AMWE 17

6.3K 310 5
                                    

Warning Typo dan Kata-kata kasar.........

-------------

Author Pov

"Lano.. Aku minta maaf soal kemarin yah" ujar Nadia yang langsung menghampiri tempat dimana Elano duduk tepat saat Elano baru sampai dibangkunya

Elano menatap Nadia datar, tapi tetap menanggapi dengan gumaman tidak jelas..

"Hmmmm"

Nadia tersenyum kecil, baginya itu sudah cukup. Ia sama sekali tidak ingin Elano berhenti mengajarinya.

Karena hanya saat itulah ia bisa memiliki kesempatan untuk berada dekat Elano..

"Aku masih bisa duduk disini kan?" tanya Nadia penuh harap

Elano mengangguk, dan hal itu hampir membuat Nadia memekik senang. Setelahnya Nadia langsung duduk disamping Elano kemudian membuka halaman materi yang tidak ia pahami..

Elano dengan telaten menjelaskannya, walaupun ia merasa risih karena ia merasa bahwa Nadia selalu saja menatapnya bukannya memperhatikan materi yang sedang ia jelaskan..

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang rasanya sudah akan keluar menyaksikan keduanya yang tampak sangat dekat....

"Harus banget ya dempet-dempetan gitu?" batin orang tersebut kesal yang tak lain Adalah Alana dan ia tidak tau kenapa

Yang pasti ia kesal, dan kalau ia kesal. Otomatis ia harus menyingkirkan hal yang menjadi penyebab ia menjadi sekesal sekarang..

Namun sebelum Alana berdiri dari tempat duduknya, bu Dinda guru bahasa Indonesia sudah terlebih dahulu masuk..

Mau tak mau, Alana harus membatalkan rencananya dan harus menanggung kekesalan itu lebih lama lagi..

"4 jam bahasa Indonesia, bisa janggutan nih gue.." batin Alana frustasi

"Ibu dengar dikelas ini ada peserta olimpiade matematika?" tanya bu Dinda yang baru bisa didengar Alana setelah acara sapa menyapa yang ia lewatkan..

"Iya bu" jawab seluruh murid

"Siapa-siapa saja..?" tanya bu Dinda lagi

"Nadia, Elano, sama Alana bu" jawab Ratih selaku ketua kelas, mewakili yang lainnya

"Loh Alana, kamu juga ikut..?" tanya bu Dinda kaget

"Hehehe iya bu" jawab Alana salah tingkah

Alana masih ingat betul bagaimana dulu ia menolak mati-matian permintaan bu Dinda agar mengikuti olimpiade saat kelas satu..

Yah, saat itu bu Dinda adalah wali kelas dikelas X IPA 1. Karena itu bu Dinda sangat kaget karena murid paling keras kepala jika menyangkut olimpiade itu tiba-tiba mengikuti olimpiade..

"Ya sudah, Bagus kalo sekarang kamu sudah mau ikut olimpiade" ujar bu Nadia tersenyum tulus, yang diangguki Alana..

"Untuk kalian bertiga, untuk sementara fokus dulu mempelajari materinya. Untuk tugas, kalian bertiga bebas mengumpulkannya kapan saja asalkan harus sebelum penerimaan rapor" sambung bu Dinda lagi yang kali ini diangguki ketiganya.

Berbeda dengan siswa lainnya yang mendesah kecewa, karena hanya ketiga siswa itu yang dibebaskan kapan saja untuk mengumpul tugas, bukan hanya dari gue B.Indo tapi juga hamper semua guru MaPel..

After Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang