3.3

13.8K 141 20
                                    

"Ahh, ohh," Stella mendesah berkali-kali.

"Uhh, uhh, uhh," Henri tidak mau kalah menikmati permainan mereka

Stella memompa penis Henri naik dan turun di vaginanya yang melelehkan cairan kewanitannya dengan sangat intens. Henri duduk di tepi ranjang dengan kaki diluruskan untuk menopang tubuh Stella, dan tangannya juga ikut membantu memegangi pinggang Stella yang sedang memompanya naik dan turun dengan sangat cepat.

"Ohh, Sayang" Stella terngah-engah, "Nikmat, ohh, ohh, ohh"

"Uhh, uhh, uhh, uhh" Henri ikut menghentakkan penisnya agar masuk lebih dalam dengan keras, merobek-robek vagina Stella yang semakin kebanjiran.

"Ahh, Henri, ohh, ahh" Stella mendekap Henri di antara payudaranya yang bergoyang mengikuti irama tubuhnya.

Henri tidak tinggal diam. Ia melahap payudara liar itu. Menghisap putingnya, menenggelamkan kepalanya di garis tengah payudara Stella. Menghisap-hisap kulit payudara yang kenyal itu.

"Ahh, pelan-pelan, Sayang, ohh, ahh, ahh" Stella tersentak dengan perlakuan Henri sambil terus memompa Henri.

Henri mengurangi kekuatan hisapannya.

"Jangan berhenti...teruskan...aku menikmatinya...ohh, ahh, ahh, Henri" Stella meracau, mendesah, menikmati permainan Henri sambil menekan kepala Henri kedalam kedua bukit kembarnya.

"Sayang, permisi" Henri tiba-tiba mengangkat tubuh Stella.

Stella terkejut dan reflek memeluk Henri lebih erat. Penis Henri masih terbenam di dalam vaginanya.

Henri membalikkan tubuh Stella. Kini Stella di rebahkan di ranjang oleh Henri.

Kemudian, Henri melanjutkan pompaan penisnya di vagina Stella.

"Ohg, ohh, ahh, ahh, ahh" Stella mendesah-desah.

"Oh, vaginamu sangat nikmat, ia sangat rapat" Heri memuji rasa nikmat yang diberikan milik Stella padanya.

"Penismu juga, ahh, ahh, ahh, sangat nikmat, ahh, ahh, ahh"

Tubuh Henri terus menggoyang tubuh Stella. Memompa penisnya keluar dan masuk.

Vagina Stella semakin basah oleh cairan nafsunya yang semakin deras.

Henri memompa milik Sella dengan sangat cepat. Kadang dangkal, kadang dalam, sangat teratur dan konstan dan cepat.

Lalu Henri membalik tubuh Stella. Inj adalah posisi Doggy Style yang sangat disukai Stella.

Henri langsung menghujamkan penisnya dalam-dalam, merobek vagina Stella yang sudah siap dengan tamu yang akan datang dan merangsek masuk untuk memberikan kenikmatan padanya.

Henri memompa kembali vagina Stella dengan cepak. Maju dan mundur, keluar dan masuk.

Sembari memompa, payudara liar Stella yang bergantungan tak lupa diremas lembut, dipijat dan putingnya dipilinnya.

Memberikan sensasi kenikmatan bercampur dengan kenikmatan di pangkal pahanya yabg semakin kebanjiran oleh goyangan Henri.

"Ohh, Sayang, jangan berhenti, ohh, ohh, ohh, ohh" Stella mengucapkan sambil terhentak tubuh Henri yang sibuk memompa dengan nikmatnya.

Gerakannya di percepat.

Stella mendesah, berteriak nakal menikmati sensasi rasa yang di berikan Henri dan penisnya.

"Ahh, ahh, ahh, ahh, Henri, ahh, ahh, ini sangat, ahh, ahh, ahh, sangat nikmat, ahh, ahh, ahh"

Henri semakin bersemangat. Ia menggoyang tubuhnya semakin cepat keluar dan masuk. Sangat cepat.
Lalu tetiba henri mencabut penisnya dari dalam vagina Stella.

Kabut di Bukit PinusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang