AMWE 2

9.1K 412 2
                                    

Warning Typo dan Kata-kata kasar.........

-------------

Author Pov

Satu minggu setelah persetujuan keduanya untuk menikah, hari-hari mereka berjalan normal seperti biasa seolah tidak ada yang terjadi..

Padahal pernikahan mereka akan diadakan 2 minggu lagi....

"Ada apaan sih Sa?" tanya seorang gadis saat melihat semua teman-teman sekelasnya berlarian keluar

Ia memang tidak mendengar dan mengetahui apapun, karena sedari tadi ia hanya fokus membaca novelnya dengan earphone yang ia pasang ditelinganya.

Music yang ia putarpun sangat kencang, karena itulah ia tidak mendengar apapun dan baru sadar saat sahabatnya hendak pergi.

"Elano lagi berantem sama Agus yang anak IPS itu Lana" jawab gadis yang bernama Nisa itu pada Alana.

Yah, gadis yang bertanya itu adalah Alana.

"Beneran?" tanya Alana antusias

"Gila tuh anak, baru juga hari senin. Udah berantem aja" batin Alana

"Beneran.. Udah ayo ikut gue, sebelum kita ketinggalan nontonnya" ajak Nisa sambil menarik tangan Alana

Mereka lalu berlari kearah dimana semua orang berkumpul, dan benar saja!!! Elano saat ini sedang menghajar Agus tanpa ampun..

Bukannya menghentikkan, para murid malah bersorak menyebut nama Elano terlebih khusus..

Hanya 1 suara saja yang menyemangati Agus, dan orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Alana..

"Ayo Gus.. Semangat, masa lo kalah sama sih toke sih. Bangun Gus, hajar si toke biar mampus" seru Alana bersemangat

Krik krik krik

Suasana hening seketika saat mendengar Alana menyoraki Agus, bahkan Elano juga sudah menghentikan pukulannya pada Agus, dan menatap Alana tajam.

Sedangkan Alana malah memeletkan lidahnya tidak perduli, lalu memberi isyarat pada Agus agar memukul Elano yang saat ini lebih fokus padanya, alhasil.....

Bug..

1 bogeman mentah, berhasil mendarat dipipi Elano yang berhasil membuat Elano hampir jatuh.

"Yesssssssss.. Kenapa gak lebih keras lagi sih Gus" sorak Alana yang langsung mendapat tatapan mematikan dari para pesorak Elano tadi dan Elano sendiri tentunya

Sedangkan Agus, malah bingung sendiri sehingga ia lupa bahwa ia dan Elano sedang berantem dan ia juga lupa kalau saat ini ia sudah babak belur.

Disisi lain, Elano dengan cepat melangkah kearah Alana dan mencengkram tangan Alana namun tidak sampai membuat Alana kesakitan.

Para murid yang berada disekitar Alana mulai mundur teratur begitu juga dengan Nisa, mereka begitu takut dengan tatapan menusuk Elano.

Alana hanya menatap Elano santai kemudian menyeringai saat melihat bekas kebiruan disudut bibir Elano.

"Huuffftttt Setidaknya gak sampe berdarah" batin Alana lega tanpa sadar

"Lo sengaja kan?" geram Elano

"Menurut lo?" tanya Alana santai

Semua murid yang berada disitu bahkan Agus sudah menahan nafas, takut dengan reaksi Elano setelahnya.

"Apa yang lo rencanain hati batu?" tanya Elano, ia yakin si hati batu ini sedang merencanakan sesuatu

"Gak kok, lo aja yang sok jago.. Pake berantem segala.. Dan lepasin tangan gue, sakit tau" ujar Alana

After Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang