AMWE 33

6K 284 27
                                    

"HIATUS untuk sementara waktu"

Warning Typo dan Kata-kata kasar.........

-------------

Author Pov

"Na, qt perlu ngomong.. Lo gak bisa hindarin gue terus.." untuk kesekian kalinya Elano bersuara sambil terus mengikuti Alana yang sedari tadi berusaha menyibukkan dirinya dengan beres-beres tanpa mau menanggapi satupun ucapan Elano..

"Alana.." geram Elano sambil meraih pergelangan tangan Alana agar berhenti dari aktifitas tidak jelasnya itu..

Alana terdiam, namun enggan menatap Elano..
Sebisa mungkin Alana berusaha menghindari kemungkinan bertatapan langsung dengan Elano..

"Please Na, jangan gini.. Gue gak tau lagi harus gimana, kalo lo masih tetap gak mau ngomong sama gue.." sungut Elano sambil menunduk..

"Apa yang salah Na, bilang sama gue.." pinta Elano frustasi..

Mendengar nada frustasi Elano, membuat Alana hampir meneteskan air matanya..

Namun sebelum hal itu terjadi, Alana sudah lebih dahulu menyentak tangan Elano..

"Gue gak boleh lemah"

"Gue butuh waktu" ujar Alana pelan dan segera berlalu dari hadapan Elano..

Elano hanya bisa meremas rambutnya gusar sambil menatap Alana yang kini menutup pintu kamar mereka..

Dengan langkah pelan, Elano berjalan kearah pintu kamar mereka dan mengetuk pelan pintu tersebut 2x..

Tidak mendapat jawaban, Elano akhirnya berbalik dan menyandarkan punggungnya pada daun pintu..

Kacau..

Itu yang tengah Elano rasakan saat ini..

"Na..?" panggil Elano pelan, namun ia yakin Alana pasti mendengarnya..

"Alana.. Gue tau, lo nggak akan gini kalo gue nggak salah apa-apa. Gue salah, gue pasti salah.. Gue akuin itu. Walaupun gue dengan bodohnya masih nggak tau apa kesalahan gue, tapi gue tau gue salah.."

Menghembuskan nafas panjang, Elano kembali berujar..

"Gue minta maaf untuk kesalahan itu. Sumpah, apapun itu. Sedikitpun, gue nggak pernah ada niatan buat nyakitin lo.. Kalo waktu yang lo mau, gue bakal kasih lo waktu. Gue bakal nunggu lo, sampe lo mau ngomong sama gue.. Tapi........." Elano menggantung ucapannya, sekedar untuk menghapus jejak air matanya yang tanpa ia sadari telah mengalir sejak tadi..

Yah, siapa lagi yang mampu membuat seorang Elano menangis jika bukan Alananya..

"Jangan nangis Na.." sambung Elano..

"Jangan nangis, lo nggak boleh nangis Na.. Pleaseeeeeee.." pinta Elano dengan suara bergetar..

Setelah terdiam cukup lama..
Elano kini kembali berbalik menatap pintu kamar yang masih tertutup rapat tersebut..

"Gue bakal kerumah Rangga untuk sementara"

" Gue sayang lo Na"

"Hubungin gue kalo ada apa-apa"

"Gue kangen lo Na"

Berbalik, dengan langkah pelan Elano akhirnya pergi..

Sedangkan Alana kini tengah menangis sesegukan..

After Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang