3. belajar mengendarai mobil dengan baik
dari latihan yang sudah jeongguk lakukan selama dua minggu terakhir, dia mahir mengendalikan kuda besi miliknya sendiri. iya mobil punya jeongguk. karena taehyung nggak mau mengeluarkan puluhan juta hanya karena mengganti bamper yang selalu copot karena ulah barbar jeongguk saat berkendara.
boro-boro selamat, mobil butut taehyung balik dengan beberapa goresan aja sudah bersyukur banget.
pas jam delapan malam taehyung mengajak jeongguk untuk mengendarai mobil hitam miliknya, dengan alasan ingin mencari bahan masakan yang habis taehyung bisa menarik jeongguk keluar rumah.
sebenarnya cuman alih-alih karena taehyung nggak mau melihat jeongguk begitu fokus dengan game yang ada di ponsel anak itu dan mengabaikan keberadaannya.
baju yang digunakan jeongguk selalu sederhana. kaus hitam dipadukan dengan celana jeans robek-robek di bagian lututnya, kebetulan tadi taehyung mengambil kaus yang ukurannya pressbody.
beda jeongguk beda lagi sama taehyung, anak itu lebih nyaman dengan kemeja putih kebesaran dan celana kain abu-abu pekat.
mata taehyung menatap lampu-lampu pembatas jalan dari balik jendela mobil jeongguk, menggigit kuku tanpa peduli akan terluka atau nggak.
jeongguk yang menjalankan mobil tampak menggelengkan kepala, tangannya yang bebas meraih jemari taehyung. membawanya diatas paha sembari menggenggamnya begitu erat. "kebiasaan kamu kapan deh ilangnya, yang. aku liatnya ngeri sendiri loh."
"abisnya gabut, aku juga nggak tau mau ngapain." ucap taehyung, menggenggam balik tangan jeongguk. dia beringsut mendekat, menyenderkan kepala pada lengan kokoh calonnya. "diajak ngapain gitu biar aku nggak gabut dijalan. malah diem-dieman kaya lagi berantem."
jeongguk cuman bisa terkekeh saat telinganya mendengar gerutuan taehyung, salah dia juga soalnya dari keluar apartemen sampai sekarang belum ada kata yang terucap dari keduanya. "yaudah maaf, deh. aku kira kamu capek tadi makanya cuman diem aja."
karena taehyung juga males meladeni omongan jeongguk, dia hanya mendehem dan memejamkan mata menikmati kasih sayang sang sopir dari elusan jemari tangannya.
"sayang, nanti kalo kamu tidur siapa yang bakal belanja? aku mana bisa milih-milih sayuran kalo nggak ada kamu." jeongguk sedikit menggoyangkan bahunya agar taehyung nggak benar-benar terlelap.
faktanya memang jeongguk nggak bisa memilih sayuran mana yang mempunyai kadar bagus untuk tubuh, cuman taehyung pakarnya. dia mah terima jadi dan rasanya sebelas dua belas sama masakan mama.
merasa nggak mendapat respon dari taehyung, jeongguk pun kembali menggenggam erat tangan calonnya dan sesekali meniup poni halus itu, "sayang, udah sampek loh."
dia menarik rem tangan mobilnya, mengelus pipi taehyung perlahan dan mencium keningnya. seulas senyuman tampak begitu hangat terpasang di bibir jeongguk, "ternyata tidur beneran kamu, yang."
jeongguk menarik sandaran kursi taehyung, membuat anak tersebut sedikit bergerak mencari kenyamanan. tangannya masih menggenggam erat tangan jeongguk, padahal sudah tertidur pulas banget.
anak kelebihan otot itu memundurkan kursinya, mendekatkan wajahnya lalu mengelus pipi tembam taehyung dengan hati-hati. senyuman jeongguk seolah enggan untuk berpindah. "makasih udah sabar ngadepin aku yang tiap hari bikin kamu capek. jangan bosen-bosen ngeladenin aku, ya, aku janji seumur hidup aku cuman kamu yang ada di hatiku, saranghae."
jeongguk mencium kening taehyung sembari merapalkan doa agar hidupnya kelak bahagia dengan taehyung. menatap wajah calonnya yang terlihat sangat lelah, membuatnya bersalah. "gimana aku nggak sayang sama kamu kalo kamu gemesin gini, yang. lama-lama nggak baik juga natap kamu, apalagi gelap-gelapan gini."
mobilnya memang berhenti di sebuah tikungan yang gelap karena hanya ada lampu kuning pinggir jalan meneranginya. dia mencium bibir taehyung sekilas, memutar arah mobilnya kembali menuju rumah agar calon masa depannya bisa tidur lebih nyaman.
hari ini mungkin sudah cukup untuk belajarnya, jeongguk ingin menjadi pribadi yang mandiri dan dapat diandalkan oleh taehyung.
soon to be kepala keluarga.
4. Belajar beladiri.
taehyung daritadi nggak mau berbicara satu kalimat pun sama jeongguk. ngambek, demo ngomong. pasalnya anak kelebihan otot itu melarangnya untuk menemani pergi ke latihan taekwondo yang nggak pernah absen di hampirinya.
"Sayang, aku berangkat ya," seru jeongguk. pakaian sudah rapi dan ganteng, sepatu timberlake yang sebulan lalu dikasih mama Jeon, kedua tangan penuh kunci mobil dan air mineral, serta senyuman manis dilayangkan ke arah taehyung meskipun anak itu menyingkuri jeongguk.
"Bodo ya, aku marah sama kamu. kalo mau pergi tinggal pergi aja, jangan pulang sekalian." jawab taehyung ketus, dia sudah merencanakan menjenguk taman kelinci di pinggir kota setelah menemani jeongguk tapi calonnya malah seenak jidat membatalkan rencananya.
mau nggak mau jeongguk melepas sepatu dan ransel kecil di punggungnya, memeluk tubuh ramping taehyung dari belakang dengan kedua tangan saling bertautan di depan perut gembul itu. "jangan marah dong, sayang."
taehyung mendengus kasar, perlakuan jeongguk barusan sedikit mengikis rasa kesal di dalam hatinya. "sana pergi, ish, sesak tau kamu peluk." dia berusaha melepaskan tautan tangan jeongguk, padahal dia tahu usahanya bakal sia-sia.
"maafin aku dulu baru aku lepasin." bujuk jeongguk, sebelum macan kecilnya mengadu ke mama terus nggak di ijinin tinggal bareng lagi 'kan jadi ngamuk sendiri si jeongguk.
"aku maafin tapi ada syaratnya." mendengar hal itu jeongguk sedikit mengendurkan pelukannya tapi nggak dilepas, terlalu nyaman memeluk calon pendamping hidupnya. taehyung berbalik, menaruh kedua tangannya pada bahu kokoh calonnya. "anterin aku ke rumah mama, ya, aku kangen mama banget banget banget."
nggak hanya itu, taehyung juga sudah membuat janji kepada mama jeon untuk membuat kue-kue kering kesukaan jeongguk. belajar jadi istri yang baik, kata mama. taehyung mah iyain aja biar nggak disangka calon menantu yang durhaka sama calon mertua.
"kamu nggak nginep 'kan?" jeongguk memicingkan mata menatap taehyung, kebiasaan anak berpinggul seksi kalau sudah benar-benar kesal sama dirinya pasti bakal nginep di rumah mama dan papa. walaupun dibujuk dan di iming-imingi sesuatu kesukaannya nggak bakal goyah pendiriannya.
"enggak, cuman lagi kangen aja sama mama kamu, boleh ya jeongguk?" kata taehyung sembari mengerucutkan bibirnya membuat jeongguk berkali-kali menciumi belahan daging kenyal yang manis itu.
"apa sih yang enggak buat kesayangan aku?" dia melepaskan pelukan tadi, menggenggam tangan yang selalu pas di tangannya dan mulai mendudukkan taehyung di sofa empuk apartemennya. "kamu duduk aja biar aku yang pakein sepatu."
manusia manis yang melihat aksi bucin calonnya cuman bisa menahan ketawa, nggak sekali dua kali jeongguk memperlakukannya bak putri yang harus dilayani. tapi selalu bikin hatinya mengingat. 'haduh bau-bau bucin,' batinnya.
💫💫💫
250320
UN ditiadakan? oi terus aku ini udah lulus apa belum 😭✊ tapi dibalik itu, semoga Indonesia segera pulih dari sakitnya 😭✊
tertanda cinta fufflytata 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakin, Cupu?! ; Kookv
Fanfiction"Hello, it's Jeon jeongguk. Jeon taehyung's husband and CEO of Gucci Corporation. Nice to meet you, camera." Ucap jeongguk dengan sangat mantap, senyum tampan juga terulas di bibir tipisnya. Taehyung menahan tertawa, bagaimana bisa pasangan hidupny...