Warning Typo dan Kata-kata kasar.........
-------------
Author Pov
Setibanya Alana diapartemen, ia dikagetkan dengan adanya Siska bunda mertuanya..
"Loh..ada bunda disini? Dari kapan?" tanya Alana kaget, sambil memeluk bunda mertuanya itu sayang
"Iya sayang, baru aja kok" jawab Siska seraya melepas pelukan mereka dan tersenyum lembut kearah Alana
Alana mengajak Siska duduk disofa, lalu kembali bertanya. Menghiraukan Elano yang saat ini juga berada disitu..
"Bunda kenapa kesini gak ngasih kabar dulu..? Tau gitu kan, Lana bisa masak buat bunda"
"Kangen katanya" bukan, bukan Siska yang menjawab tapi Elano..
Siska dan Alana refleks menatap Elano lalu kemudian terkikik, saat melihat raut wajah tidak bersahabat Elano..
Bagaimana tidak..?
Elano pikir bundanya datang karena merindukan anak semata wayangnya, tapi nyatanya yang pertama bundanya tanyakan saat berada dihadapannya adalah 'dimana anak gadisnya?'
Apa bundanya itu sudah lupa, kalau anaknya laki-laki bukan perempuan? Ck....
"Bunda udah makan belum?" tanya Alana antusias setelah puas menertawakan Elano bersama Siska
Siska menggeleng sebagai jawaban, dan Senyum Alana langsung mengembang..
"Ya udah, Alana masakin yah?" ujar Alana hendak pamit ke dapur, namun tertahan karena perkataan Siska
"Gak perlu sayang, biar bunda aja yang masak kalo bunda udah ngerasa lapar. Bunda gak pengen menantu kesayangan bunda kelelahan, apalagi kamu baru pulang sekolah"
Elano mendengus sedangkan Alana cemberut menanggapi ucapan sang bunda..
"Tapi Lana pengen masak buat bunda, bun. Selama ini bunda yang selalu masak buat makan Lana sama Lano, Lana juga pengen sekali-kali masak buat Lano sama Bunda sama Ayah juga.." ucap Alana sendu
Siska mengusap rambut Alana sayang, saat mendengar perkataan menantunya itu..
Itulah alasan kenapa ia sangat ingin menjadikan Alana sebagai menantunya. Alana bukanlah anak yang manja, juga bukan anak egois..
Bahkan saat Alana dan Elano kecil dulu, Siska sudah bisa melihat bagaimana Alana begitu menjaga Elano yang saat itu sering diganggu oleh anak-anak lain karena sifatnya yang sangat pemalu..
Walaupun dengan alasan bahwa hanya dia yang boleh mengganggu Elano, tapi selama ini Siska tau perdebatan Alana dan Elano selalu memiliki batasan..
Disisi lain, Elano merasakan sesuatu yang berbeda saat mendengar perkataan Alana itu, sesuatu dalam dirinya seolah bergetar.
Dan itu sangat tidak biasa baginya..
Elano cepat-cepat menepis perasaan aneh itu, dan memilih memfokuskan dirinya pada TV yang sejak tadi menyala dihadapannya.Walaupun telinganya masih saja setia mendengar percakapan Bunda dan Istrinya itu..
"Ya sudah, kamu masak. Tapi bunda temenin" putus Siska akhirnya
Senyum yang tadi sempat menghilang diwajah Alana, kembali mengembang lagi saat Siska mengatakan itu..
"Oke.. Bunda temenin Alana, tapi gak boleh bantuin yah?" ujar Alana semangat lalu berdiri dan menggandeng tangan sang bunda.
Siska tertawa melihat perubahan sikap menantunya yang tiba-tiba itu, sampai mereka tiba didapur meninggalkan Elano yang lagi-lagi mendengus karena merasa terbuang..
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married With Enemy
Teen FictionIni cerita ke-dua ALFI.... 👏👏👏 Follow dulu baru baca 😊 Happy Reading.. 😘 .............................. "Lo pernah jatuh Cinta gak?" Tanya Elano sambil menatap wanita yang saat ini tengah fokus dengan novel yang sedang dibacanya "Gak, dan lo ta...