-★ 07

9.8K 1.1K 100
                                    

Nah, setelah mereka membahas tentang apartemen —terkecuali aksi jeongguk yang ngambek sama taehyung, akhirnya mereka sepakat untuk melihat terlebih dahulu apartemen yang soon menjadi miliknya, milik berdua maksud taehyung.

Jeongguk keluar dari mobil terlebih dahulu, memutar arah ke tempat pengemudi dan membukakan pintu taehyung. Mengulurkan tangan kepada taehyung, dengan senang hati di terimanya. Memastikan untuk mobilnya sudah di rem tangan, ia keluar dari mobil atas bantuan jeongguk. Anak tersebut menggenggam erat tangannya seolah nggak mau berpisah jauh-jauh, membuat taehyung tertawa.

"Kenapa ketawa? Nggak ada yang lucu disini." Kata jeongguk, menarik tangan taehyung agar anak berpinggul seksi berada di sampingnya. Ia nggak pakai kacamata baca kali ini, karena tahu nggak ada bacaan yang harus di baca. Melihat sekitar dengan tenang, terdapat banyak pohon di depan gedung apartemen dan sebuah lapangan di empat bangunan sesudah gedung tersebut, memudahkan taehyung juga karena harus melatih jeongguk.

Mobil merk Porche hitam dengan model Cayenne keluaran 2012 datang di samping mobil brio butut taehyung. Sumpah demi apapun, taehyung malu membawa mobil butut seokjin kesini, sebab banyak mobil dengan logo yang sangat terkenal hanya dengan sarung mobil saja, contohnya milik Daniel. Taehyung yang seperti itu memilih mendekatkan diri ke badan jeongguk dan menyerahkan kunci mobil ke tangan anak kelebihan kalsium dengan cepat.

Daniel mengunci mobilnya dengan kunci khusus berbentuk miniatur mobil setelah keluar dengan barang bawaan di tangannya. "Ayo, saya bakal tunjukkin apartemen yang mau kalian huni." Berjalan melalui kedua manusia yang bertentangan —jeongguk dengan muka datar bercampur dingin dan taehyung yang wajahnya merah malu.

Taehyung di buat terkesima oleh beberapa barang langka di lobi apartemen tersebut, beberapa penghargaan dan piala terpajang rapi di depan lobi dengan lapisan emas menyertai. Orang-orang yang berlalu-lalang sepertinya bukan orang biasa, di antaranya banyak yang memakai jas persis sama milik papa jeongguk dan papanya hingga seorang artis yang menutupi wajahnya dengan atribut lengkap.

"Di sini kalian bisa pake lift bertuliskan pelanggan, kalo lift bisnis biasanya para investor ngadain rapat di lantai atas." Jelas Daniel sembari menekan tombol panah ke atas di samping lift. Menunggu terbukanya lift, taehyung ingin menanyakan suatu hal, ia sedikit bergeser dari belakang jeongguk. "Hyung, yang tinggal disini itu, siapa aja?"

Daniel menimang jawaban yang tepat buat taehyung, menatap wajah taehyung dengan sedikit ragu, takutnya jeongguk nggak menerima perlakuannya. "Banyak dari kalangan atas, semacam pejabat tinggi dan artis gitu."

Setelah lift terbuka, mereka masuk ke dalamnya. Sudah terdapat dua sepasang suami-istri yang bentukannya sama seperti taehyung dan jeongguk —sang suami berdiri tegap dengan tangannya yang di peluk mesra oleh sang istri. Bedanya pada ekspresi kedua pasangan tersebut, karena taehyung tampak lebih minder daripada si istri tersebut.

Saling berdempetan membuat taehyung bersenggolan dengan lengan sang istri, tersenyum kaku namun nggak menurunkan pelukan pada tangan jeongguk. Membuat perempuan tersebut memekik gemas. "Kalian sudah menikah? Aigoo, lucunya."

Taehyung masih dengan syoknya, bibir sedikit terbuka melihat wajah berseri perempuan itu, jeongguk tahu kalau taehyung dalam diam berarti ia nggak tahu sama omongan seseorang. Jeongguk mengambil alih, "kami masih nunggu waktu yang tepat buat menikah, ahjumma."

"Aku doakan kalian cepet-cepet nikah, ya? Biar lebih mepet." Kedipan yang menjurus ke kerling nakal dari sang istri membuat suaminya menggeleng pelan, mengelus punggung tangannya yang berada di lengannya sembari membisikkan sesuatu. Taehyung aslinya menangkap maksud yang terselip di perkataan perempuan itu, tapi buru-buru ia hilangkan dari pikirannya. Takut kebablasan.

Yakin, Cupu?! ; KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang