AMWE 37

1.3K 104 9
                                    

Warning Typo dan Kata-kata kasar.........

-------------

Author Pov

Alana berusaha menghapus air matanya..

Tidak ingin Nisa mengetahui apa yang baru saja ia lihat..

Mungkin sebaiknya Nisa dan lainnya tak perlu lagi tau tentang hal ini, biarkan dirinya saja yang tau dan yang menghadapi semua ini..

Yah, dari pada memikirkan apa yang baru saja ia lihat dan berakhir dengan dirinya yang kembali terpuruk.

Lebih baik jika dia fokus dengan olimpiade yang akan segera ia, Elano, dan Nadia hadapi kurang dari dua minggu ini..

Alana bertekat untuk tidak kalah dari Nadia, Alana ingin Elano tau bahwa ia tidak akan melepaskan Elano karena taruhan..

Ia akan memenangkan taruhan itu, tapi akan tetap meninggalkan Elano jika Elano memang lebih bahagia bersama Nadia..

Dirinya tidak ingin egois demi kebahagiaan Elano tapi juga berusaha untuk tidak kalah dari Nadia..

Ia sudah kalah dari Nadia perihal mendapatkan Elano

Ia benar-benar tidak ingin kalah lagi walaupun hanya dalam kompetisi sekecil apapun..

---

"Gimana..?" tanya Nadia langsung saat Alana sudah duduk di sampingnya..

Rangga dan Dimas yang masih bingung memilih untuk menyaksikan saja percakapan keduanya..

Alana dengan raut wajah yang ia buat sebaik mungkin memilih tersenyum dan menggeleng sebagai jawaban..

"Gue gak sempat kejar Lano, abisnya tuh toke belang cepat banget ngilangnya.." jawabnya dengan Nada sedikit bercanda..

Nisa menatap Alana penuh selidik, namun karena yang di tatap sudah sangat maksimal menyembunyikan masalahnya maka Nisa mau tak mau harus percaya bahwa Alana baik-baik saja..

Alana masih sama seperti Alana yang tadi sebelum ia mengejar Elano..

Pikir Nisa..

"Kalian berdua kenapa sih..?" suara Dimas akhirnya terdengar juga..

Ia sudah benar-benar gemas sekarang..

Penasaran karena Nisa begitu mengkhawatirkan Alana saat Alana menyusul Elano..

Apa Elano melakukan kesalahan..?
Atau ada yang berusaha jahatin Alana..?

Dimas benar-benar dibuat frustasi sekarang..

Nisa menatap Dimas tajam namun tak berniat untuk menjawab..

Sedangkan Alana lebih memilih untuk memakan makanan yang sudah lebih dulu di pesankan oleh Nisa sewaktu ia pergi tadi..

Sebenarnya ia tidak punya lagi tenaga untuk sekedar makan, namun ia harus tetap berusaha agar Nisa dan yang lainnya tidak curiga..

"Beneran, ada apa..? Kita berdua bingung" ujar Rangga menimpali

Yang di tanya malah tetap diam, dan hal itu berhasil membuat Dimas dan Rangga merasa geram..

-------

"Mau ngomong apa..?" tanya Elano langsung saat ia tiba di kantin dan duduk di hadapan Alana..

Alana yang sejak tadi menunduk entah makan atau meratapi nasibnya, beralih menatap Elano..

"Entar aja pas pulang sekolah" jawabnya

Nisa sempat menyenggol tangannya namun Alana memilih untuk tidak menanggapinya dan kembali berujar..

After Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang