🌻10. Lean on me

3.1K 521 54
                                    

Day 4

Setelah mereka check out dari penginapan, mereka langsung berangkat menuju rumah teman Jaemin.

Sebenarnya orang ini bukan benar - benar teman Jaemin, namun dia adalah senior Jaemin saat masih kuliah dulu. Dan kebetulannya lagi dia adalah teman Ungjae, maka dari itu Jaemin cukup akrab dengan orang ini.

Karena sudah lama tidak bertemu juga, Jaemin pun memutuskan untuk mampir.

"Kak, ini aku udah masuk gang rumah kamu. Rumahnya pager warna apa?"

"Pager item. 4 rumah dari depan di sebelah kiri."

"Oh iya ini udah keliatan. Depan kak."

Jaemin menutup teleponnya lalu memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah yang dimaksud.

Saat mereka turun dari mobil, mereka sudah disambut dengan senyuman lebar dari seorang laki - laki. Laki - laki itu tinggi, kulitnya putih, rambutnya coklat pirang dan wajahnya sangat bule.

 Laki - laki itu tinggi, kulitnya putih, rambutnya coklat pirang dan wajahnya sangat bule

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei akhirnya nyampe juga. Ayo sini masuk."

"Makasih, kak." Ucap Jaemin sambil mengisyaratkan Daeun untuk mengikutinya.

"Oiya, maaf belum kenalan. Aku Choi Hansol. Tapi panggal aja Vernon, kamu?" Laki - laki itu mengulurkan tangan kanannya ke Daeun yang langsung dijabat olehnya.

"Aku Jung Daeun. Panggil aja Daeun. Salam kenal."

Vernon mengangguk lalu masuk ke dalam rumahnya yang diikuti Jaemin dan Daeun.

"Eh kebetulan ini ada temen - temen aku juga, Jaem. Kamu kenal kok, senior di kampus juga dulu."

Benar saja, di ruang tamu ada 3 laki - laki lain yang cukup familiar bagi Jaemin. Mereka adalah Wonwoo, Mingyu dan Seungcheol, teman - teman Vernon sejak masih kuliah dulu.

Dengan agak canggung Daeun berkenalan dengan tiga laki - laki itu. Seketika dia mulai panik karena di sini hanya ada laki - laki selain dirinya.

"Kalian udah makan malem belum? Kalo belum aku pesenin sekalian ya."

Jaemin menggeleng lalu menggumamkan terimakasih. Dia memandang Daeun yang mulai terlihat jelas tidak nyaman. Dia mengulirkan tangannya untuk menepuk pundak Daeun lalu mengangguk sambil tersenyum- bermaksud untuk menenangkan Daeun.

"Oiya kak, kamarnya di mana ya?"

"Ah iya. Kamu sekamar sama aku Jaem, Daeun bentar ya aku panggilin adik aku."

Daeun menunggu hingga seorang perempuan datang ke ruang tamu. Wajahnya yang cantik dibingkai dengan rambutnya coklat pirangnya yang sama dengan Vernon. Wajah bulenya sangat menjelaskan bahwa dia memang benar - benar adik Vernon.

route • na jaemin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang