Guanlin menghela napas, menaruh garpu yang barusan dia gunakan untuk menyuap matcha cake ke dalam mulutnya.
"Is there anything on my face?"
Rosé lalu melipat tangannya di dada, mengernyit sambil memperhatikan wajah Guanlin semakin dalam instead of malu-malu buang muka, padahal cowok itu baru aja mergokin dia ngeliatin.
"Why do I care so much?" Gumamnya.
"Huh?"
"Nothing," Rosé mengibaskan tangannya, bikin Guanlin memutar bola matanya.
"I know that girls think I'm hot, tapi bisa kan nggak usah ngeliatin segitunya? It really creeps me out."
"EW, AS IF!" Jerit Rosé nggak terima. "Gue ngeliatin lo bukan gara-gara itu ya!"
"Oh?" Guanlin mengangkat sebelah alisnya. "Gara-gara apa, kalo gitu?"
Oh my God, what should she say? Kan nggak mungkin Rosé dengan jujur dan polosnya bilang, "gue ngeliatin lo karena gue penasaran what is the exact reason yang bikin gue peduli banget sama lo"?? Bisa tambah gede tuh kepala.
"Your......." Rosé menunjuk dengan penuh emosi, sambil matanya berusaha mencari-cari kekurangan yang ada di wajah Guanlin.
Shit, nih cowok kenapa ganteng banget sih?? Kulitnya mulus, alisnya tebel, matanya—
"—your eye bags!" Cewek itu berseru dengan penuh kemenangan, membuat lingkaran-lingkaran kecil dengan telunjuk panjangnya ke arah kantong mata Guanlin. "How are they so prominent? Lo nggak pernah tidur ya?"
"Menurut lo???" Balas Guanlin sewot. "Mata gue emang dari sananya kayak begini kali, don't you supposed to know that? Atau memori lo pas kita kecil di Aussie tuh ilang semua gara-gara ketabrak?"
"Please, hidup gue bukan sinetron. Lo ngomong kayak gitu tuh mustinya ke Younghoon aja, dia lebih pro."
"Who?"
"Yousef Hunter Jayawardana," Rosé memasukkan sepotong opera cake ke mulutnya, "don't you know him?"
"Ah iya, si artis sinetron," Guanlin mendengus, lalu menyenderkan kepalanya ke kursi. "So what's the deal between you two?" Tanyanya, berusaha terdengar natural dan nggak peduli walaupun sebenernya dia udah cukup penasaran soal hal tersebut dari lama.
Well, nggak dari lama juga sih, paling baru beberapa minggu terakhir ini. Sigh, if only Somi nggak tiba-tiba dateng ke dia dan cerita tentang gosip soal Rosé dan Younghoon yang katanya dulu pacaran.
"We're just friends," jawab Rosé santai, yang obviously belum cukup buat Guanlin.
"Really?" Cowok itu menaikkan sebelah alisnya. "Terus gimana sempet digosipin jadian? Lo berdua sedeket itu emang?"
Rosé lalu menaruh garpu, tangannya meraih cangkir berisikan black tea yang berguna untuk mentralisir rasa manis di mulutnya, thanks to harus mencicipi rangkaian desert untuk engagement party mereka nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick Joke | BlackPink's Rosé × Wanna One's Guanlin ✅
FanficNot really your typical arranged married story. If you can't comprehend the pairing, the style of writing, the word choices, etc.; then don't read this. It's not like I will be losing money so it's all good, really. P.S: Will be written in mostly Ba...