🌻2. Berangkat

5.4K 751 129
                                    

Day 1

"Kamu Daeun kan? Kenalin, aku yang bakal nganterin kamu pulang, Na Jaemin."

Daeun hanya diam selama beberapa saat sebelum menjabat tangan Jaemin yang terulur padanya.

"Iya, Jung Daeun. Salam kenal. Ini beneran gapapa nih aku nebeng? Ngga ngerepotin?"

"Santai aja kok. Malahan kamu nih yang gapapa harus ikut aku keliling - keliling dulu?"

"Gapapa sih. Itung - itung sekalian refreshing abis wisuda." walaupun awalnya Daeun tidak setuju dengan ide tersebut.

"Oke deh. Ini barang - barang kamu, kan? Aku angkatin ke bagasi ya."

Jaemin langsung membuka pintu bagasi mobilnya lalu memasukkan kardus barang punya Daeun ke sana. Daeun yang sudah jalan ke bagasi mobil sambil menyeret kopernya siap - siap untuk mengangkat kopernya lalu memasukan ke bagasi juga.

"Eh mana, berat. Sini aku angkatin."

Belum sempat Daeun menolak tawarannya, Jaemin sudah mengangkat kopernya lalu memasukkan ke bagasi.

"Makasih."

"Yuk berangkat."

Mereka berdua langsung masuk ke mobil lalu memasang seat-belt. Jaemin pun segera menghidupkan lagi mesin mobilnya.

"Oiya, berhubung aku kan kuliahnya di Malang, aku jarang banget ke Surabaya. Paling kalo ke sini juga ke mall - mall doang sih. Ini aku mau keliling Surabaya dulu gapapa, ya? Ntar abis makan malem kita baru beneran berangkatnya."

Daeun menghela nafas dalam hati. Kalau memang begitu kenapa dia tidak dijemput setelah makan malam saja?

Tapi tidak apa lah. Daripada laki - laki ini nanti tersasar, mungkin ada baiknya juga jika Daeun ikut. Lumayan bisa jadi penunjuk jalan.

"Iya gapapa. Mau ke mana aja emang?"

"Hmm sebenernya ngga pengen ke mana - mana sih. Cuma pengen menyusuri jalanan Surabaya aja sekalian kita akrabin diri. 7 hari ke depan kan kita bareng terus."

Karena keterbatasan waktu dan sekarang masih sore, taman - taman yang ada di Surabaya belum terlalu ramai. Jadi yang mereka lakukan hanya benar - benar mengelilingi Kota Surabaya dengan mobil sambil mengobrol.

"Ngomong - ngomong, kamu sama Jeno lama juga ya pacarannya." Jaemin memecah keheningan di dalam mobil dengan percakapan ringan.

"Iya nih. Kalo kamu sendiri gimana? Punya pacar?"

Jaemin yang masih memfokuskan pandangannya ke jalan raya hanya tersenyum lemah.

"Punya. Eh, tapi sekarang udah engga sih. Barusan putus."

"Oh gitu... Maaf ya ngga bermaksud."

"Santai aja kali."

"Mm, kalo boleh tau, kenapa putusnya?"

"Jadi pacar aku tuh 3 taun di bawah aku. Aku pacaran sama dia semenjak dia taun ke-dua. Dia tuh anaknya manja banget, justru itu yang bikin aku gemes sama dia."

Jaemin berhenti sebentar sebelum mulai melanjutkan ceritanya lagi.

"Tapi ya gitu, semenjak aku masuk semester 8, aku jadi makin sibuk ngerjain skripsi dan tugas akhir. Dari yang biasanya hampir tiap hari kita ketemu jadi cuma seminggu sekali atau dua kali aja. Itu pun udah paling sering."

"Karena sifatnya yang manja banget itu, dia malah jadi ngga bisa ngertiin kondisiku. Dia ngga suka kalo aku lebih mentingin skripsi daripada dia. Tapi ya gimana ya, namanya juga berurusan sama dosen dan kelulusan aku, aku pun ngga bisa nurutin kemauan dia."

route • na jaemin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang