-★ 04

11.5K 1.3K 230
                                    

Matahari sudah berani menampakkan sinarnya dari balik tirai marun jeongguk. Taehyung bergerak menutupi matanya dengan selimut, berniat untuk menenggelamkan kepalanya. Melupakan fakta jika dirinya masih berada di kamar jeongguk.

Sedangkan anak kelebihan kalsium menurut taehyung sudah membersihkan tempat tidur yang ia tempati. Sempat terkejut karena wajah taehyung yang terlalu dekat dengan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan. Meskipun begitu, jeongguk nggak bakal membangunkan taehyung karena raut wajahnya kelelahan.

Jeongguk membuka lemari baju, mengambil setelan kuning secerah matahari dan berjalan ke kamar mandi yang untungnya berada di dalam kamar. Sebenarnya taehyung sudah bangun saat jeongguk membenarkan selimut yang mengganggu hidungnya, mengira bahwa anak tersebut adalah mamanya sendiri. Mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan di kamar.

Ia mulai menggerakkan ototnya yang serasa kebas dan menguap lebar, duduk dengan tangan yang menggaruk pipinya sendiri. Setelah kumpulan nyawanya sudah menjadi satu, matanya membulat. "Loh, gue dimana, anjir!" Taehyung kaget karena nuansa kamar yang ditempati sedikit menegangkan. Pikiran buruknya sudah berkeliaran, 'gimana kalo gue ada di klub karena gue mabuk, dan berakhir jebol anak orang.'

Matanya menjelajahi dinding kamar itu, menemukan benda-benda unik sampai menemukan foto berukuran sedang dimana terdapat jeongguk dan keluarga kecilnya terpampang. Mendatarkan wajahnya sedatar mungkin, 'ealah. Di kamar Gukkie semilikithi toh' batinnya lega. Karena pikiran aneh-aneh yang hinggap di kepalanya langsung lenyap begitu saja.

Taehyung mendengar suara gemericik air dari sudut kamar, Ia menebak bahwa jeongguk sekarang lagi mandi. Nggak seperti taehyung yang masih dengan muka khas baru bangun, rambut mencuat sana-sini, baju yang sedikit molor menampakkan pundaknya yang kuning langsat. "Lama banget mandinya. Mandi apa arisan, coba." Dia berdiri di depan kaca besar yang menempel di lemari jeongguk.

Mencoba beberapa gaya yang terkenal di sosial media. Contohnya sendiri adalah kedua tangan yang di taruh di pinggang, memajukan kedua bahunya, memiringkan sedikit kepalanya dengan bibir yang terjulur seksi serta tatapan sayu yang membuat orang dapat tertarik. Banyak pose yang sudah ia lakukan dan jujur saja, dia bosan.

Lupa membawa hape dan baju yang tertinggal di brio putih, isi dompet yang baru saja di cek hanya berisi satu lembar uang berwarna biru. Begitu pas dengan nasibnya, masih untung sekarang ada yang menampung dia, kalau nggak, mungkin sekarang taehyung tidur di mobil yang masih menyala dari malam.

Samar-samar telinga taehyung menangkap suara ketukan pintu, menoleh dengan alis yang bertaut. "Jeongguk, bantuin papa bersih-bersih taman belakang, yuk?" Suara lembut mama jeongguk membuat taehyung kembali mengingat kejadian semalam, menangkup pipinya yang sedikit memanas karena ucapan wanita paruh baya tersebut. Ya ampun, malu-maluin!

Taehyung merasa kalau jeongguk memang bakalan lama, makanya ia berinisiatif untuk membuka pintu kamar jeongguk. Menenggelamkan rasa malunya terlebih dulu, mempersiapkan hatinya dan beberapa kata saat mama jeongguk mulai merecoki hubungan mereka. Dalam kehidupan biasa, taehyung jarang membantu beres-beres mamanya sendiri.

Kakinya berjalan mendekati pintu, membuka perlahan bahan kayu itu dan menampilkan tatapan teduh khas seorang ibu kepada anaknya. "Eh, taehyung, kebangun gara-gara suara mama, ya?" Ucap mama jeongguk membuat tangan taehyung basah karena keringat dingin. Membeku seketika saat tangannya di genggam sama si mama untuk di ajak ke bawah.

"Aslinya mama kaget pas kamu dateng ke rumah, tapi setelah mama tau kalian ada hubungan, mama maklum kok." Asli, taehyung ingin sekali membela diri dan bilang kalau mereka nggak ada hubungan apapun selain teman satu tingkat. 'Aku bukan pacar jeongguk, tante' kata yang masih berada di tenggorokannya, belum sempat keluar karena papa jeongguk yang melihatnya dengan tatapan yang nggak dapat diartikan.

Yakin, Cupu?! ; KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang