-★ 11

9.3K 1K 84
                                    

Hah...

Tak terhitung taehyung menghembuskan napas jengah saat mereka sudah mulai mempelajari mata pelajaran yang diajarkan oleh guru privat mereka. Sungguh bukan taehyung namanya jika teknik pengajaran dari guru tersebut hanya mendengarkan.

Membuat kepala taehyung hanya terisi kalimat, kapan penyiksaan ini selesai? Dan siapa yang nggak bosen kalo pelajaran matematika cuman dibahas dengan ucapan? Atau SIAPA YANG NGGAK BOSEN?!

Mohon maaf, taehyung lagi mode galak. Makanya dia terlalu semangat masalah beginian.

Matanya yang tertuju kepada buku paket dari sang guru beralih haluan ke wajah teman seangkatannya, jeongguk. Dengan kacamata minus ditambah lagi raut wajah yang terkesan serius namun santai, sukses membuat taehyung meneguk ludah kasar.

Mengapa jeongguk begitu tampan hanya karena belajar? Ya Tuhan, taehyung bisa gila kalau misal dia masih menatap anak kelebihan kalsium itu.

Dia segera menatap guru yang berada di depannya, mengangguk seolah mengerti dengan penjelasannya padahal dia nggak mengerti apapun selain kalimat, ini orang nyebelin, fiks.

Jam berlalu begitu lambat menurut taehyung, karena harus tersiksa antara menatap jeongguk yang begitu tampan atau memahami matematika yang materinya susah tapi hanya diajarkan dengan teknik yang nggak sama sekali.

"Sebelumnya saya berterima kasih, pak. Sudah meluangkan waktu untuk mengajarkan kami. Maaf juga suguhannya cuman ada jus jambu sama beberapa buah, stok kami hampir habis di kulkas, hehehe."

Jeongguk mengatakan hal itu enteng banget, membuat taehyung malu tujuh turunan. Seharusnya jeongguk nggak harus jujur masalah rumah tangga mereka, soalnya bisa saja si bapak guru bilang ke mama jeongguk dan berakhir taehyung menjadi sasaran.

Kenapa bisa taehyung? Simpel saja, taehyung adalah soon to be pasangan hidup dari jeongguk. Jadi kalau dia nggak sigap dan cenderung nggak peka dengan keadaan sekitar, bisa saja mama jeongguk ceramah seperti yang sudah berlalu.

Taehyung nggak mau lagi terkena masalah, apalagi berhubungan dengan mama jeongguk. Iya, benar, memang mama dari anak kelebihan kalsium itu baik hati pakai banget namun kalau sudah membahas masa depan si anak kesayangannya, mama Jeon bisa menjadi pemburu dari singa macam taehyung.

Mengerti teman-teman?

Taehyung melihat bapak guru yang berumur sekitar 45 tahunan tersenyum maklum sembari menepuk bahu jeongguk, "nggak papa, nak. Malah harusnya bapak yang terima kasih sudah di suguhin macem-macem," beliau mulai memakai sepatu hitamnya yang taehyung taruh di rak sepatu samping pintu apartemen.

Sebelumnya jeongguk sudah melepas kacamatanya, mengusak rambut yang sudah susah-susah taehyung tata menjadi berantakan lagi. Tapi jatuhnya malah lebih ganteng, aduh, jantung taehyung nggak kuat berdetak. "Besok kami mohon datang lebih awal, ya pak? Soalnya kami mau sarapan bareng. Buat gantinya hari ini."

Taehyung mengangkat kedua alisnya sembari menatap mata bulat jeongguk, dia memberikan tatapan tajam yang dibalas dengan tatapan lebih tajam. Daripada taehyung di cap anak yang nggak tahu balas budi, dia memilih untuk diam dan menampilkan senyum terpaksa yang manis. "Saya besok masak spesial pak, jadi saya mohon datang ya?"

Ia memberikan binar-binar keimutan dimatanya, membuat si bapak guru kicep dan menganggukkan kepalanya dengan segera. "Yasudah bapak usahakan, kalau begitu bapak mau balik ke sekolah dulu."

"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih, pak!" Taehyung melambaikan tangannya dengan semangat, tapi sebenarnya itu semua cuman topeng. Dia tahu kalau bapak guru tadi selalu curi pandang ke arahnya saat dirinya disuruh jeongguk mengambilkan suguhan tersebut.

Yakin, Cupu?! ; KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang