2.5K 353 21
                                    

"Hey Stephen, I've been holding back this feeling; So I've got some things to say to you!" Penggalan lirik dari Taylor Swift's Hey Stephen tersebut tiba-tiba terdengar the second seseorang membuka pintu indoor gym khusus untuk high school, bikin cowok yang bernama lengkap Stephen Seonho Li itu lalu tertawa pelan.

"Mau bilang apa sih Kak, emang nggak cukup lo bombing Line gue hari ini?" Tanyanya sambil mempersilahkan Rosé masuk. Buat masuk ke fasilitas yang dikhususkan buat jenjang pendidikan tertentu emang perlu pakai student card di sini, dan punya Rosé bisa dipastikan udah nggak aktif lagi karena dia udah lulus dari high school sejak Guanlin sama Seonho belum masuk SMA.




Rosé lalu memanyunkan bibirnya in response. "Ya habis koko lo sama sekali nggak nge-read Line gue??? Gue sampe bela-belain ke sini beres kuliah."

"Ya elah Kak, orang university juga paling berapa ratus meter doang dari sini. Plus I bet you were driving here anyway," balas Seonho dengan ekspresi jahil, lalu berlari pelan pas ngeliat tatapan Rosé yang mulai menajam.

Like it was mentioned; Guanlin, Seonho, dan Felix memang berada di satu sekolah dan jenjang pendidikan yang sama, tapi yang nggak kalah penting adalah Rosé juga kuliah di institusi yang sama dengan ketiga cowok itu, bedanya dia di jenjang university. Institusi pendidikan yang bertaraf internasional ini emang nyediain sekolah dari playgroup sampai kuliah, dan semuanya berada di satu wilayah yang ampun-ampunan luasnya.




"Hhhhhh Stephen, lo kenapa makin gede makin rese kayak koko lo sih? You used to be the sweetest!" Rosé menaruh tangan di dada sambil menggelengkan kepalanya, sebuah gesture dramatic yang cuma diketawain aja sama Seonho karena dia udah biasa.

But still, meskipun mulutnya bilang gitu, kalau Rosé boleh jujur..........Seonho itu jauh lebih baik dari Guanlin in almost every way. Mainly karena cowok yang lebih muda lima tahun dari dia ini lebih terbuka dan polos, bukannya selalu bertingkah seakan-akan Rosé bahkan nggak ada kayak kakaknya.

Sayangnya sih kelebihan Seonho itu juga bisa dibilang kekurangan fatal dia. Thanks to kepribadiannya yang bisa dibilang cukup kekanakan itu, Rosé sendiri sih beneran nggak bisa ngebayangin kalau misalkan Seonho yang bakal dijodohin sama dia. Like, sama Guanlin yang basically bertingkah kayak cowok seumurannya aja dia udah ngerasa cukup berdosa, apalagi yang baru lulus SMP kayak Seonho????




"Udah, udah; jangan ngeledekin calon suami kayak gitu terus, nanti durhaka," balas Seonho tanpa beban, bikin detik itu juga Rosé langsung nyesel buat udah mikir kalau cowok itu lebih baik dari kakaknya.

Rosé baruuuu aja mau lari buat ngejar Seonho lagi, pas tiba-tiba suara bernada dingin memberhentikan langkahnya sebelum dia sempet melangkah lebih jauh.

"Stay outside the court kalo lo nggak pake sepatu basket."

Cewek itu menghembuskan napas in response, lalu (sok) tersenyum manis ke arah sumber suara yang baru aja menegurnya itu.




"Sorry, takut flat shoes gue bikin rusak lapangan ya?" Tanyanya sambil tersenyum simpul yang dia berani sumpah, entah kenapa mengingatkan Guanlin sama mamanya.

Sick Joke | BlackPink's Rosé × Wanna One's Guanlin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang