-★ 08

11.3K 1.3K 290
                                    

Alangkah baiknya kalian banyak-banyak komen, biar aku semangat lanjutinnya. Gituloh gais :')

💫💫



Jeongguk merasa tubuhnya seperti ada yang nepuk, terutama di bagian dadanya. Ia segara mengerjapkan mata, membiarkan cahaya lampu masuk ke dalam retinanya hingga ia dapat melihat sosok Kim taehyung yang menggunakan apron bertuliskan 'peluk aku, bang!' di depannya. Terkekeh ringan dengan tangan sibuk mengucek mata biar kotoran di sela-sela matanya menghilang.

"Ayo bangun, gue udah buat makanan. Katanya lo suka makan lobster bakar pedas manis? Ayo bangun..." Tangan taehyung masih setia menepuk dada jeongguk, merengut kesal karena si empu malah menyamankan diri di balik selimut tebal kamar mereka. Iya, mereka belum membenahi semua yang ada di apartemen ini termasuk kamarnya. Maklum saja kalau masih berantakan dan bercampur menjadi satu.

"Sepuluh menit lagi, deh." Kata jeongguk, tangannya menyingkirkan tangan taehyung dan berganti posisi menjadi tertelungkup, memunggungi hadirnya anak berpinggul seksi. Ia sengaja karena ingin mengerjai taehyung, padahal sebenarnya perut jeongguk sudah meminta untuk diisi oleh makanan favoritnya.

Nggak bosan untuk membangunkan titisan kelinci belakang rumah, taehyung menarik selimut yang menutupi tubuh jeongguk dan mengeluarkan kaki anak kelebihan kalsium dengan kesusahan. Berasa menarik besi di bandingkan menarik tulang-tulang kaki jeongguk. "Ayooo~ keburu dingin nanti nggak enak di makan, jeongguk."

Taehyung bersusah payah membangunkan jeongguk, nggak sadar saja anak yang ia tarik mengulas senyum jahil yang begitu kentara di bibirnya. "Iya, sana duluan aja."

Dapat ia dengar cebikan dari mulut taehyung dan nggak lama ia bisa merasakan tepukan di bokongnya, hell, kayaknya taehyung bener-bener mau jeongguk bangun di depan matanya.

"Iya, Tae, ini udah bangun, kok." Jeongguk mendudukkan diri dengan muka lempeng, beranjak perlahan ke kamar mandi sembari tangannya melingkari di pinggang taehyung, kepalanya dengan di taruh di bahu anak berpinggul seksi karena matanya masih sepet-sepet pengen tidur lagi.

Taehyung tahu kalau sekarang jamnya pas buat males-malesan, tapi sekarang sudah menginjak pukul delapan malam makanya taehyung mau nggak mau masak dan bangunin jeongguk biar perut masing-masing terisi. Tangannya mengelus pipi jeongguk lembut seolah menyalurkan kenyamanan dari sentuhannya. "Masih ngantuk, ya?" Di balas anggukan lemas dari sang empu.

"Abis ini tidur lagi, deh." Tersenyum manis melihat raut wajah acak-acakan milik jeongguk sembari menuntut tubuh anak tersebut ke kamar mandi.

"Sana, cuci muka dulu. Gue gamau makan sama orang yang masih belekan." Jeongguk kembali mengangguk lemah, berjalan ke dalam kamar mandi seperti suruhan taehyung.

Anak berpinggul seksi itu sudah menyiapkan semuanya termasuk kebutuhan jeongguk yang di kasih tahu oleh mama jeongguk, ada pelajaran sedikit yang bisa taehyung resapi kalau jeongguk itu nggak suka dibangunin dengan cara kasar dan harus ada susu di setiap makannya. Makanya tadi ia bangunin cuman bermodal tepukan doang dan sedikit tarikan, sih.

Taehyung sudah duduk di meja makan setelah menaruh apronnya di laci dapur, menunggu kehadiran jeongguk di kamar mandi. Bergumam pelan sembari melihat interior dapur —tadi nggak sempet menelisik lebih dalam karena beban di matanya alias ngantuk.

Mendengar pintu kamar mandi terbuka, senyum taehyung yang semula pudar kembali terpasang, melihat jeongguk berjalan kearahnya sambil memegangi handuk kecil yang ia duga habis di pakai buat lap mukanya. Tangan taehyung mengambil handuk tersebut, menarik kursi untuk di duduki oleh jeongguk dan menaruh handuk basah itu di rak kecil khusus tempat handuk.

Yakin, Cupu?! ; KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang