🌻16. Reuni

2.7K 485 64
                                    

Jaemin membunyikan klakson mobilnya saat dia berhenti di depan rumah Jeno. Karena kebetulan satu arah, dia memang menjemput Jeno karena Jeno bilang dia tidak ada kendaraan.

Jeno keluar dari rumahnya lalu membuka pagar. Jaemin yang melihat Jeno telah keluar rumah membuka kaca jendelanya, "Ayo buruan."

Jeno mengunci pagarnya lagi lalu masuk ke mobil.

"Akhirnya ketemu juga ama lu." ujar Jeno sambil memasang seatbeltnya.

"Gimana liburannya? Daeun gimana? Ngga kenapa - napa kan?" tanya Jeno.

"Liburannya lancar sih sesuai rencana gue."

Jaemin berhenti sebentar, memikirkan apakah dia perlu menceritakan masalah Seungcheol atau tidak. Tapi, bukannya harusnya Jeno tahu tentang masalah itu? Memangnya Daeun tidak cerita?

Sebenarnya bisa saja Jaemin bercerita tentang masalah itu, tapi jika Daeun tidak menceritakannya ke Jeno, dia merasa tidak berhak untuk menceritakannya.

"Lah emang Daeun ngga cerita - cerita gitu ke lu?"

"Ya kan gue sempet ngga bisa ngehubungin dia. Baru kontakan lagi 2 hari yang lalu."

"Terus dia ngga cerita gitu selama lu ngilang dia ngapain?"

"Engga. Kenapa emang? Ada sesuatu?"

"Ya engga, gue kira dia cerita gitu kek. Makanya heran aja lu nanyain."

Berarti Daeun memang tidak ingin Jeno tahu. Akhirnya Jaemin memilih untuk diam dan berpura - pura tidak ada apa - apa.

"Makasih Jaem udah nganterin cewek gue. Lu emang temen gue yang paling bisa dipercaya."

Jaemin tersenyum, "Santai lah."

Dalam hatinya terasa sakit, dia hanya bisa menjaga Daeun sebagai teman dari pacarnya.

Apalagi, setelah ini dia tidak tahu kapan lagi bisa bertemu Daeun. Lebih tepatnya, dalam rangka apa dia bisa bertemu Daeun lagi. Apakah saat pernikahannya dengan Jeno? Jujur, Jaemin ikhlas jika memang begitu walaupun menyakitkan.

Lagipula tidak ada yang bisa diperbuat. Dan tentu saja dia tidak ingin merebut Daeun dari sahabatnya. Cukup mencintai Daeun secara diam - diam saja sudah terlalu jahat bagi Jaemin.

"Lah tapi lu kenapa ngga ketemu Daeun dulu deh. Emang ngga kangen?" Jaemin setengah menggoda Jeno yang terlihat melamun.

"Hah? Engga ntar malem aja. Sekalian gue ajak pergi."

Jaemin menggumam lalu mengangguk.

Sepertinya saat ini dia sudah harus mulai menyingkirkan Daeun dari pikirannya, sebelum perasaannya berlarut semakin jauh.

🍓🍓🍓

Jaemin dan Jeno memasuki sebuah Cafe dan melihat 2 temannya yang telah duduk di dekat jendela, Injun dan Haechan.

"Yah bukan mereka yang telat." ucap Injun saat melihat Jaemin dan Jeno mendekati meja mereka.

"Cieee sarjana." Haechan meledek Jaemin begitu laki - laki itu duduk di depannya.

"Iya udah lama ngga ketemu lu juga, Chan." balas Jaemin dengan sarkastik.

Haechan hanya tertawa melihat reaksi Jaemin.

"Mark hyung belum dateng?" kali ini giliran Jeno yang buka suara.

"Iya nih. Yah masa dia lagi yang bayarin. Padahal gue ngarepnya lu berdua yang bayarin kali ini." jawab Injun dengan sedikit cemberut.

route • na jaemin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang