BAB 6

43.2K 2.1K 80
                                    

Aku berusaha memberontak dalam pelukan Yusuf, tapi yang kudapat justru aku semakin lekat menempel pada tubuhnya. Darahku berdesir karna gugup seluruh tubuhku bahkan rasanya sudah mulai menghangat.

Tapi Yusuf sama sekali tidak memperdulikanku dan terus mencumbu diriku hingga membuatku sulit buat melepaskan diri.

Aku semakin gemetar dan hanya mampu berdoa dalam hati agar dia tidak merenggut kesucianku.

"Tuan....aku mohon lepaskan aku.... Aku tidak mau melakukannya sebelum menikah" desahku sambil menggeliat dalam pelukannya.

"Sssttt... Aku tidak akan menyiksamu sayang.... Bukankah kau sendiri yang bilang bahwa kau akan menyerahkan tubuhmu jika aku datang ke indonesia?? Aku sudah datang sayang... Bahkan akan menetap di negara ini, jadi tidak masalah bukan...? Kalau aku melakukannya sekarang" ucapnya membuatku ngeri.

"Kapan aku aahhhh.... berbicara seperti itu tuan?? Aaacccchhhh Brewokmu membuatku geli...." racauku protes.

Yusuf membalikkan badannya. Sekarang posisinya aku berada di bawah tubuh kekarnya atau aku dalam tindihannya.

Posisi itu membuatku semakin takut. Rasanya seperti mau pingsan saja, tapi tidak!! Aku tidak akan pingsan. Aku takut dia memasuki diriku nanti.....

Jangan harap...

"Saat aku masih di Arab sayang.... Apa kau lupa?? Kau sering berkata ingin berhubungan intim denganku bila aku mau datang ke indonesia, dan sekarang aku sudah datang..... Jadi... Mari kita lakukan sekarang juga" ucapnya membuatku tanpa sengaja meremas punggungnya.

Aku benar benar akan membuat Tia menyesal setelah ini. Dia telah membuatku dalam kesulitan, bahkan sekarang aku harus mempertaruhkan kehormatanku demi dirinya.

"Awas kau Tia...." Bathinku dan tanpa sengaja mulutku mendesis.

"Hei.... Kau sudah sangat bernafsu sayang..... Lihatlah... Tanganmu bahkan meremas punggungku dan mulutmu mendesis keenakan..." ucapnya semakin membuatku jengkel.

Yusuf semakin bernafsu, dia menghisap, mengulum dan meremas payudaraku dengan gemas bahkan tangannya dengan nakal sudah mulai mengusap area sensitifku kemudian memainkan jarinya di sana.

"Aku tidak mendesis.... Aku... Aku mohon jangan lakukan ini tuan... Aku masih perawan, lagi pula.... Ayahku adalah orang yang kejam, aku takut dia membunuhku jika aku ternyata sudah tidak suci lagi dan lebih parahnya hamil" ucapku berusaha menahan agar tidak mendesah.

"Baiklah... Aku tidak akan membuatmu hamil, tapi kita harus saling memuaskan satu sama lain" ucapnya sambil menarik jarinya dari bawah dan memasukkan kedalam mulutnya kemudian menghisapnya dengan kuat.

"Jangan!! Itu menjijikkan tuan..." ucapku dengan wajah merona merah karna malu.

"Ini nikmat sayang.... Kau benar benar membuatku gila" desahnya di atas bibirku.

Yusuf kembali melumat bibirku dengan kuat, setelah puas dia turun kebawah dan menghisap area sensitifku.

"Aaacccchhhh.... Jangan.... Eeuunngghhh..."
Desahku frustasi.

Yusuf menghisap milikku, dia memainkan lidahnya disana, aku yang baru kali ini berkenalan dengan laki laki langsung saja menegang karna selain rasa takut. Aku juga merasakan perasaan aneh yang sangat nikmat....

Aku terus menggeliat dengan geli. Yusuf semakin dalam memasukkan lidahnya kedalam, aku menegang dan tak berapa lama kemudian mengeluarkan cairan yang langsung di hisap habis olehnya.

"Aaassssshhhh aahhhh" desahku melemas.

Tulangku serasa patah semua, aku benar benar lemah setelah kejadian tadi, entah mengapa aku bisa seperti itu, aku sendiri juga tidak tahu.

MAS BREWOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang