3

8.9K 45 0
                                    

Kemanakah jiwa-jiwa yang terpaut rindu
Namun malu untuk bertemu
Dan menyatukan kerinduan
Yang kian menderu
Lamat-lamat menjadi haru

Mereka tak mengaku tentang rindu
Membicarakan tentang benci
Yang tak lelah menderu
Juga tak jemu mencaci
Dan tetap setia menanti pagi

Walau mereka mengerti
Kelak hari takkan selamanya
Dan selalu ada asa yang menunggu pergi
Hingga di suatu pagi
Suatu asa pun mati

Meninggalkan hati
Walau setia menanti
Kelak asa itu akan jemu
Lalu mencaci dan pergi
Tanpa pikir akan kembali
Hingga hari akan tetap haru

Kabut di Bukit PinusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang