1.9
«※»Jiyong harus mengatasinya, seharusnya begitu. Seharusnya Jiyong bisa mengatasi alasan yang Jiyeon berikan. Namun nyatanya ia Jiyong sama sekali tidak berdaya.
Dengan emosi memuncak, Jiyong membawa mobilnya untuk kembali kerumahnya dan menemui Lisa.
Bagaimana tidak marah?
Ternyata Lisa benar-benar berperan dalam berakhirnya hubungan Jiyong dengan Jiyeon.
Saat itu, lima tahun lalu, tepatnya di tahun kedua Jiyong dan Jiyeon berkencan, Lisa memergoki Jiyeon berselingkuh. Dengan manager Big Bang sebelum Taehee, dengan pria yang sekarang bekerja sebagai manager pemasaran di perusahaan milik orangtua Jiyeon. Lisa memergoki mereka berdua tengah bersetubuh di dorm Big Bang. Saat itu Jiyeon takut dan memohon pada Lisa untuk merahasiakannya. Dan adakah pilihan lain untuk Lisa? Saat itu pun ia dan Jiyong pernah bersetubuh. Bahkan Lisa yang merebut pengalaman pertama Jiyong dari kekasihnya. Bisakah Lisa dengan tidak tahu malu mengadukan perbuatan Jiyeon? Lisa juga tidak ingin Jiyong merasa buruk karena kekasih yang dibanggakannya berselingkuh. Tapi Jiyong tidak pernah mengetahuinya dan mungkin memang seharusnya tidak pernah mengetahuinya.
Hampir pukul 12 tengah malam, pria yang marah itu masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa, dengan emosi yang sudah sampai di ubun-ubun. Lisa juga baru saja datang beberapa menit sebelumnya.
"Oh oppa kau sudah datang?" sapa Lisa yang baru saja kembali dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya. "Daesung oppa baru saja pergi, kami baru saja makan malam dan membicarakan banyak-"
"Apa alasanmu tidak memberitahu ku?" tanya Jiyong, berusaha keras tidak memaki Lisa, berusaha keras tidak menyalahkan gadis itu walaupun emosinya tergambar sangat jelas di wajahnya.
"Ne? Memberitahu apa?"
"Kau pikir siapa dirimu?! Berani sekali kau menyembunyikan hal penting seperti itu dariku?! Aku memperkerjakanmu untuk membantuku bukan malah membuatku terlihat bodoh seperti ini! Sialan!" maki Jiyong membuat Lisa menatapnya tidak percaya. Baru saja ia meminta Daesung untuk bersabar dengan masalahnya, namun kali ini rasanya kesabaran Lisa sudah mulai berkurang.
"Apa yang ku lakukan sampai oppa-"
"Tutup mulutmu sialan! Kau pikir hanya karena aku mau tidur denganmu, lalu kau bisa bertingkah seakan kau kekasih yang menjagaku?! Shit! Apa yang sebenarnya kau pikirkan tentang hubungan kita sampai kau bisa merahasiakan hal penting seperti itu dariku?!"
"Mwo?! Apa katamu?! Hal penting apa yang aku rahasiakan darimu oppa?! Kenapa kau memperlakukanku seperti ini?!" tanya Lisa yang kini terbawa emosinya. Ucapan Jiyong menusuknya. Ucapan pria itu melukainya di titik terdalam.
Hanya karena dia mau tidur denganku, jadi selama ini ia terpaksa melakukannya? Begitukah maksudnya?
"Kenapa kau tidak pernah memberitauku kalau Jiyeon berselingkuh dengan berengsek itu?! Kau membuatku mencintai seorang yang sudah menghianatiku?! Kau keterlaluan! Kau seharusnya memberitahuku!"
"Kau juga berselingkuh jadi apa masalahnya kalau dia berselingkuh?!"
"Mwo?! Aku berselingkuh?! Dengan siapa?! Aku tidak pernah menyelingkuhi Jiyeon!" bentak Jiyong membuat Lisa membulatkan matanya. Membuat Lisa merasakan sakit luar biasa di dadanya. "Jangan kira aku berselingkuh denganmu! Kita tidak akan bersetubuh kalau kau tidak menggodaku lebih dulu!"
Bagaimana pria itu bisa dengan tidak tahu malu mengatakan semua ucapannya? Lisa benar-benar kecewa. Setidaknya, walaupun Jiyong tidak menganggapnya seorang yang penting, bahkan bukan teman sekaligus, bukankah Jiyong seharusnya punya sedikit sopan santun dan tidak mengungkitnya? Lagi pula siapa yang menggoda Jiyong? Lisa ingat dengan sangat jelas kalau malam itu, Jiyong yang lebih dulu masuk ke kamar Lisa.
"Menggodamu? Sebenarnya apa yang baru kau dengar oppa?" tanya Lisa dengan nada sinisnya, bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman yang sama sekali tidak terlihat baik-baik saja. "Kau lebih mempercayainya? Ucapan Jiyeon? Yang sudah berselingkuh-"
"Lalu kau ingin aku percaya padamu?! Setelah semua yang sudah kau sembunyikan dariku?! Sialan! Dimana otakmu Lalisa?!"
"Baiklah, terimakasih, karena sudah menyadarkanku. Lalu kau ingin aku bagaimana? Minta maaf?" tanya Lisa, nada bicaranya yang tenang sama sekali tidak mengurangi kesan marah dalam suaranya.
"Kau pikir minta maaf dapat merubah-"
"Baiklah. Aku mengerti. Aku sangat tau apa yang kau inginkan, kalau begitu, mulai detik ini aku mengundurkan diri," ucap Lisa yang kemudian yang mengambil tasnya diatas sofa dan pergi meninggalkan Jiyong. Jiyong berteriak, memanggil Lisa bahkan menahannya agar tidak pergi namun gadis yang sudah terlalu marah itu tetap menjauhinya. Tetap meninggalkannya, sendirian tenggelam dalam kemarahan di apartementnya.
«※»
Lima tahun lalu, Jiyong meminta Lisa untuk mengambilkan bukunya yang tertinggal di dorm. Sama seperti hari-hari sebelumnya, Lisa hanya mengerjakan apa yang diminta Jiyong, gadis itu bekerja sebagai asisten Jiyong dan tidak punya hak untuk menentang perintah Jiyong.
Dengan langkah santai, Lisa masuk ke dalam dorm Big Bang, mengejutkan seorang pria 30 tahun yang tengah menggagahi gadis seuisianya— gadis yang masih menginjak usia 23 tahun— kekasih Jiyong. Lisa membeku ketika melihat dua orang yang tengah saling memuaskan itu bersetunuh di sofa ruang tengah. Keduanya tidak memakai apapun dan milik si pria— yang saat itu adalah manager Big Bang— masih tertanam di tubuh Jiyeon. Lisa tidak mampu berkata-kata, begitupun kedua orang itu.
Dengan jantung yang berdegup sangat cepat, dengan wajah yang merah padam, Lisa kembali melangkah keluar dari dorm. Si gadis yang juga sudah tau bagaimana nikmatnya bersetubuh dengan seorang yang disukai itu hanya mampu menenanhkan degup jantungnya sendiri. Hanya jantungnya yang mulai berdegup normal, kepalanya masih berdenyut dan Lisa masih cukup bingung untuk memberi respon ketika Lee Sangyoon— manager pertama Big Bang— keluar dari dalam dorm, sudah lengkap dengan pakaiannya.
"Lisa-ya," panggil pria itu, hendak melangkah mendekati Lisa namun Lisa melangkah mundur menjauhinya.
"Ne?" tanya Lisa, sama sekali tidak tahu apa yang pantas di katakannya.
"Yang kau lihat tadi-"
"Ku mohon jangan memberitahu Jiyong oppa, ku mohon rahasiakan ini darinya... aku yang memaksa Sangyoon oppa untuk melakukannya, aku yang menggodanya... aku janji tidak akan mengulanginya, kumohon jangan adukan kami... kumohon Lisa... kita sahabat, iya kan? Ku mohon..." potong Jiyeon yang tiba-tiba muncul dan menyentuh tangan Lisa, meremas jemari Lisa yang dingin dan membujuknya untuk tutup mulut.
"Aku akan mengundurkan diri, tolong Lisa, jangan membuat Jiyeon terlihat buruk didepan Jiyong, hm? Tolong rahasiakan ini? Aku akan mengundurkan diri dan tidak akan muncul di hadapan kalian lagi," tambah Sangyoon yang justru membuat Lisa semakin bingung saat itu.
Begitu kejadian yang Lisa ingat. Lisa dengan jelas mengingat apa yang Jiyeon minta namun ia sama sekali tidak tahu apa yang Jiyong dengar sampai Jiyong tega menyalahkannya.
Mungkin Lisa memang bersalah karena tidak memberitau Jiyong hal penting itu.
«※»
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Meet After Midnight (New)
FanfictionJ : Sudah berapa lama? L : entahlah, maafkan aku J : baiklah, ayo bertemu saja dulu. L : besok pagi? J : setelah tengah malam