Page | o8

3 0 0
                                    

Hana mencibir Billy yang selalu bersikap manis pada setiap gadis yang ditemuinya. Jujur saja Hana tidak suka melihatnya.

"Kau mau makan siang bersamaku?" setelah selesai dengan teman wanitanya, Billy beralih pada Hana, lalu menawari gadis itu makan siang bersamanya.

"Boleh juga."

"Aku tahu restoran enak di dekat sini," katanya. Sebelum itu Billy menutup tokonya karena ia tidak punya orang lain untuk menggantikannya menjaga toko.

Mereka pergi ke restoran yang dimaksud oleh Billy. Lagi-lagi Billy menunjukan sikap manisnya pada seorang pelayan wanita di sana. Mereka juga terlihat begitu akrab seolah-olah mereka Saling mengenal sebelumnya.

Namun yang menyebalkan di sini, Billy malah menuduhnya sedang cemburu, "gila kau ya!"

Billy tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Hana, "ini pertama kalinya kita makan bersama jadi hari ini kau harus makan yang banyak."

Billy membagi setengah makanannya dengan Hana, gadis itu nampak heran dengan sikap Billy yang selalu baik padanya. Pria itu menangkap basah Hana yang sedang memperhatikannya diam-diam, "bagaimana, apa kau sudah menyukaiku?"

Hana terbatuk-batuk karena tersedak setelah mendengar apa yang Billy katakan, "apa?!"

"Kupikir kau akan menyukaiku setelah ini."

"Huh?"

"Aku menyukaimu."

│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫ █ ♪│▌♫

Selesai makan siang bersama Hana langsung pergi lebih dulu sementara Billy masih berdiri di depan restoran memperhatikan Hana yang berjalan pergi.

Tiba-tiba gadis itu berbalik, ia bertanya sejak kapan Billy menyukainya, "sejak pertama aku bertemu denganmu." jawabnya.

Hana memperhatikannya dari atas ke bawah lalu kembali ke atas lagi.

"Kenapa?"

"Tidak ada." jawab gadis itu lalu melenggang pergi. Billy mencoba menahan tawanya saat Hana terlihat berkali-kali menoleh kearahnya dengan banyak pertimbangan, tiba-tiba pria itu berseru kepadanya agar tidak mencintai satu pria yang tidak jelas kapan datangnya.

"Kalau kau kesepian kau bisa memanggilku kapan saja untuk jadi pacarmu!"

"Orang gila." Hana benar-benar malu mendengarnya. Ia mempercepat langkahnya karena orang-orang yang mulai melihat kearahnya. Sedangkan Billy tak kuasa menahan tawanya. Perlahan-lahan senyum itu menghilang sementara tatapannya tidak berpaling sedikitpun dari Hana yang berjalan semakin jauh.

Billy kembali ke toko untuk kembali buka. Sesaat ia memandang ke arah tempat Hana berdiri saat pertama kali mereka bertemu. Ia kembali tersenyum saat mengingat hari itu.

PRAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang