Daeun berkutat di dapur sejak jam 5 pagi hingga sekarang. Itu artinya sudah hampir 2 jam dia berada di dapur.
"Dek, ngapain?"
Daeun menoleh ke asal suara dan melihat Jaehyun yang masuk ke dapur sambil mengusap matanya, sepertinya kakaknya itu baru saja bangun tidur.
"Bikin kue."
Jaehyun mengernyitkan dahi, "Buat?"
"Jaemin ulang taun."
Jaehyun hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf O sambil mengangguk. Dia pun berjalan mendekat lalu duduk di sebelah Daeun yang menunggu kuenya matang di dalam oven.
"Kok kalo aku ulang taun kamu ngga pernah bikinin kue?"
Daeun hanya meringis ke arah Jaehyun.
"Kan kakak bukan pacar aku."
Jaehyun melotot mendengarnya, "Jadi kamu lebih sayang sama cowo kamu daripada kakak kamu sendiri? Wah, Jung Daeun, aku kecewa."
Jaehyun pura - pura merajuk lalu meninggalkan Daeun yang hanya tertawa melihat tingkah kakaknya.
"Iya iya nanti aku bikinin. Tunggu taun depan tapi."
Jaehyun hanya cemberut lalu mengambil air putih.
Sebenernya ini pertama kalinya Darun membuat kue. Entah bagaimana hasilnya nanti, semoga tidak terlalu buruk. Dia bahkan tidak berani jauh - jauh dari oven karena takut kuenya akan gosong jika ditinggal.
Tak lama kemudian, ovennya mengeluarkan suara yang menandakan kuenya sudah matang. Daeun mengeluarkan kuenya lalu meletakkannya di atas meja dapur.
Ini dia bagian tersulitnyaㅡmenghias kue. Daeun memang punya bakat seni yang hebaㅡtentu saja, dia lulusan jurusan desain interior, tapi itu hal yang berbeda dalam menghias kue.
Bundanya yang baru pulang dari pasar masuk ke dapur dan melihat Daeun yang memandangi kue coklatnya.
"Oh udah jadi, dek? Ngga gosong kan?"
Daeun menggeleng dengan raut wajah yang sendu.
"Loh kenapa? Ngga gosong kok cemberut gitu?"
"Aku ngga bisa hiasnya, bun."
Bundanya tertawa lalu meletakkan belanjaannya di meja makan.
"Kamu udah bikin buttercreamnya?"
Daeun mengangguk sambil menunjuk mangkuk besar berisi buttercream polos yang dia buat setelah memasukkan adonan kuenya ke oven tadi.
"Sini bunda bantu. Gini - gini bunda jago ngehias kue lho dulu. Emang udah lama sih, tapi siapa tau kan."
Kedua ujung bibir Daeun langsung naik begitu mendengarnya. Dia menghela nafas lega, setidaknya dia bisa memberikan kue ini untuk Jaemin dalam tampilan yang layak.
🍓🍓🍓
"Halo, tante."
Jaemin tersenyum lebar saat bundanya Daeun membukakan pintu untuknya. Dia pun langsung masuk setelah dipersilahkan oleh bundanya.
"Dek, ini ada Jaemin." panggil bundanya dari ruang tamu.
Daeun langsung ke ruang tamu dan melihat Jaemin yang sudah duduk di sofa. Jaemin tersenyum ke arahnya namun dia justru cemberut melihat Jaemin.
"Kan udah aku bilang aku yang ke Bandung."
"Bilang selamat ulang taun dulu kek."
Daeun hanya diam pura - pura tidak menghiraukan Jaemin. Senyuman Jaemin kini berubah menjadi cengiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
route • na jaemin ✔️
Fanfictionterjebak bersama selama 7 hari membuat mereka menyadari banyak hal. salah satunya bahwa jatuh cinta tidak membutuhkan waktu yang lama. 180625 - 180804✔️