🌻7. Seperti Dahulu

3.2K 560 36
                                    

Day 3

Tepat pukul 6 pagi Daeun dan Jaemin sudah rapi dan siap dengan barang - barang mereka di ruang tengah. Tante Jisoo yang sudah memasak sejak subuh segera mengajak mereka sarapan sebelum mereka berangkat.

"Kok cepet banget sih kalian udah mau pergi lagi. Tante jadi berdua lagi deh sama Ungjae."

"Iya kapan - kapan nanti main ke sini lagi kok, te. Atau tante sama kak Ungjae dong yang main ke Bandung." ujar Jaemin.

"Pengennya gitu, Jaem. Tapi ya gimana kerjaan gabisa ditinggal." kali ini giliran Ungjae yang bersuara.

Setelah semua selesai dengan sarapannya, Daeun dan Jaemin pun bersiap meninggalkan rumah tante Jisoo.

Daeun melihat Ungjae dan Jaemin berpelukan singkat sambil tos ala laki - laki sebelum tante Jisoo menghampirinya juga.

"Hati - hati ya, sayang. Janji ya kapan - kapan main ke sini lagi." Tante Jisoo memeluk Daeun singkat sambil membelai rambutnya. Sepertinya tante Jisoo masih tidak rela membiarkan Daeun pulang.

Daeun membalas pelukan tante Jisoo sambil mengangguk dalam pelukannya lalu menyusul Jaemin yang sudah siap di dalam mobil.

Sejujurnya agak canggung berdua di mobil seperti ini, apalagi kemarin Jaemin bertingkah "aneh". Pipi Daeun tiba - tiba memanas mengingatnya.

Mereka akan menghabiskan waktu selama 2 hari di Jogja. Hari pertama mereka akan berkeliling Kota Jogja dan akan bermalam di penginapan.

Awalnya Daeun ragu - ragu, tapi tentu saja Jaemin sudah meyakinkan perempuan itu bahwa dia tidak akan melakukan hal yang aneh - anehㅡjika itu yang dia takutkan. Lagi pula mereka pun sudah pasti akan menginap di kamar yang berbeda.

"Kamu udah hubungin Jeno?" tanya Jaemin sambil masih fokus ke jalanan.

"Belum nih. Biasanya nunggu Jeno yang ngechat duluan soalnya dia susah sinyal."

"Hah? Masa di Lombok susah sinyal?"

"Hmm gatau juga.."

Jaemin terdiam lagi. Aneh. Firasat Jaemin mengatakan bahwa ini aneh. Seakan - akan ada sesuatu yang ditutupi.

"Itu Jeno beneran pergi sama keluarganya?"

"Maksud kamu? Iya kok. Kemaren dia sempet ngirimin foto bareng keluarganya."

"Keluarganya aja?"

Daeun diam, mencoba mencerna maksud pertanyaan Jaemin. Memang siapa lagi yang kira - kira pergi bersama Jeno dan keluarganya?

"Aku... Gatau. Tapi aku yakin dia pergi sama keluarganya aja."

Suara Daeun berubah, terdengar sangat dingin sampai - sampai Jaemin menoleh untuk melihat ekspresi perempuan itu.

"Maaf. Bukan maksud apa - apa. Cuma nanya aja."

Seketika hening. Suasana menjadi lebih canggung lagi. Daeun hanya menatap keluar jendela dengan pikirannya yang tiba - tiba berkelabut, sedangkan Jaemin masih fokus menyetir sambil sesekali melirik Daeunㅡmemastikan bahwa dia baik - baik saja.

🍓🍓🍓

Setibanya di penginapan mereka di Jogja, mereka langsung mengambil kunci di resepsionis dan masuk ke kamar masing - masing. Pukul 12 nanti mereka sepakat untuk bertemu di lobby sebelum makan siang lalu jalan - jalan.

Daeun merebahkan diri di kasur lalu membuka room chatnya dengan Jeno. Masih belum ada kabar dari pacarnya itu. Bahkan chatnya tadi malam pun belum diread. Dia menghela nafas sebelum meletakkan handphonenya di kasur.

route • na jaemin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang