AMWE 3

8.3K 393 3
                                    

Warning Typo dan Kata-kata kasar.........

-------------

Author Pov

Hari-hari tetap berlalu seperti biasa, dalam artian entah dirumah ataupun disekolah Alana dan Elano tidak ada hentinya berdebat bahkan bertengkar.

Dan hari ini adalah hari senin yang artinya hari terakhir Alana dan Elano berstatus lajang karena besoknya mereka akan melangsungkan pernikahan mereka.

Elano dan Alana sama sekali tidak mengundang teman sekolah mereka, jadi tamu yang akan datang hanya keluarga besar dan relasi-relasi kerja dari orang tua mereka.

"Kamu mau sekolah sayang?" tanya Siska pada putranya saat melihat putranya itu mengenakan seragam sekolah

"Iya Bun" jawab Elano lalu duduk dimeja makan

"Besok kan kamu nikah, apa gak sebaiknya kamu dirumah saja?" tanya Siska lagi

"Gak apa-apa Bun, lagian Elan juga mau ketemu Lana" jelas Elano yang hanya diangguki Siska, sedangkan Dani saat ini tidak sarapan bersama mereka karena sudah berangkat kekantor.

Setelah selesai sarapan, Elano akhirnya pamit pada bundanya dan berjalan menuju parkiran dimana motornya diparkir.

Bersamaan dengan itu, Alana juga keluar dari rumahnya hendak naik mobil yang akan mengantarkannya ke sekolah, namun cepat-cepat dihentikan oleh Elano..

"Woyyy hati batu" panggil Elano sedikit berteriak

"Apa" ketus Alana

Harinya akan sangat buruk jika diawali dengan melihat wajah toke belang yang saat ini sedang melambaikan tangan padanya.

Kenapa Elano bisa melihat Alana?

Itu karena David dan Dani sengaja membuat tembok pembatas yang amat sangat pendek diantara rumah mereka

Padahal rumah mereka sama sekali tidak bisa dikatakan kecil, tapi yah apa mau dikata jika uang sudah berbicara. Yang tidak ada bisa menjadi ada.

"Bareng gue" ajak Elano masih setengah berteriak

"Ogah" tolak Alana dan langsung memasuki mobil, setelah itu mobil yang ditumpangi Alana langsung meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Sialan gue ditinggal" geram Elano dan langsung bergegas menaiki motornya.

---

Sejak sampai disekolah hingga bell istirahat berbunyi, Elano dan Alana sama sekali tidak saling menyapa apalagi sampai berdebat.

Hal itu membuat teman-teman sekelas mereka bahkan guru dan juga seluruh penghuni sekolah dibuat bingung oleh mereka.

Elano dan Alana pun sama sekali tidak mengerti, kenapa mereka hari ini sangat tenang. Jika kalian berpikir mereka galau atau marahan dalam artian tidak saling berbicara, kalian salah..!!!

Hanya saja terlalu banyak keanehan dalam diri Alana dan Elano termasuk hubungan mereka dan mereka tidak tau keanehan apa itu.

Saat dikantin, barulah Elano dengan dua sahabatnya Rangga dan Dimas menghampiri Alana dan Nisa yang saat ini sedang makan.

"Makan apa?" tanya Elano basa-basi lalu duduk disamping Alana

Sedangkan Rangga dan Dimas kompak duduk di sebelah kiri dan kanan Nisa.

Banyak pasang mata dikantin tersebut yang menatap mereka, namun seperti biasa mereka selalu menghiraukannya.

"Liat Ndiri" jawab Alana ketus, lalu kembali meminum kuah baksonya

After Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang