A

3.4K 387 5
                                    

0.9
«※»

Sudah tidak ada lagi pakaian yang melindungi tubuh keduanya. Lisa tidak bisa berhenti mengerang setiap kali Jiyong mendorong miliknya sedalam-dalamnya. Lisa tidak bisa berhenti mendesah setiap kali tangan dan lidah lembut Jiyong menyapu permukaan kulit paling sensitifnya. Dan Jiyong, tidak dapat berhenti.

"Lisa-" panggil Jiyong di sela erangannya sendiri. Lisa tidak menjawab panggilan itu, si gadis hanya memeluk pria diatasnya semakin erat, merasakan sensasi luar biasa di tubuh bagian bawahnya, puncaknya hampir sampai. "Aku..." lanjutnya tanpa mengurangi tempo gerakannya. Jiyong pun hampir sampai pada puncaknya sendiri.

"Membutuhkanmu," ucap Jiyong di susul erangan tak tetahankan, bersamaan dengan puncak keduanya yang tiba hampir bersamaan. Untungnya tidak terlambat, Jiyong tidak menumpahkan benihnya di dalam rahim Lisa. Jiyong menatap beberapa mili spermanya yang sekarang mengenai perut Lisa, keduanya mengatur nafas masing-masing setelah bermain tiga ronde tanpa jeda.

Apa yang terjadi sampai keduanya bisa berakhir dalam hubungan seperti ini? Pada suatu hari di masa lalu, tepatnya di awal tahun kedua hubungan Jiyong dan Jiyeon, ayah Lisa meninggal. Di hari yang sangat menyedihkan untuk Lisa itu, Rose dan ibunya belum datang. Lisa sendirian dan harus mengurus pemakaman ayahnya. Tentu saja ada banyak orang yang membantunya, ada Dami, Jiyong bahkan member Big Bang lainnya. Namun rasanya tetap saja berat ketika ia harus mengkremasi ayahnya tanpa bisa menunggu ibu dan kakaknya. Lisa tahu, ibu dan kakaknya pasti akan membantunya kalau ia mengundur tanggal pemakamannya, jeda 1 atau 2 hari pasti dapat membantu. Sayangnya, ia tidak punya cukup uang untuk menunda pemakaman. Ibunya pun sudah menghabiskan uangnya untuk dua tiket pesawat, dan itu pemakaman ayah terbaiknya jadi Lisa bersikeras tidak ingin memakai uang orang lain. Saat itu Lisa ingin memberikan semua yang di milikinya pada ayah terbaiknya tanpa menambah hutang.

Ayahnya meninggal, dikremasi, dimakamkan dan di beri upacara penghormatan, semuanya di lakukan dalam dua hari— untuk menghemat biaya. Ibunya marah, merasa kalau mantan suaminya bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu. Namun, ibunya tidak pernah tau bagaimana hidup tuan Park setelah mereka bercerai. Ibunya tidak pernah tau sebanyak apa hutang tuan Park beberapa tahun terakhir dan apa yang membuat Lisa hanya membuatkan acara pemakaman sederhana bagi ayahnya.

Sampai pada malam dimana Lisa benar-benar kalut setelah bertengkar dengan ibunya. Gadis itu pergi ke dorm Big Bang, dan menemui Jiyong yang katanya hanya sendirian di dorm. Gadis itu memberikan sebuah kertas yang sudah diremas sebelumnya pada Jiyong dan menangis di hadapan pria itu. Bahkan saat melihat ayahnya di kremasi Lisa tidak menangis sehebat saat ini.

"Sayangku Lalisa, kalau nanti appa mati. Kau tau kan apa yang harus kau lakukan? Appa tidak bercanda saat memintamu membuang tubuhku kelaut atau membuangnya di gunung mana saja. Jangan menghabiskan uang untuk pemakaman appa sayang. Kau sangat tau bagaimana sulitnya kita berdua mengumpulkan semua uang itu, jadi jangan membuangnya hanya untuk pemakaman appa, mengerti? Appa mencintaimu, gadis kecilku yang luar biasa, berbahagialah dan jaga eomma serta eonnimu, appa juga mencintai mereka..."

Begitu pesan yang ayah Lisa tulis sebelum ia meninggal. Saat itu Lisa tidak tahu apabyang terjadi sampai ayahnya tiba-tiba meninggal, namun pesan dari ayahnya itu membuatnya benar-benar sedih, benar-benar marah, dan sangat membenci dirinya sendiri juga keadaan yang menimpanya.

Jangankan Lisa, Jiyong yang baru membaca pesan itu saja merasa seperti di hantam karang. Sebesar itukah cinta tuan Park pada putrinya? Keduanya sudah banyak bekerja keras untuk melunasi hutang mereka, dan haruskah tuan Park meminta Lisa untuk tidak mengeluarkan uang di hari pemakamannya? Karena takut Lisa terlilit hutang lagi untuk membayar pemakaman yang layak, karena tidak ingin membebani Lisa dengan acara pemakamannya.

Dimalam Jiyong membaca pesan dari ayah Lisa, dimalam Lisa menangis hebat dalam pelukan Jiyong, menjadi awal segala hal yang terjadi di masa lalu. Seusai malam itu, Lisa memohon untuk di izinkan tinggal di dorm Big Bang, karena ia tidak tahan tinggal dengan ibunya— karena sang ibu dan si bungsu yang terus bertengkar karena berselisih paham, karena hanya ayah dan kakak Lisa saja yang mengerti bagaimana pemikiran ibunya itu.

Tinggalnya Lisa di dorm Big Bang, membuat keenamnya menjadi lebih dekat dari sebelumnya. Daesung senang karena ada yang menemaninya menonton Doraemon, Yongbae senang karena ada yang membantunya memasak, Seungri senang karena ada yang membelanya di depan Jiyong, Seunghyun senang karena ada yang membantunya menjahili member lain dan Jiyong lebih senang lagi karena tanpa sadar, diam-diam hatinya mengganti arah tujuannya.

Setelah kehilangan ayahnya, hutang mereka yang menggunung itu pun seakan menghilang. Tidak benar-benar lunas seluruhnya, namun hutang yang perlu Lisa bayar setelah kepergian ayahnya tidak membuatnya harus bekerja dua kali lebih keras dari sebelumnya. Gajinya sebagai asisten Jiyong saja cukup untuk hidupnya dan mencicil hutang itu.

Baru satu minggu Lisa tinggal di dorm Big Bang, dan ia terjebak berdua dengan Jiyong disana. Semua orang punya urusannya masing-masing, meninggalkan Lisa dan Jiyong berdua didalam dorm yang mendapat giliran pemadaman listrik bergilir. Seorang wanita dan pria tinggal berdua di dalam sebuah rumah dengan tiga kamar yang saat itu gelap. Suasananya sangat cocok untuk pria muda seperti Jiyong yang sedang dalam masa mengidolakan gadis gadis di film porno. Saat itu fantasinya berlabuh pada salah satu adegan yang pernah di tontonnya hingga si pria remaja itu tidak bisa menahan dirinya dan menemui Lisa di kamarnya. Kecelakaan itu menjadi pengalaman yang pertama kali bagi Jiyong dan Lisa. Kecelakaan itu menjadi awal dari kecelakaan-kecelakaan lainnya yang lebih terencana. Kecelakaan malam itu juga menjadi rahasia paling besar yang keduanya sembunyikan dari semua orang— selama bertahun-tahun.

"Kau tidak ingin berkencan lagi?" tanya Jiyong setelah ia keluar dari dalam kamar yang tadi menjadi tempat mereka bersetubuh. Jiyong membersihkan tubuhnya di kamar mandi dalam kamarnya, sementara Lisa melakukannya di kamar mandi kamar tamu— kamar yang sering di pakainya ketika menginap.

"Tidak," jawab si gadis sembari mengganti saluran televisi dihadapannya.

"Kenapa? Lee Sungmin saja sudah menikah, Yongbae bahkan akan menikah sebentar lagi,"

"Sungmin oppa? Ku dengar banyak fans yang tidak menyetujui pernikahannya dan semuanya jadi kacau. Kalau aku yang menikah dengannya, apa akhirnya juga akan seperti ini?" tanya Lisa membuat Jiyong memutar bola matanya. "Hehe... tidak mungkin juga dia mau menikah denganku, setelah apa yang ku lakukan padanya,"

"Salahmu karena menyelingkuhinya, padahal dia pria baik," omel Jiyong yang kemudian ikut duduk di sebelah Lisa. "Mino sudah tidak mendekatimu lagi?"

"Masih,"

"Kalau begitu berkencan saja dengannya, kenapa kau terus menolaknya? Kau tidak berencana ingin hidup sendiri sampai tua nanti seperti Seunghyun hyung kan?"

"Aku tidak ingin mengencani musisi lagi-"

"Waeyo? Karenaku?" potong Jiyong, tanpa sadar mengorek luka lama kembali. "Sudah ku bilang bukan salahmu kalau dia-"

"Moodmu sudah kembali? Mau tetap membual disini? Bekerja atau ayo kita pergi jalan jalan?" potong Lisa yang enggan membahas masalah mantan terakhirnya lagi. "Tapi aku lelah, boleh aku tidur dulu?"

«※»

Let's Meet After Midnight (New)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang