3.1

11.4K 121 0
                                    

"Wah, itu jumlah yang cukup besar" Stella terkejut.

"Memang, tapi itu sedikit konsekuensinya, ini mobil Eropa, biaya pengiriman barangnya mahal" kata Dimas di seberang telefon

"Kalau begitu aku harus mencari uang lebih keras" Stella langsung memutuskan tindakannya beberapa waktu ke depan.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu, mobilmu masih bisa menunggu" kata Dimas lagi

"Aku paham, terimakasih Dimas"

"Baiklah, sampaikan salamku untuk Ara"

Telefon di tutup, Stella merebahkan dirinya di kasurnya. Badannya yang lelah menjadi semakin terasa lelah pagi ini setelah mendengar ucapan Dimas tentang biaya modifikasi mobilnya. "Aku harus mendapat klien lebih banyak" pikirnya. Memang tidak ada pilihan lain, meskipun kali ini sepertinya harus sedikit lebih 'ekstrim'.

Stella bangkit dari kasurnya, mengacak-acak rambutnya, membuka jendela dan gordyn kamarnya lalu berjalan ke dapur, membuat kopi di mesin kopi, memanggang dua lembar roti, minum air putih segelas penuh lalu menyikat giginya. Kopi dan rotinya sudah siap, Ia mengoleskan selai kacang ke rotinya dan menambahkan susu ke kopinya, lalu mulai makan sambil menghubungi Ara.

"Aku butuh uang" ucapnya.

"Jangan bercanda, ini masih pagi dan kamu baru bangun" ucap Ara di seberang telefon.

"Iya, tidak sekarang juga" Stella melenguh.

"Baiklah, kita sebaiknya cari acara besar, konferensi atau pameran atau pertemuan bisnis besar"

"Ombak besar, tangkapan besar"

"Jangan berharap terlalu tinggi dulu"

"Kenapa memangnya? Bos besar di acara-acara tadi pasti tidak membawa istri mereka dan sekretaris atau asisten mereka tidak akan peduli, carikan saja event-nya"

"Baiklah, baiklah, tunggu saja kabar dariku"

"Oke", telepon di tutup dan Stella melanjutkan makan paginya. Setelah makan Ia ke halaman rumahnya. Membuka tudung mobilnya dan menyiapkan beberapa peralatan untuk mencuci mobilnya, sangat membuang uang hanya untuk mencuci mobil, jika bisa dilakukan sendiri, mengapa harus mengandalkan robot berlengan untuk mencuci mobilku, pikirnya.

"Selamat pagi" seru seseorang pria ketika Stella mulai menyiram mobilnya.

"Oh, hai, pagi" ternyata tetangga sebelah, kelihatannya dia sedang lari pagi.

"Tidakkah terlalu pagi untuk mencuci mobil?" Ia bertanya dari balik pagar rumah Stella yang tidak terlalu tinggi.

"Aha, yah, tidakkah terlalu siang untuk jogging?", sekarang pukul 10.00.

"Hahaha, kamu benar, aku tidak sedang jogging, aku sudah melakukannya tadi pagi, hanya sekedar lewat dan ingin menyapamu."

"Aku pikir kamu sudah terlalu gila kalau memang jogging di waktu ini"

"Tentu tidak. Ngomong-ngomong, BMW?" pria ini menanyakan mobilnya.

"Well, as you can see" Stella tersenyum.

"Pasti perawatan dan suku cadangnya mahal" pria ini pintar membuat percakapan. Stella menghentikan aktivitasnya, lalu memghampiri pria itu dari balik pagar.

"Aku tidak tahu mahal versimu yang seperti apa" Stella seperti menantang.

"Mahal jika kamu harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli bagian kecil" pria itu menyampaikan pendapatnya.

Kabut di Bukit PinusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang