3.2K 437 33
                                    

"But doesn't that mean kita cuma perlu pura-pura depan akong dan ama?" Argu Guanlin, clearly masih belum mau mengalah dalam hal ini.

Not that anyone can blame him though, considering umur dia itu masih 16 tahun for God's sake. Sekarang adalah umur dimana dia mau asik main sama temen-temennya, fokus sama basket; the usual stuffs yang anak cowok seumurannya lakuin, dan bukannya harus tunangan sama cewek yang empat tahun lebih tua dari dia.




Not to mention cewek itu Rosé, yang dia udah kenal basically since he was born. It just sounds really wrong, dan bukan karena Guanlin udah menganggap Rosé kakak kandungnya or some sort; melainkan karena dia nggak suka—hate, you can even say—banget sama cewek itu.

Well, siapa juga sih yang bakal suka sama orang yang kerjanya nge-bully mulu dan rese banget sepanjang kenal dia? Not Guanlin for sure. Like, ya iya sih frekuensinya udah berkurang banget seiring mereka gede, but even now Guanlin juga nggak bisa bilang dia punya hubungan yang baik sama cewek di depannya ini.




Brianna menggeleng ke arah putra sulungnya. "No, Guanlin. Your grandparents memang target utama, tapi kami juga perlu publikasikan pertunangan kalian ke media masa. Tujuannya sama, yaitu supaya orang-orang yang mau invest di perusahaan joint venture kita nanti makin yakin."

Guanlin growled under his breath, lalu menghela napas panjang sambil memejamkan matanya.

"Kalo aku nolak?"

"Then kamu harus come up dengan ide yang bisa menghasilkan hasil lebih baik." Senyuman simpul lalu muncul di bibir Brianna Fan seiring dia menoleh ke putra bungsunya.

"Seonho, coba kasih tau kokomu soal salah satu prinsip yang selalu ada di keluarga kita," pintanya dengan halus ke arah Seonho, meskipun sebenernya nggak butuh orang jenius untuk tau kalau itu bukan permintaan, tapi perintah.




Seonho memanyunkan bibirnya, sebenernya nggak mau ikut-ikutan di tengah permasalahan antara kakak dan orangtuanya ini, tapi emang dia punya pilihan lain?

"Di Keluarga Li, semua penolakan soal gagasan yang menyangkut Li Technologies itu diperbolehkan, tapi dengan syarat hanya dan hanya jika si penolak punya usulan yang lebih baik. Kalau enggak, itu berarti nggak ada yang boleh protes, because Li Technologies is our top priority," Seonho mengucapkan kalimat-kalimat yang dia udah hafal di luar kepala itu dengan fasih.

Rosé dan Felix kompak langsung ngelirik ke satu sama lain mendenger pernyataan Seonho tersebut, dan mereka nggak perlu ngomong untuk tau bahwa yang ada di pikiran mereka sekarang sama.

'Thank God keluarga kita nggak gini-gini amat.'




Guanlin then rolled his eyes, perlahan menerima kenyataan kalau emang nggak ada lagi yang bisa dia perbuat. Protecting Li Technologies is his duty sebagai anak laki-laki tertua, karena dia udah cukup gede buat tau kalau semua yang ada di hidupnya sekarang ya berkat perusahaan keluarganya itu.

Everything comes with a price, and sometimes it's not just about money.

............and it's a fact that Rosé udah sadari sejak tadi, which is why dia cuma mendengus kecil pas ngeliat cowok lebih muda di depannya keliatan baru menyadari hal tersebut.

Sick Joke | BlackPink's Rosé × Wanna One's Guanlin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang