1.8
«※»"Menyebalkan!" jerit Lisa setelah ia masuk kedalam mobil di mana Jiyong baru saja akan tidur. "Yoojung benar-benar menyebalkan! Oppa tahu?! Dia menyuruhku datang untuk menggertak kekasih baru Suga dan katanya dia akan menikah dengan Suga. Mungkin di jodohkan tapi aku tidak peduli, tapi dia sangat menjengkelkan saat bilang 'ini masa lalu Suga, lalu masa sekarang Suga dan aku masa depan Suga' bisa-bisanya dia bilang begitu padaku! Aku yakin aku lebih tua darinya dan Yeri, tapi dia memperlakukanku begitu!" serbu Lisa tanpa membiarkan Jiyong menyesuaikan dirinya lebih dulu.
Ketika Lisa datang tadi, Seungri memberitahunya kalau Jiyong baru saja selesai makan dan akan tidur sambil menunggu staff selesai bersiap. Mengetahuinya, membuat Lisa langsung ke mobil dan menemui Jiyong, menjadikan pria itu orang pertama yang mendengar keluhannya.
"Oppa! Kau mendengarkanku tidak sih??!" protes Lisa ketika Jiyong masih berusaha mengenali situasinya. Jiyong sudah hampir bermimpi tadi.
"Bisa kau ulangi?" gumam Jiyong membuat Lisa menghela kasar nafasnya. Lisa benar-benar kesal dan jadi semakin kesal karena Jiyong. "Hei, kau marah?" tanya Jiyong yang kemudian menggerakan tangannya untuk merangkul Lisa, gadis itu menepis tangannya dan Jiyong tau dengan pasti kalau saat itu Lisa sedang sangat marah. "Padaku? Karena aku baru saja tidur dan tidak cukup fokus untuk mendengarkanmu?" tanya Jiyong yang kemudian bergerak untuk meraih kunci mobil yang tadi di berikan Taehee padanya.
Jiyong mengunci pintu mobil itu kemudian meminta Lisa agar naik ke atas pangkuannya. Kursi supir di depan mereka sedikit menutupi posisi mereka dari kaca depan mobil, sementara kaca di sisi kanan dan kiri mobil van itu memang sudah cukup gelap dan tidak mudah di lihat dari luar. Tidak akan ada yang melihat mereka. "Jangan marah..." bujuk Jiyong yang kemudian melingkarkan lengannya di pinggang Lisa.
"Aku kesal!" keluh Lisa yang sekarang tidak memberontak dan menatap Jiyong yang memangkunya. Lisa mengulang ceritanya, kali ini memastikan Jiyong benar benar mendengarkannya.
"Jadi, makan siang tadi ternyata adalah pertemuan antara masa lalu, masa sekarang dan masa depan?" tanya Jiyong setelah mencerna ucapan Lisa. "Kau sebagai contoh masa lalu yang gagal, Yeri Red Velvet sebagai contoh masa sekarang yang sedang dekat dengan Suga dan Yoojung sebagai masa depan yang nantinya akan memiliki Suga. Lalu tujuan pertemuannya? Reuni? Temu teman?"
"Entahlah, aku pergi lebih dulu karena tidak tahan dengan mereka berdua. Kalau mereka mau merebutkan Suga, rebutkan saja berdua... kenapa harus melibatkanku, aku bahkan tidak tertarik lagi padanya," jawab Lisa yang kemudian mengerucutkan bibirnya. "Yoojung sialan, dia mengundangku untuk menggertak Yeri? Dan kenapa Yeri sangat bodoh begitu? Dia harusnya tidak datang,"
"Haha yasudah kalau begitu tidak perlu memikirkannya, toh siapapun yang Suga pilih pada akhirnya tidak akan berdampak padamu... lupakan saja," jawab Jiyong yang kemudian mengecup bibir Lisa.
"Oppa!" Protes Lisa karena kecupan singkat itu. Lisa selalu mewanti-wanti Jiyong untuk tidak menciumnya di tempat kerja dan pada jam kerja.
"Hehe, maaf,"
"Sudahlah... jangan menunjukan wajah mengerikan itu padaku," suruh Lisa yang kemudian berpindah untuk duduk di sebelah Jiyong. Membuat Jiyong yang sebelumnya tengah memamerkan senyuman paling manisnya itu kembali memasang ekspresi datarnya.
Keduanya bersandar di tempat masing-masing, kemudian sama sama menghela nafas berat mereka. Jiyong sering kehilangan fokusnya setelah ke hadiran Jiyeon dan Lisa mulai ikut kehilangan fokusnya setelah Jiyong terus-terusan menyentuhnya. Sentuhan Jiyong rasanya membuat hati Lisa jadi lemah.
"Lisa-ya,"
"Hm?"
"Besok aku akan bertemu dengan Jiyeon,"
"Hm... arra,"
"Bisakah kau menginap di tempatku besok? Mungkin aku akan membutuhkanmu besok,"
Dada Lisa tertusuk. Rasanya menyakitkan. Bagaimana tidak? Jiyong mungkin membutuhkannya kalau pembicaraannya dengan Jiyeon tidak berhasil malam ini. Jiyong mungkin membutuhkannya kalau ia tidak bisa menerima alasan Jiyeon malam ini. Lisa merasa berada di posisi cadangan.
"Mau kan?" tanya Jiyong sekali lagi, membuat Lisa kembali menyadarkan dirinya kemudian tersenyum dan mengangguk.
"Tentu, aku juga ingin menoton film di TV besarmu ehehe," jawab Lisa, berusaha menyembunyikan perasaannya— yang tentu saja selalu berhasil.
"Melihatnya baik-baik saja sudah lebih dari cukup Lisa. Jangan berharap lebih, kau bukan apa-apa jika di bandingkan dengan sang putri. Jangan khawatir. Lisa, kau bisa bahagia bahkan tanpa cinta Jiyong oppa sekalipun, selama ini pun selalu begitu," oceh gadis itu didalam hatinya. Ia harus meyakinkan dirinya. Ia harus menata perasaannya.
«※»
Di sebuah hotel mewah, hotel bintang lima dengan bayaran mahal untuk setiap malamnya. Ada sebuah bar yang juga mewah di sana, bar dimana Jiyong dan Jiyeon sekarang duduk bersebelahan menghadap bartander yang tengah menyiapkan minuman untuk mereka.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Jiyeon sembari menyentuh gelas whiskeynya. "Bisakah kau fokus padaku? Butuh keberanian untukku datang kesini sekarang,"
"Maaf, jadi ada apa?"
"Dua hari lalu aku ke YG,"
"Oh begitu?"
"Aku lewat dan ingin mampir untuk menemuimu tapi kurasa oppa tidak disana. Tapi aku bertemu dengan Seunghyun oppa,"
"Kalian banyak mengobrol?"
"Ya, kami membicarakan ini dan itu. Tapi aku meminta pertemuan ini untuk memberitaumu alasan sebenarnya aku mengakhiri hubungan kita," ucap Jiyeon, membuat Jiyong justru merasa sesak. "Bukan untuk membahas pertemuanku dengan Seunghyun oppa,"
«※»
Apa ada yang belum clear selain Lisa x Jiyong?
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Meet After Midnight (New)
FanfictionJ : Sudah berapa lama? L : entahlah, maafkan aku J : baiklah, ayo bertemu saja dulu. L : besok pagi? J : setelah tengah malam