AMWE 7

7K 349 6
                                    

Warning Typo dan Kata-kata kasar.........

-------------

Author Pov

Dikantin, Alana lebih memilih duduk tanpa berniat kembali kekelasnya sampai bell tanda istirahat dibunyikan begitupun Nisa yang sedari tadi mengekori Alana..

"Lana sayang" sapa seseorang yang tak lain adalah Jemmy, dan langsung duduk disamping Alana

"Salah waktu lo Jem" batin Nisa sambil menatap Jemmy prihatin

Sedangkan Alana sudah menatap Jemmy tajam.

"Pergi lo dari sini, sebelum lo gue tusuk pake garpu" ujar Alana geram sambil menekankan setiap kata-katanya

Melihat Alana yang seperti itu, berhasil membuat Jemmy bergidik ngeri.

"Calm down beib, iya gue pergi" ujar Jemmy cepat dan langsung berlalu dari hadapan Alana

Ia terlalu takut menghadapi Alana yang seperti ini.

Selama 2 tahun ia mengenal Alana, Jemmy jadi cukup yakin bahwa Alana akan benar-benar menusuknya dengan garpu jika ia bertahan lebih lama lagi.

"Horor lo Lan" protes Nisa yang sejujurnya juga takut dengan Alana yang sekarang.

"Diem" perintah Alana yang langsung dituruti oleh Nisa.

Disaat seperti ini, membantah bukanlah hal yang baik untuk dirinya lakukan..

"Jangan-jangan nih anak lagi PMS lagi? Biasanya kan dia bakalan jadi monster kalo lagi PMS. Apa gue tanyain aja? Tapi gimana gue nanyanya? Dianya aja horor gini,, huuffftttt" batin Nisa frustasi

Disisi lain..

"Weiitttssss lo apain tuh anak sampe aura negativenya keluar semua gitu?" tanya Rangga pada Elano

Saat ini ketiga orang itu sedang mencari meja yang kosong dikantin, dan tidak sengaja Rangga melihat raut wajah tak bersahabat Alana walaupun Alana tidak melihat kearah mereka.

Tapi jelas terlihat bahwa Alana sedang kesal berkali-kali lipat, dan Rangga langsung tahu siapa penyebab utamanya. Maka dari itu ia bertanya pada Elano.

Dan sialnya, Elano hanya mengendikkan bahunya acuh. Seakan tak perduli dengan ucapan Rangga.

"Lagi PMS kali" ujar Dimas asal dan itu berhasil menyentak Elano walau hanya sesaat.

Setelah mendapat tempat duduk, Elano Cs akhirnya memesan makanan dan makan dalam diam sampai seseorang lewat disamping Elano dan menyenggol ponsel yang ia letakkan di meja hingga ponselnya itu jatuh ke lantai.

Yah, orang itu adalah Alana....

Bukan hanya itu saja, Alana bahkan dengan sengaja menginjak ponsel Elano hingga hancur tak berbentuk.

Tindakan Alana itu berhasil membuat seisi kantin kaget, tak terkecuali Elano. Bahkan Nadia yang berada tak jauh dari situ pun tertegun dengan apa yang dilakukan oleh Alana.

Alana berlalu dengan Nisa tanpa memperdulikan tatapan dari seisi kantin, sedangkan Elano hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah melihat ponselnya.

Ia bahkan tidak tau harus bereaksi seperti apa saat ini, sampai seseorang terlihat memungut ponselnya tersebut dan orang itu adalah si murid baru Nadia.

Nadia menyerahkan ponsel tersebut pada Elano sambil tersenyum manis, namun Elano hanya menatap Nadia datar tanpa berniat mengambilnya.

Setelahnya, Elano langsung berdiri hendak melangkah pergi. Namun sebelum itu Elano menatap kedua sahabatnya....

After Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang