" Sejeong mencolek pundak Daniel yang kemudian langsung menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only
FanfictionTentang kisah singkat Daniel, Sejeong dan Guanlin. Tentang kesempatan, kehilangan, dan mempertahankan siapa yang berhak. Bukan hanya itu. Sedikit kisah Ong dan cerita Lalisa yang terdengar familier juga akan menemanimu saat membacanya. Enjoy my fir...