"Kamu kok di sini?!?!"
Rosé mengerjapkan matanya nggak percaya, sementara Jae yang juga berada di ruangan tersebut langsung menutup mulutnya dan menahan tawa.
"Why? Can't I be here?" Tanya Guanlin balik dengan tampang sengak, langsung duduk di salah satu sofa yang berada di ruang tamu rumah keluarga Henney yang berada di Melbourne tersebut.
Iya, Guanlin tiba-tiba munculnya bukan cuma di kampus atau rumah Rosé di Jakarta, tapi di Australia. Padahal pas Rosé ngajakin juga dia bilang nggak mau ikut, terus baru tiga hari di sini tau-tau orangnya muncul di depan mata seakan jarak dari Jakarta ke Melbourne itu tinggal naik travel kayak ke Bandung.
"It's not that you can't be here," Rosé memutar badannya ke arah Guanlin di sebelahnya, ekspresinya penuh tanda tanya kepada cowoknya itu.
"But why? Kamu sendiri kan yang bilang nggak bisa ketemu poppy (re: kakek) and nana (re: nenek) karena nggak bisa skip latihan?"
"Ternyata aku bisa kok," Guanlin tersenyum samar, kemudian menatap ke arah Jae dengan tajam.
"Lagian kayaknya nggak etis aja kalo kamu ke sini sendirian when you came here to formally invite them to our engagement."
"Wah, padahal mustinya lo nggak usah dateng loh Lin, orang gue kebetulan juga lagi ada kerjaan di sini." Cowok itu menepuk-nepuk pundak Guanlin, senyuman lebar setia terpasang di wajahnya.
"Gue aja yang nemenin si Rosé juga kayaknya udah lebih dari cukup, don't you think?"
Guanlin otomatis langsung menggertakkan giginya, sending death glares ke seorang Jaehyung Pamungkas yang bisa-bisanya berperilaku (sok) nggak tau apapun ketika dia yang tiba-tiba nge-Line Guanlin dengan bilang:
"Kira-kira berdua doang sama gue di Melbourne bakal bikin Rosé inget soal dia demen gue dulu nggak ya? Lo mau pasang taruhan berapa?"
Nantangin banget nggak sih???? Gimana Guanlin nggak emosi dan langsung nyusul ke sini coba.
Rosé mendengus. "Stop joking around Kak, gimana pun juga calon tunangan gue nih."
"Aduh enak banget dibelaeeeeen, gue ma apa yang belain kayaknya cuma Sharen," balas Jae, membawa-bawa nama kepala pelayan yang bertugas untuk menjaga rumah keluarga Henney tersebut sejak mereka semua masih tinggal di sini.
"Sharen juga emang mau, belain lo?" Tantang Guanlin, sebuah seringai perlahan muncul di sudut bibirnya karena merasa mulai bisa balas dendam.
Sedikit doang sih, tapi kan tetep aja.
"Hhhhhh, angkat tangan lah gua, angkat tangan!" Seru Jae memperagakan omongannya, kemudian dengan santainya berjalan ke arah gitarnya di sudut ruangan.
"Berhubung gue juga masih ada kerjaan, lo berdua gua tinggal sini ye. Jangan macem-macem lo inget, mau tunangan bukan berarti semua jadi sah dan legal!!"
"APAAN SIH, KAK JAE?!?!" Seru Rosé dengan muka memerah, sementara Jae langsung ngacir ke dalam lift sambil tertawa terbahak-bahak.
"Dasar Chicken Little gila," gumam Guanlin perlahan, tapi kemudian dia menyadari sesuatu seiring dengan menutupnya pintu lift penthouse yang membawa cowok yang lebih tua sembilan tahun darinya itu ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick Joke | BlackPink's Rosé × Wanna One's Guanlin ✅
FanfictionNot really your typical arranged married story. If you can't comprehend the pairing, the style of writing, the word choices, etc.; then don't read this. It's not like I will be losing money so it's all good, really. P.S: Will be written in mostly Ba...