E

3.1K 421 17
                                    

0.6
«※»

Hampir tiba waktunya makan malam.

Kelima member Big Bang tengah bersiap untuk mengakhiri proses rekaman mereka, seorang editor yang duduk di sebelah Jiyong tengah menyimpan semua file hasil rekaman, sementara Big Bang membereskan barang masing-masing dan bersiap untuk pulang. Lisa juga ada disana, sedang menggendong keponakan Seunghyun yang tertidur.

"Kau antarkan Seunghyun hyung pulang saja, aku akan pulang sendiri malam ini," ucap Jiyong, sembari menatap gadis yang sedang bersandar setengah duduk di meja kayu dalam studio. "Tidak perlu kembali kesini dan menjemputku,"

"Hm... baiklah," jawabnya sembari mengangguk. Tentu saja tidak perlu menjemput dan mengantar seorang pria yang akan makan malam dengan mantan kekasihnya. Lisa sudah tahu, namun tidak berniat untuk membesar-besarkan masalah itu.

Baginya, Jiyong sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusannya sendiri. Walaupun untuk beberapa situasi ia sangat ingin memukul kepala Jiyong dan berharap itu akan menyadarkan pria itu.

Sementara Lisa dan Seunghyun pergi mengantar keponakan Seunghyun, Jiyong membawa mobilnya sendiri untuk pergi bertemu dengan Jiyeon.

"Lama tidak bertemu," sapa Jiyeon yang sudah lebih dulu tiba di restoran yang meraka janjikan sebelumnya.

"Hm... lama tidak bertemu," jawab Jiyong yang kemudian menarik kursinya untuk duduk di hadapan Jiyeon.

Keduanya duduk berhadapan disana. Disebuah restoran yang cukup tertutup, disudut ruangan, dengan jendela besar di sisi mereka yang memamerkan indahnya pemandangan malam kota Seoul.

"Bukankah tempat ini sangat romantis? Aku jadi ingat saat kita datang kesini setiap pekan," tutur lembut Jiyeon yang tanpa sadar menggoyahkan hati Jiyong. "Aku sudah memesan makannya, salmon steak kesukaanmu-"

"Kenapa kau kembali kesini?" potong Jiyong membuat Jiyeon menghela nafasnya sembari memanggil pelayan dengan tangannya kemudian meminta pelayan tadi mengantarkan makanan mereka. Orang yang kaya sejak lahir selalu punya cara sendiri untuk menunjukan kekayaannya, berbeda dengan Lisa yang lebih suka membuat sendiri ramyun cupnya di toserba.

"Lebih baik kita makan lebih dulu oppa, kita kesini untuk makan," ucap Jiyeon setelah ia menyuruh pelayan restorannya.

Jiyong tidak menolak, pria itu mengikuti semua alur yang Jiyeon buat sampai pada akhirnya makanan mereka pun habis. Jiyong menikmatinya? Bahkan walaupun Jiyong bilang sekarang ia tidak punya perasaan apapun untuk Jiyeon, tapi ada saat dimana ia pernah benar-benar jatuh pada gadis cantik di hadapannya itu.

Mungkin perasaan untuk Jiyeon itu masih ada kalau suatu hari di masa lalu tidak pernah terjadi.

"Jadi kenapa kau kembali?" tanya Jiyong setelah menyelesaikan makannya. Pria itu terlihat tidak sabar, suasana terasa sangat canggung, walaupun sebenarnya Jiyong juga menikmati momen itu. Melihat Jiyeon yang tersenyum dengan penuh rasa percaya diri di hadapannya, tanpa disadari membuat Jiyong merasa sedikit tenang— nyaman. "Aku yakin ada alasan yang tidak ku ketahui,"

"Mengetahui alasan itu, tidak akan merubah apapun oppa," jawab Jiyeon, yang sangat jelas tidak ingin Jiyong mengetahui segalanya. Biarkan Jiyong terus mengira kalau putusnya hubungan mereka dikarenakan kehadiran gadis lain.

"Meskipun tidak, tapi itu penting untukku," jawab Jiyong, tetap tenang seperti Kwon Jiyong biasanya. "Pertanyaan itu selalu menggangguku selama 4 tahun terakhir,"

Ya, akhir hubungannya dengan Jiyeon benar-benar mengganggu Jiyong, hingga membuat Kwon Jiyong si pria setia akhirnya benar-benar berubah menjadi G Dragon si playboy ulung.

"Aku perlu mengetahui, alasan sebenarnya gadis yang sudah bersamaku selama tiga tahun tiba-tiba mengakhiri hubungan kami lewat asistenku," lanjut Jiyong, mengingat kembali kejadian menyakitkan dimasa lalu.

"Kalau aku memberitahumu, apa kau yakin bisa mengatasinya oppa?"

"Aku harus... mengatasinya,"

"Beri aku waktu," jawab Jiyeon setelah ia diam untuk beberapa detik. "Aku tidak tau bagaimana denganmu, oppa. Tapi aku, masih bingung setelah kembali bertemu denganmu. Aku akan menjawabmu, setelah aku bisa memberitaumu dalam keadaan tenang,"

"Baiklah," jawab Jiyong tanpa merubah ekspresinya. "Kau bisa menjawabku setelah merasa lebih baik,"

Sementara Jiyong sibuk berbincang dengan Jiyeon dan mengurus perasaannya sendiri, dirumah Seunghyun ada Lisa dan Seungri yang datang untuk makan malam bersama. Seungri baru selesai menata beer dan wine kesukaan Seunghyun di atas meja di halaman belakang, Seunghyun baru kembali dari pintu depan dengan sekotak pizza dan ayam goreng, sedangkan Lisa sibuk dengan sepanci ramyun kesukaannya di dapur.

"Oppa!~" jerit Lisa setengah merengek, membuat Seungri yang paling dekat dengan dapur berlari kecil menghampiri dapur.

"Waeyo?" tanya Seungri begitu tiba di dapur dan menemukan Lisa yang tengah mengambil beberapa mangkuk dan sumpit di rak.

"Bawakan ramyunnya, panas," suruh Lisa sembari memakai tangannya untuk membawa mangkuk dan sumpit. Bukan tidak bisa membawa pancinya, Lisa hanya malas kalau harus bolak balik membawa panci dan mengambil mangkuk kemudian. Lebih baik menyuruh seseorang yang pasti mau membantunya kan?

"Sudah matang? Sepertinya enak," komentar Seungri yang kemudian mendekati kompor dan mengambil panci panas itu untuk membawanya ke halaman belakang. "Harusnya kita mengajak Jiyong, Daesung dan Yongbae hyung juga," tuturnya setelah ia duduk berhadapan dengan Seunghyun, dan di sebelah Lisa.

"Jiyong oppa ada urusan, Daesung oppa harus terbang ke Jepang dan Yongbae oppa harus menemani Hyorin eonni untuk fitting baju pengantinnya," jelas Lisa sembari mulai mengambilkan ramyun untuk Seunghyun dan Seungri.

"Aku tidak menyangka kalau Yongbae yang akan duluan menikah diantara kita," ucap Seunghyun. "Ku pikir Jiyong atau Seungri yang akan lebih dulu menikah,"

"Hei... playboy seperti mereka mana mungkin mau menikah sekarang dan meninggalkan gadis gadisnya," ledek Lisa membuat Seungri yang sebelumnya tengah asik menikmati ramyun dan ayam goreng justru tersedak makanannya.

"Sialan," umpat Seungri seusai menyelesaikan batuk-batuknya, namun sama sekali tidak menghentikan tawa Seunghyun dan Lisa disana. "Daesung hyung juga punya banyak masalah dengan wanita, kenapa hanya aku dan Jiyong hyung yang di bilang playboy? Dasar individu kesepian," tutur Seungri yang hanya dibalas dengan angkatan bahu oleh dua orang disana.

"Aku tidak kesepian," jawab Seunghyun

"Aku juga tidak," tambah Lisa sembari mempertemukan telapak tangannya dengan telapak tangan Seunghyun. Menghasilkan suara yang justru membuat Seungri menggelengkan kepalanya.

Kalau Seungri dan Jiyong sepasang playboy, kemudian Seunghyun dan Lisa adalah orang yang setia dengan status singlenya. Lalu bagaimana dengan Daesung?

«※»
Apa masih lebih baik Let's Meet After Midnight yang sebelumnya?
Belum menarik ya?

Let's Meet After Midnight (New)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang